Mohon tunggu...
Rizky Purwantoro S
Rizky Purwantoro S Mohon Tunggu... Lainnya - pegawai biasa

Membaca, mengkhayal dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar dari Alasan Pemindahan Ibu Kota Mataram Kuno ke Jawa Timur

5 Desember 2022   10:15 Diperbarui: 5 Desember 2022   11:55 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar dari sungaibrantass.blogspot.com

Pemindahan ibu kota Medang atau Mataram Kuno ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok, banyak teori penyebabnya.

Ada yang bilang karena serangan Sriwijaya, tapi kayaknya terbantahkan karena serangan kerajaan Sumatera tersebut baru terjadi justru setelah ibu kota sudah dipindahkan, dan berhasil dimenangkan pihak Mataram.

Ada juga yang berpendapat karena bencana alam, terutama letusan gunung Merapi. Kelihatannya penyebab ini bisa menjadi pendorong bagi pembesar Mataram untuk mencari lokasi yang relatif lebih aman bencana alam, meskipun selama Mataram masih berpusat di Jawa Tengah, terhitung cukup banyak letusan gunung api dan bencana lainnya, tapi lama-kelamaan tidak betah juga tinggal di sana.

Bisa jadi setelah pusat pemerintahan sudah dipindahkan ke Jawa Timur, ibu kota lama karena masih sering ada letusan gunung api, menyebabkan rakyatnya juga ikut-ikutan eksodus, hingga kota lama itu lama-lama jadi kosong dan terkubur.

Lalu ada yang mengatakan karena Mataram bangkrut kehabisan uang karena banyak membangun candi di Jawa Tengah. Ini malah lebih tidak masuk akal, karena memindahkan ibu kota pastinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, kita saja kalau lagi tipis dompetnya, pasti akan berpikir ulang kalau disuruh pindah rumah.

Pindah ibu kota di saat duit lagi cekak, bukannya untung malah banyak hutang.

Kemudian, ada lagi, katanya ibu kota pindah karena melihat potensi daerah aliran sungai Brantas yang selain subur juga gampang mengakses ke lautan sehingga memudahkan perdagangan. Ini kayaknya yang paling realistis, karena sejak pemindahan itu, kerajaan-kerajaan penerus Mataram kuno sampai Majapahit mempertahankan pusat pemerintahannya di daerah yang sama.

Sungai Bengawan Solo memang lebih panjang daripada sungai Brantas, namun muaranya tetap di Jawa Timur, sama dengan Brantas. Jadi wilayah ini punya dua sisi keuntungan, subur dan strategis.

Apabila di Jawa Tengah, Mataram lebih berorientasi menjadi negara agraris, maka di Jawa Timur, negara tersebut selain agraris, juga jadi negara maritim. Dan dari sinilah kelak akan lahir kerajaan yang ukurannya jauh lebih besar dari Mataram kuno, yaitu Majapahit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun