Mohon tunggu...
Rizky Purwantoro S
Rizky Purwantoro S Mohon Tunggu... Lainnya - pegawai biasa

Membaca, mengkhayal dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kemunculan Awal Sosok Penunggu Hutan Kalimantan Part 2

3 November 2022   11:20 Diperbarui: 3 November 2022   11:24 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Beberapa hari setelah kejadian di hutan yang tidak banyak diketahui orang banyak. Mahluk yang berwujud Orang Utan raksasa tersebut terlihat melompat turun dari sebuah pohon besar kemudian dirinya berjalan layaknya manusia pada umumnya, setelah dirinya berjalan cukup lama akhirnya dia berhenti tepat ditepi hutan dan didepannya terbentang sungai yang sangat lebar dan besar.

Dibalik sungai itu terdapat desa yang cukup ramai dengan warga sekitar dan pedagang yang hilir mudik menggunakan perahu dengan membawa beraneka macam hasil bumi, seperti buah-buahan dan hasil buruan. Sosok Orang Utan raksasa inipun melanjutkan langkah kakinya memasuki sungai, sosoknya menghilang masuk kedalam sungai dan setelah beberapa menit berlalu, tiba-tiba muncul sosok laki-laki paruh baya keluar dari sungai tepat diseberangnya dekat desa tadi.

Laki-laki terlihat sudah cukup tua namun perawakannya tetap kelihatan gagah dengan kedua bahu dan lengannya yang kokoh dan kekar. Rambutnya sudah agak memutih dengan wajah yang memiliki kumis, jambang dan janggut yang agak tipis. Sorot matanya sayu namun tetap tajam yang membuat siapa saja yang memandangnya akan gentar menatapnya lama-lama.

Anehnya dirinya sudah berbusana lengkap seperti yang biasa dipakai laki-laki dewasa pada masa itu. Pakaiannya yang dikenakanpun tidak terlihat basah, padahal dirinya baru saja keluar dari dalam sungai.

Dirinyapun melangkah kearah desa tersebut, rupanya desa itu juga sedang didatangi beberapa serdadu Belanda yang berpatroli didaerah sekitar desa. Ada satu serdadu yang tertarik dengan kehadiran laki-laki yang dianggapnya asing karena belum pernah terlihat sebelumnya.

Dengan sedikit menghardik, serdadu itu bertanya, "Hei kamu dari mana asalmu? Aku tidak pernah melihatmu selama kami berpatroli didaerah sini." Laki-laki itu awalnya hanya tersenyum lalu menjawab dengan suara beratnya tapi tetap sopan "iya bapak, aku hanya mampir ke desa ini setelah selesai menjual barang dagangan saya, syukurlah semuanya laku, sekarang aku berencana balik lagi ke kota."

Serdadu itupun kembali berkata "baik kalau itu rencanamu, kebetulan kami juga akan ke kota setelah berpatroli, kalau engkau mau bisa ikut bersama kami.." Lalu dijawab laki-laki itu "Terima kasih bapak, aku rencananya balik ke kota besok saja karena ingin menginap sehari dulu didesa ini."

Kemudian pergilah serdadu itu mengejar teman-temannya untuk kembali berpatroli. Setelah mereka menghilang dari pandangan, laki-laki ini berjalan ke dalam desa.

Didalam desa, dia mendengar banyak orang yang sedang membicarakan mengenai desas-desus adanya keributan yang terjadi ditengah hutan beberapa hari yang lalu. Simpang siur berita, ada yang mengatakan bahwa itu adalah perkelahian antara binatang buas tapi ada juga yang berpendapat jika itu adalah pertarungan antara mahluk halus yang mendiami hutan tersebut.

Dirinya hanya tersenyum kecil mendengar pembicaraan mereka, tanpa berpikir untuk mengklarifikasi dirinya tetap berlalu saja melewati kerumunan itu. Tidak lama kemudian sampailah dirinya didepan sebuah rumah yang terletak diujung desa, letaknya yang agak terpencil menyebabkan sepinya suasana disekitar rumah itu.

Setelah menunggu agak lama sambil memperhatikan situasi sekitar, dirinya lalu memanggil sebuah nama yang kiranya adalah milik orang yang punya rumah. Beberapa waktu kemudian keluarlah seorang laki-laki tua yang terlihat jauh lebih tua dari sang tamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun