Anggapan bahwa anak autis selalu cerdas merupakan kesalahpahaman yang umum. Autisme adalah spektrum kondisi neurodevelopmental, artinya setiap individu dengan autisme memiliki karakteristik, kemampuan dan tantangan yang unik. Beberapa anak autis mungkin menunjukkan kemampuan luar biasa dalam bidang tertentu, seperti matematika, musik atau seni visual. Kemampuan ini seringkali disebut sebagai "talent island" atau "pulau bakat". Namun, ini bukanlah indikator kecerdasan secara keseluruhan. Banyak anak autis juga memiliki tantangan dalam komunikasi, interaksi sosial, dan ketrampilan adaptif. Kecerdasan mereka dapat bervariasi, sama seperti pada populasi umum.
Penting untuk memahami bahwa kecerdasan tidak hanya diukur melalui kemampuan akademik atau bakat khusus. Kecerdasan emosional, sosial, dan praktis juga sangat penting. Anak autis mungkin memiliki kesulitan dalam mengekspresikan emosi mereka atau memahami isyarat sosial, namun ini tidak berarti mereka kurang cerdas, mereka mungkin hanya memproses informasi dan berinteraksi dengan dunia secara berbeda.
Oleh karena itu, alih-alih fokus pada mitos kecerdasan yang melekat pada autisme, lebih baik kita fokus pada potensi dan kebutuhan individu setiap anak. Dengan dukungan dan pendidikan yang tepat, anak autis dapat berkembang dan mencapai potensi penuh mereka, terlepas dari tingkat kemampuan kognitif mereka. Memahami keragaman dalam spektrum autis adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung setiap anak. Menghargai setiap individu dengan segala keunikannya, itulah sesungguhnya penting
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI