Mohon tunggu...
Muhammad Aqsha
Muhammad Aqsha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peranan Millenials dalam Tujuan Pembangunan Berkala

11 April 2019   04:50 Diperbarui: 11 April 2019   05:39 1566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaykum, nama saya Akbar. Kali ini saya akan memberikan beberapa informasi tentang kaum millennial, tujuan pembangunan berkelanjutan dan peran kaum millennial dalam tujuan pembangunan berkelanjutan.

Salah satu dari generasi muda yang banyak diperbincangkan saat ini, di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia,  generasi milenial (millenial). Para peneliti sosial  mengelompokkan mereka sebagai generasi yang lahir di antara tahun 1980-an-2000-an, bisa dikatakan bahwa mereka adalah pemuda yang saat ini berusia 17-37 tahun. 

Generasi ini erat kaitannya dengan teknologi, khususnya internet dan media sosial. Menurut penelitian Pew Research Center (2010), generasi milenial tidak dapat dilepaskan dari penggunaan teknologi, khususnya internet, karena hal itu sudah menjadi kebutuhan pokok generasi ini dan hamper semua dari mereka memiliki media sosial.

Jika dibandingkan, Generasi Milenial Lebih Berpendidikan Tinggi Dibandingkan Generasi Sebelumnya. Pendidikan merupakan hal universal yang berlangsung terus  menerus dari generasi ke generasi. 

Pada era generasi milenial kondisi pendidikan sudah baik dan mudah diperoleh, bahkan pemerintah telah  menganggarkan khusus 20 persen dari APBN untuk dunia pendidikan.  Pendidikan masa kini berbeda dengan era generasi X atau Generasi Baby Boom+Veteran, teknologi yang semakin pesat mempermudah masyarakat dalam melakukan aktivitas.

Perkembangan teknologi dan informasi masa kini, menawarkan banyak kemudahan. Pendidikan bukan lagi kegiatan yang harus dilakukan secara konvensional (tatap muka), tetapi dapat dilakukan dan dipelajari secara online dimana saja. 

Terlahir pada era globalisasi membuat generasi milenial memiliki keunggulan yang lebih dalam penguasaan dan adaptasi terhadap teknologi dibandingkan generasi sebelumnya. Generasi ini diserbu oleh  derasnya arus informasi, sehingga mereka mudah memperoleh akses informasi dan dapat belajar banyak hal serta lebih terbuka. 

Namun, derasnya arus informasi menjadi tantangan tersendiri bagi generasi ini. Mereka perlu memilah mana infomasi yang benar dan yang salah, sehingga diperlukan kemampuan berpikir kritis. Kemudahan akses informasi yang ditopang internet dan media sosial ibarat dua sisi mata uang bagi generasi ini. 

Di satu sisi bisa menumbuhkan iklim kreatif dan  semakin luasnya pengetahuan, tapi di sisi lain, berpotensi menyebabkan dekadensi moral dan spiritual. Saat ini telah terjadi perubahan media antar generasi dalam memperoleh informasi. 

Apabila era generasi X dan Baby Boomers+Veteran masih banyak menggunakan cara konvensional  seperti membaca melalui koran atau buku dan menonton televisi, generasi milenial lebih banyak menggunakan smartphone. 

Bahkansegala hiburan dan kegiatan sosial dapat mereka dapatkan dalam satu genggaman. Kemudahan dalam akses ini dapat berdampak positif dalam efesiensi waktu dan produktivitas, juga dapat berdampak negatif dalam hal interaksi sosial yang tidak acuh dengan lingkungan sekitar. Perubahan kondisi pendidikan dalam dua dekade terlihat dari indikator angka melek huruf menurut kelompok generasi. Pada tahun 2017, angka melek huruf penduduk generasi milenial paling tinggi dibandingkan dengan penduduk generasi X.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun