Mohon tunggu...
Axtea 99
Axtea 99 Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kakek tiga cucu : 2K + 1Q

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mana Mungkin AHY Suap MUI untuk Provokasi Umat Islam?

20 Oktober 2016   05:00 Diperbarui: 20 Oktober 2016   06:56 3903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan jiwa seorang negarawan sejati Basuk Tjahaja Purnama, Gubernur DKI alias Ahok, tanggal 10 Oktober 2016, secara resmi meminta maaf kepada umat Islam Indonesia atas Tudingan penistaan agama yang diarahkan kepadanya meskipun banyak pihak yang menyebut sejatinya Ahok tidak bersalah. Namun permintaan maaf Ahok ini diabaikan oleh beberapa fihak anti Ahok malahan ingin tetap menyerang AHok hingga mundur dari pencalonan sebagai Cagub di Pilkada DKI 2017 mendatang.

Tanggal 7 Oktober 2016, sehari setelah video Ahok yang dipelinitir Si Buni Yani  (SBY) yang  di posting di Facebook, Cagub Agus-Sylviani mendatangi Ma’ruf Amin, selaku Pimpinan NU dan pada hari yang sama konon Pimred Obor Rakyat, Setiyardi mendatangi Cikeas dan bertemu dengan SBY, Ani Y dan Agus Y.

Setelah pertemuan itu Ma'ruf memberikan pernyataan : “Secara kelembagaan kita tidak bisa dukung karena ada tata karma. Tapi saya yakin warga NU akan dukung calon yang paling banyak samanya, misalnya agamanya sama, warna agamanya, marhabnya sama. Penampilannya santun, tidak keras, tidak galak. Saya lihat saya yakin yang paling banyak samanya pak AGus dan Bu Sylvi. Jadi saya yakin orang NU akan dukung calon yang paling banyak samanya.”, ujar Ma'ruf.

Kebetulan karena Ma’ruf juga adalah ketua MUI, maka dengan gagahnya Ma’ruf menanda tangani Surat Pendapat dan sikap keagamaan MUI pada tanggal 11 Oktober 2016.

Dengan fakta seperti ini, sangat sulit untuk dipahami publik dan berfikir positif bahwa MUI nentral dan independen untuk kepentingan umat. Fakta ini hanya menunjukkan bahwa Ma’ruf secara pribadi telah membawa institusi NU dan MUI untuk tidak memilih Ahok karena tudingan telah menghina Al Qur’an dan menghimbau untuk memilih Agus-Sylvi.

Agus Yudhoyono, menyambut pernyataan Ma’ruf : “Oleh karena itu, aduan yang diajukan oleh sejumlah kalangan terhadap penegak hukum, menurut sya harus segera direspon secara serius, transparan dan bertanggung jawab. Saya tetap berasumsi Negara hadir, dan akan menyelesaikan setiap persoalan dengan bijak, adil dan bertanggung jawan.”, ujar Agus.

Sikap Ma’ruf ini sangat janggal dilakukan oleh seorang pimpinan MUI, yang ikut nimbrung langsung ke kancah politik diluar area untuk kemaslahatan umat Islam, sebagai tugas utama MUI. Malahan semakin tampak aneh ketika aksi pembohongan Al Qur’an yang jelas-jelas dilakukan oleh Dimas Kanjeng dan Gatot Brajamusti, kepada para pengikutnya masing-masing, tidak pernah dikomentari sama sekali oleh Ma’ruf dan MUInya. Luar Biasa.... 

Dengan demikian, maka hal ini menimbulkan kesan kepada publik bahwa Ma’ruf telah memanfaatkan jabatannya hanya untuk kepentingan pribadi semata, dan tidak usah heran jika publik kemudian curiga dan menduga jangan-jangan Ma’ruf telah menerima imbalan dari Agus HY atas sikapnya ini.  Wallahu Alam Bi Shawab!

Sumber : Majalah Mandiri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun