Mohon tunggu...
Anton Pramono
Anton Pramono Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya ingin sekali bisa menulis dengan baik tetapi belum tahu banyak tentang menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Humor | Tatkala Ojek "Online" Mengancam Berat Badan

19 Juli 2018   14:11 Diperbarui: 19 Juli 2018   14:21 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tatkala Ojek Online Mengancam Berat Badan - Foto: Pixabay.com

Gue percaya kalau semua orang itu senang makan. Cuman belakangan ini gue perhatikan kalau ojek online itu akan berpengaruh pada tingkat obesitas di kota kota besar. Kenapa bisa begitu? Ini adalah alasan-alasan yang gue temuin dari pengalaman gue sendiri.

1. Ojek Online dan Gerak Badan

Pertama yang gue amatin, dengan adanya ojek online, elo menjadi mahkluk mager - alias malas gerak. Gimana enggak? Kalau elo mau pergi, yang tadinya elo harus jalan ke tukang ojek pangkalan atau halter yang jaraknya  50 - 100 meters sekarang cuman ke depan rumah alias cuman 3 meter. Otomatis olah raga pembakar lemak dengan jalan kaki sekitar 3-10 menit sekarang hilang. 

Bayangin kalau sehari elo jalan pulang pergi dari suatu tempat, berarti sekitar 6-20 menit, dikali 30 hari. Berarti elo sudah membakar lemak sebanyak 3 - 10 jam dalam sebulan. Sekarang elo cuman 3 - 10 menit sebulan. Kebayangkan kalau elo dengan pola makan dan asupan yang sama saja, tumpukan lemak bakalan bertambah.

2. Ojek Online dan Nafsu Makan

Pernah perhatikan nggak, kenapa menu pesan makanan selalu dekat dekat dengan menu jasa transportasi? Menurut gue ini disengaja. Ya, kan orang kalau nggak mau pergi untuk sesuatu berarti dia butuh sesuatu di-anterin ke dia. Dan yang paling enak buat di-anterin adalah makanan. Kenapa makanan? Karena makanan bikin elo kenyang, meskipun elo harus bayar.

Tuh dari lokasi menu pesan makanan saja elo sudah dibuat buat ketagihan pesan makan. Jam 9 pagi, pesan kopi americano. Jam 11 siang, pesan pisang coklat. Jam 1an siang, pesan nasi padang. Jam 3 siang, pesan asinan bogor (emang ada, ada cari aja dekat daerah kampung melayu, #eh). Jam 8an malam, pesan nasi goreng. Jam 11an malam, pesan indomie plus telur tambah kornet. Semuanya online. Kebayang nggak sih, elo itu menjadi semakin mudah -  mudah buat mengumbar nafsu makan.  #parah

3. Ojek Online dan Nafsu Membeli

Salah satu yang bikin pesan makanan tidak terkendali adalah tampilan menu. Biasanya nih harga harga dibuat agak agak mepet harganya. Maksudnya begini, misalkan nih elo punya uang lima puluh ribu, nah itu harga harganya menarik menarik banget.  Contohnya nih harga ayam 35ribu, eh es krimnya dikasih harga  15ribu, otomatis elokan tertarik banget.

Atau pas harganya rada rada mahal, contoh 65 ribu, eh ada diskon lah yang bikin harga jadi lima puluh ribu sekian. Dan anehnya, elo suka sering banget ya udah gue ambil nih, mumpung masih ada diskon. Jah, diskon itu memang sengaja buat mancing elo membeli, kali.

Otomatis elo akan makan lebih banyak dan berdampak pada berat badan. Yang tadinya pisang cuman 10, ada bonus lebih 2, jadi elo makan 4, kan yang 8 dibagi sama teman teman elo. Masa elo maka semua sih? Kasihan teman loe! Jadi yang biasanya elo makan 2 sekarang makan 4, alias naik 100%. Kebayangkan nggak sih betapa timbangan badan elo teriak teriak tiap pagi, "Hoi, badan loe setiap hari makin berat aja!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun