Sebagai seseorang yang cukup sering mendampingi keluarga berobat ke rumah sakit, saya kerap menyaksikan langsung betapa kompleksnya sistem layanan kesehatan di Indonesia. Saya melihat bagaimana proses yang seharusnya bisa sederhana justru menjadi rumit karena keterlambatan akses data, kurangnya konektivitas antar unit layanan, dan proses manual yang melelahkan.
Bahkan saya pernah bergumam, harus sampai kapan kondisi seperti ini akan terus terjadi?
Dalam menghadapi tantangan pelayanan yang kompleks dan kebutuhan pasien yang semakin tinggi, digitalisasi menjadi kunci utama untuk menciptakan sistem yang lebih responsif, efisien, dan terintegrasi. Makanya, di era sekarang ini, transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan, terutama bagi sektor kesehatan yang memegang peran vital sebagai ujung tombak kesejahteraan masyarakat.
Dan salah satu upaya transformasi digital yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan Internet of Things (IoT) dan cloud untuk rumah sakit, saya merasa inilah jawaban yang sangat ditunggu untuk memperbaiki sistem yang ada.
Mengapa IoT dan Cloud Menjadi Jawaban Efisiensi Layanan Pasien?
Bagi saya, IoT menjadi jawabannya karena dengan konsep ini, pelayanan kesehatan dapat mengintegrasikan jaringan internet untuk saling berkomunikasi dan bertukar data secara real-time. Contohnya seperti wearable device yang bisa mengirimkan data detak jantung pasien langsung ke sistem rumah sakit, atau alat pengukur tekanan darah di rumah yang otomatis mencatatkan hasilnya ke rekam medis digital pasien.
Lalu bagaimana peran cloud untuk rumah sakit? Inilah infrastruktur pendukung di balik semua kecanggihan IoT. Cloud menjadi penyimpanan data yang bisa diakses secara cepat, aman, dan terpusat. Cloud juga membuka jalan menuju kecerdasan buatan (AI) dalam diagnosis, prediksi penyakit, dan pengambilan keputusan medis berbasis data besar.
Bayangkan jika semua rumah sakit rujukan nasional menggunakan sistem informasi rumah sakit berbasis cloud. Tidak perlu lagi pasien membawa map berisi dokumen tebal ke mana-mana. Semua data mereka tersimpan rapi dan dapat diakses oleh dokter dari mana pun, kapan pun, selama mendapat izin dan sesuai regulasi.
Tapi tentu semua ini tak bisa berdiri sendiri tanpa infrastruktur digital dan keamanan siber yang andal. Makanya, kita patut mengapresiasi langkah Telkom Indonesia yang mempertegas perannya sebagai pemimpin dalam perlindungan data nasional. Melalui Telkom Solution, Telkom menggandeng Thales, raksasa keamanan siber asal Prancis dalam menghadirkan solusi digital yang tangguh, aman, dan sesuai regulasi. Kolaborasi ini menjadi pondasi penting bagi transformasi digital sektor kesehatan.
Saya menyadari bahwa Telkom tidak hanya menawarkan solusi teknologi, tapi juga mengedukasi pasar dan para pemangku kepentingan tentang pentingnya keamanan data dalam dunia digital yang semakin terbuka. Dalam konteks rumah sakit, ini sangat krusial, mengingat data medis adalah salah satu data paling sensitif dan bernilai tinggi.
Dengan adanya kolaborasi strategis ini membawa pendekatan teknologi yang tidak hanya kuat, tetapi juga relevan dengan kebutuhan industri dan regulasi yang berlaku, termasuk implementasi UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang kini menjadi prioritas nasional.
Â
Sistem Informasi Rumah Sakit yang Terintegrasi = Efisiensi Total
Bayangkan skenario berikut, seorang pasien datang ke RS rujukan nasional yang telah terintegrasi dengan sistem IoT dan cloud. Begitu ia check-in, datanya langsung diakses dari cloud, perangkat medis langsung mengirimkan data vital secara real-time, dokter langsung bisa melihat rekam medis lengkap, termasuk riwayat obat, alergi, dan hasil laboratorium sebelumnya, semua dalam satu dashboard.
Di balik layar, sistem informasi rumah sakit akan mengelola rujukan, jadwal, inventaris farmasi, hingga billing dengan efisien. Tidak perlu antre panjang, tidak ada redundansi pengisian formulir, dan yang paling penting, keputusan medis bisa diambil lebih cepat dan tepat. Inilah wujud konkret dari digitalisasi RS rujukan nasional yang kita dambakan.
Namun kita juga tahu bahwa tantangan transformasi digital di sektor kesehatan bukan hanya masalah teknologi. Ini adalah isu besar yang menyangkut regulasi, mindset SDM, hingga kesiapan anggaran. Dan di sinilah saya melihat bahwa kolaborasi seluruh kapabilitas Telkom Group menjadi angin segar bagi seluruh pemangku kepentingan terutama pelaku bisnis lintas industri untuk mempercepat transformasi digital.
Telkom tidak hanya hadir sebagai penyedia solusi, tetapi juga sebagai enabler transformasi digital yang menawarkan pendekatan menyeluruh, mulai dari cloud, IoT, jaringan, hingga layanan pelatihan SDM. Ketika semua kapabilitas ini dikonsolidasikan, maka membentuk kekuatan menjadi lebih solid dan relevan untuk mendukung seluruh sektor industri, termasuk kesehatan.
Dengan dukungan solusi digital dari Telkom Solution, rumah sakit rujukan nasional seharusnya bisa menjadi pilot project yang menunjukkan bagaimana teknologi dapat mengubah wajah pelayanan kesehatan menjadi semakin cemerlang.
Â
Keamanan Data Bukan Sekadar Tambahan, Tapi Fondasi
Sering kali rumah sakit hanya fokus pada adopsi teknologi tanpa mempertimbangkan keamanan datanya. Padahal, keamanan siber terdiri dari beberapa layer yang harus disesuaikan dengan kebutuhan institusi.
Saya percaya, dengan miliaran data pasien yang tersimpan, rumah sakit menjadi salah satu target utama serangan siber. Inilah kenapa keamanan data bukan cuma fitur tambahan, tapi harus menjadi fondasi utama dari sistem informasi rumah sakit modern.
Apa yang harus dilakukan rumah sakit saat ini? saya punya beberapa opini dan rekomendasi pribadi untuk mempercepat implementasi teknologi seperti IoT dan cloud dalam sistem layanan kesehatan Indonesia:
- Audit dan Evaluasi Digitalisasi Rumah Sakit
Semua rumah sakit, terutama RS rujukan nasional, harus melakukan audit digital. Mana sistem yang sudah berjalan? Mana yang masih manual? Mana yang bisa dipindahkan ke cloud? - Kemitraan Strategis dengan Penyedia Teknologi Nasional
Rumah sakit sebaiknya bermitra dengan perusahaan seperti Telkom yang memiliki kapabilitas dan komitmen keamanan data nasional. Jangan tergoda solusi luar negeri yang tidak menjamin compliance dengan regulasi dalam negeri. - Pelatihan SDM dan Edukasi Internal
Teknologi canggih tidak ada gunanya jika SDM tidak siap. Investasi di bidang pelatihan dan sertifikasi digital sangat penting. - Prioritaskan Keamanan Data Sejak Awal
Jangan tunggu terkena kebocoran data untuk mulai bicara tentang perlindungan. Sejak awal implementasi sistem, pastikan semua protokol keamanan data diterapkan sesuai standar. - Dorongan Pemerintah yang Konsisten
Pemerintah harus menjadikan digitalisasi RS sebagai program prioritas nasional. Bahkan jika perlu, hadirkan regulasi yang mewajibkan rumah sakit mengadopsi teknologi berbasis cloud dan IoT secara bertahap.
Dengan langkah kolaboratif dan pendekatan holistik, saya optimis bahwa kita bisa melihat perubahan nyata dalam sistem layanan kesehatan kita. Dan Telkom Indonesia, lewat Telkom Solution, terbukti berada di garda terdepan dalam menyediakan infrastruktur, keamanan, dan solusi digitalisasi yang dibutuhkan.
Transformasi digital bukan soal teknologi, tapi tentang menyelamatkan lebih banyak nyawa, memberikan pelayanan yang lebih manusiawi, dan menjadikan rumah sakit sebagai institusi yang layak disebut "rumah harapan" di era digital.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI