Mohon tunggu...
Inovasi

GPS (Gerakan Pengoptimalan Sungai) sebagai Upaya Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

12 Juli 2017   14:32 Diperbarui: 12 Juli 2017   14:47 1563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Programs that match the momentum and interest of the community make this GPS program quite acceptable to the community and follow up, by making the river management community a result of counseling and training as a new division within Semoyan Youth Organization (OMS) which is a youth organization in semoyan village. With the new division in OMS youth organization is expected to empower the community to participate in maintaining the river environment for the sake of ecosystem sustainability so that it can be utilized wisely by the community.

Keywords:Rivers, River Optimization, River Environment Care, Local Fish, Fish Sanctuary, Entrepreneurship

  • Pendahuluan

Sungai merupakan salah satu bagian dari perairan di Indonesia. Bahkan luas perairan Indonesia lebih luas daripada luas daratan di Indonesia. Di pulau Jawa sungai banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengairan sawah, berbeda dengan luar jawa yang memanfaatkan sungai sebagai media transportasi, mencuci pakaian dan mandi. Fungsi sungai di era modern ini sudah berubah, banyak masyarakat yang kurang memperhatikan kelsetarian sungai dimana sungai dijadikan media untuk membuang sampah rumah tangga maupun limbah pabrik baik berupa benda padat maupun benda cair.

Kurangnya perhatian masyarakat terhadap sungai berdampak pada rusaknya ekosistem di alam, seperti banyaknya ikan yang mati atau tercemar limbah sehingga rantai makanan di sungai dapat terganggu. Pada hulu sungai biasanya kelestarianya masih terjaga, dikarenakan sedikitnya masyarakat yang tinggal disekitar hulu sungai sehingga sampah yang dihasilkan rumah tangga juga sedikit, berbeda dengan di tengah aliran sungai antara hulu dan hilir sungai yang banyak terdapat sampah yang memenuhi sungai bahkan sampai kedaratan pinggiran sungai. Sampah ini biasanya merupakan sampah aliran dari hulu sungai dan di tambah dengan sampah yang berasal dari buangan masyarakat sekitar.

Masyarakat di era modern ini, cenderung menganggap sungai sebagai tempat pembuangan sampah yang praktis karena langsung terbawa aliran sungai dan tidak menimbulkan bau. Sungai yang melewati perkotaan banyak yang sudah tercemar, sulit untuk mengembalikan ekosistem kelestarian sungai di daearah perkotaan, dikarenakan banyaknya masyarakat sehingga menghasilkan sampah yang banyak pula dan tempat pembuangan sampah yang jauh atau minim, sehingga memilih sungai sebagai tempat pembuangan sampah yang praktis dan efisien terlebih masyarakat yang berada dipinggiran aliran sungai.

Di Daerah Istimewa Yogyakarta, sungai yang berada di desa-desa cenderung masih terjaga dengan baik karena banyak masyarakat yang memanfaatkan sungai hanya sebagai pengairan di sawah. Sungai yang sudah rusak di kota ini antara lain adalah sungai gajah wong. Sungai ini membentang dari utara ke selatan membelah kota Jogja. Salah satu desa yang dilewati adalah desa Semoyan. Banyak masyarakat di desa Semoyan yang kesadarnya masih kurang akan pentingnya lingkungan sungai, dibuktikan masih banyaknya warga yang membuang sampah di sungai dan menumpuknya sampah di pinggiran sungai yang didominasi oleh sampah plastik. Sampah plastik tersebut banyak yang tersangkut dipepohonan di sekitar aliran sungai maupun terpendam didasar sungai. Hal itu tentunya menambahburukkan keadaan sungai gaja wong itu sendiri.

Masyarakat di desa ini, sudah pernah mendapatkan penyeluhan tentang pentingnya sungai, namun minat masyarakat masih sangat kurang dan cenderung acuh. Sungai gajah wong ini, bila dibiarkan akan sepenuhnya rusak dan sulit untuk mengembalikan ekosistemnya. Pemerintah desa Semoyan sudah berusaha menyadarkan masyarakat melalui penyuluhan, namun penyuluhan dianggap gagal dan tidak memberikan solusi. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan pengabdian masyarakat dengan menggerakkan pemuda yang yang cukup aktif di desa dengan tujuan untuk menyadarkan warga sekitar agar mau menjaga kelestarian sungai gajah wong. Program pengabdian masyarakat yang dilakukan ini berjudul "Gerakan Pengoptimalisasian Sungai Sebagai Upaya Meningkatkan Perokonomian Masyarakat Dan Perawatan Lingkungan" pengabdian ini kami lakukan di desa Semoyan, dengan cara membentuk suatu komunitas sungai yang diberinama GRADASI (Gerakan Muda-Mudi Sungai) yang memiliki program kerja menjaga kelestarian sungai dengan pembentukan Suaka Ikan untuk mengembalikan ekosistem sungai yang telah rusak. Dengan kembalinya ekosistem sungai seperti sedia kala ikan local dapat berkembangbiak   dengan baik dan ikan dapat dipanen oleh warga sebagai ladang kewirausahaan.

  • Metode Pelaksanaan

Metode merupakan serangkaian cara yang digunakan untuk menerapkan suatu gagasan atau suatu program. Metode yang digunakan dalam kegiatan Gerakan Pengoptimalan Sungai Sebagai Program Perawatan Kebersihan Sungai Dan Perawatan Ikan Local Guna Pengoptimalan Fungsi Sungai Gajah Wong ini menggunakan metode konsolidasi dengan pemuka dusun dan melalui pelatihan keberlihan lingkungan sungai dan perawatan ikan local yang ditujukan untuk pemuda yang berada di dusun semoyan ini. Pada tahap konsolidasi program ini melibatkan pemuka dusun seperti Lurah desa, Ketua RW, Ketua RT, dan ketua Organisasi Pemuda dusun. Konsolidasi ini dimaksudkan agar program dapat menyentuh seluruh kalangan masyarakat dusun, mendapatkan persetujuan mengenai pelaksanaan gagasan dan mendapatkan dukungan untuk keberlangsungan program. Meskipun pemuka dusun ini bukan merupakan target utama dalam pelaksanaan program akan tetapi dukungan dan perannya dalam pelaksanaan dan keberlanjutan program sangat lah penting. 

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Gambar 1. Alur Pelaksanaan Program GPS

Target yang menjadi focus dalam kegiatan Gerakan Pengoptimalan Sungai Sebagai Program Perawatan Kebersihan Sungai Dan Perawatan Ikan Local Guna Pengoptimalan Fungsi Sungai Gajah Wong ini merupakan pemuda dusun yang tergabung dalam Organisasi Muda-mudi Semoyan (OMS). Tahap pelaksanaan kegiatan dalam program pengoptimalan sungai ini, merupakan tahapan yang paling penting. Pelaksanaannya meliputi berbagai tahap mulai dari tahap persiapan awal, tahap kegiatan atau implementasi, tahap evaluasi dan monitoring. Tahap persiapan awal berisi kegiatan observasi lapangan dan kordinasi dengan OMS, proses administrasi baik itu mengengkapi berkas, mengundang pembicara untuk kegiatan pelatihan dan penyuluhan, dan kegiatan pengadaan alat dan bahan yang akan digunakan selama kegiatan berlangsung.

Tahapan berikutnya dang dilakukan adalah tahap pelatihan atau implementasi. Tahap pelatihan ini menghadirkan pembicara yang sekaligus memberikan pelatihan mengenai perawatan kebersihan sungai dan perawatan ikan local, yang menjadi pembicara adalah perwakilan dari komunitas Wild Water Indonesia (WWI). Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan pada hari minggun, 11 juni 2017 bertempat di teras rumah salah seorang warga. Dalam pelatihan ini pemuda diberikan pengertian mengenai urgensi pencemaran lingkungan sungai dan kelestarian ikan local serta manfaatnya. Untuk menunjang kegiatan pelatihan, peserta pelatihan dibekali dengan seperangkat alat tulis, print out dan poster yang dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang diperoleh dali pelatihan dan penyuluhan ini ke warga lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun