Mohon tunggu...
Awaluddin Paliliran
Awaluddin Paliliran Mohon Tunggu... -

I'm an Islamic people born in the buginese land, fallen down to the dark side of the world, struggling hard finding the lights to come home...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pemimpi yang Terbangun

3 Maret 2012   11:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:34 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku pemimpi yang terbangun dari tidur lelap

Aku pemimpi yang terbuang dari jurang realita

menapak tebing-tebing yang penuh dengan pertanyaan

menghela nafas di rentetan cadas pernyataan.

Sekelompok pernyataan akan jawaban menjadi pelarian

waktu yang berputar dan alunan jarum jam serasa ancaman

tembok ketakutan semakin megah berdiri di ujung pertanyaan

setitik harapan hadir dari pencitraan diri akan sebuah pernyataan


Aku pemimpi yang terbangun dari tidur yang panjang

berjuang keras menghancurkan tembok-tembok keraguan

merakit senjata dimana kesabaran akan penantian sebuah jawaban menjadi bahan utama

membekali diri dengan pernyataan-pernyataan para realita kehidupan.

Tak lama kemudian Pemimpi yang Terbangun berbisik “aku berbuat bukan untuk pernyataan penilaian dari kalian, melainkan dari diriku sendiri dan Sang Penciptaku.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun