Mohon tunggu...
Avid Dea
Avid Dea Mohon Tunggu... Wiraswasta - avid dea saftri

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenali Kesadaran Diri pada Anak dan Faktor Pendorongnya

11 November 2018   14:29 Diperbarui: 11 November 2018   14:57 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kesadaran  diri terhadap lingkungan sekitar dapat di bentuk pada diri anak dengan baik jika beberapa peran yang bisa mendukung kesadaran diri anak terbentuk anatara lain  Agar bermasyarakat bergaul dengan baik anak-anak harus menyukai orang dan aktivitas social. Jika mereka dapat melakukanya mereka akan berhasil dalam penyesuaian social yang baik dan diterima sebagai anggota kelompok sosial tempat menggabungkan diri. Namun kunci kesadaran anak terhadap lingkungan sekitar dan sosialnya biasanya didorong oleh peranan :

a. Keluarga

Keluarga merupakan agen sosialisai yang terpenting dalam membentuk karakter sosial pada diri anak, namun hubungan dengan para keluarga tidak  semata-mata berupa hubungan dengan orang tua saja melainkan di sebuah keluarga terdapat kakek, nenek, adik dan kakak serta anggota keluarga lainnya, karena itu hubangan dalam keluarga sendiri sangat penting dalam memberikan pengaruh dalam karakter anak dalam kesadaran sosial , sebab sikap anak di lingkungan luar  rumah di pengaruhi oleh hubungan keluarga.  Contoh: jika anak sering berselisih dengan nenek atau kakeknya, hal ini akan mempengaruhi sikap mereka  terhdap orang luar yang berusia lanjut. Sebab jika lingkungan rumah secara kesluruhan memupuk perkembangan sikap sosial yang baik, kemungkinan besar akan menjadi pribadi yang sosial atau sebaliknya. sejumlah studi tentang penyesuaian sosial telah membuktikan bahwa hubungan pribadi di lingkungan rumah yang antara lain berupa hubungan antara ayah dengan ibu, anak dengan saudaranya, dan anak dengan orang tua mempunyai pengaruh yang sangat kuat. Posisi anak dalam keluarga juga mempengaruhi karena urutan itu  anak juga mendapat perlakuan yang berbeda dari aspek  umur dan kebutuhan jika anak merasa tidak mendapat perlakuan yang tidak adil maka akan mepengaruhi pola prilaku sosial pada anak. Karena sejak itu anak merasakan ketidakadilan yang membawa pada prilaku yang akan melihat ketidakadilan dilingkunan sekitarnya dengan tidak merespon atau tidak peduli, maka hubungan keluarga dan pengaruh (hurlock, 1997).

b.  Pendidikan

Sikap anak --anak terhadap orang lain dan penggalaman sosial dan seberapa baik mereka dapat bergaul dengan orang lain sebagian besar akan bergantung pada pengalaman belajar yang mereka dapat pada pengalaman belajar mereka, karena pada pengalaman belajar  anak akan belajar mengenai berbagai macam prilaku sosialisasi yang dapat di terima di lingkungan sekitarnya entah melalui sekolah, atau lingkungan sekitar yang mendorong anak mengetahui suatu hal yang dapat diterima dilingkungan sosialnya, karena di dunia  pendidikan anak mulai belajar memahami satu sama lain, kelompok atau antar individu  karena dalam keadaan bersama-sama anak tidak hanya mampu berkomunikasi dalam kata-kata yang dapat dimengerti orang lain, tetapi juga harus mampu berkomunikasi dalam kata-kata yang dapat dimengerti orang lain. Itu adalah salah satu kesadaran sosial anak pada lingkunganya yang di dapat dalam dunia pendidikan untuk mengerti satu sama lain agar tidak egois atau terjadinya sifat non sosial. (Hurlock, 1997)

c. Teman Sebaya

Menurut Santrock (2007) sebaya adalah orang yang tingkat umur dan kedewasaan yang kira-kira sama. Sebaya memegang peran yang unik dalam perkembangan anak. Salah satu fungsi sebaya adalah memberikan sumber informasi dan perbandingan tentang dunia di luar keluarga. Baik Jean Piaget (1932) dan Harry Stack Sullivan (1953) memberikan penjelasan tentang peran sebaya dalam perkembangan sosioemosional. Mereka menekankan bahwa melalui interaksi sebayalah anak-anak dan remaja belajar baagaimana sebaya berinteraksi dalam hubungan yang simetris dan timbal balik.

Selama masa prasekolah keluarga merupakan agen sosialisasi yang terpenting sejak anak berumur 7 tahun. Tekanan kelompok menjadi lebih kuat dibandingkan dengan umur sebelumnya, ketika anak-anak memasuki sekolah guru mulai memasukan pengaruh terhadap sosialisasi mereka, namum justru pengaruh teman sebaya biasanya lebih kuat dibandingkan dengan pengaruh guru atau orang tua. studi tentang perbedaan antara pengaruh orang tua terhadap keputusan anak pada berbagai tingkat umur menentukan  bahwa dengan meningkatnya umur anak, jika nasihat yang diberikan oleh keduanya berbeda maka anak cenderung memilih teman sebaya. (Hurlock, 1997).

Jika pernanan itu sudah terbentuk dengan baik ada kah faktor utama yang membuat anak atau mendorong anak hingga terjadi factor buruk hingga anak menjadi pasif pafa lingkungan sekitar atau ( antisosial ) 

  1. Faktor tersebut adalah teknologi ? Mengapa teknologi membuat anak menjadi 90% berubah jika peranan yang di berikan anak sudah terjadi namun hanya 1 faktor yaitu teknologi yang membuat anak beeubah ? Jika dilihat lagi jika tidak mengenalkan nya pada teknologi tentu anak akan ketingalan jaman ! Lebih bahaya anak mengenalnya sendiri hingga bersembunyi" , yang mengakinatkan  anak terbiasa berbohong, teknologi disini yang saya maksud adalah hand phone pintar .. mengapa hand phone? Hampir setiap orang tua mengenalkan atau tidak anak mempunyai hand phone di setiap keluarga itu sudah hal yang lumrah. Maka dari itu hand phone adalah alat yang dapat merusak peranan - peranann yang di bentuk keluarga untuk anak peduli dengan lingkunganya , sebab di handphone anak bisa mendapatkan semua nya apa saja dengan mudah tanpa bersosialisasi terlebih dahulu. Dengan itu pernanan apa yang bisa mencegah hal itu? Adalah peranan orang tua yang mengenalkan apa itu hand phone dan apa fungsinya. Serta memberi pesan dengan baik bahwa hand phone tidak selalu memberi apa kemauan kita tanpa interaksi orang lain 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun