Semarang, 2025 ---
Sebagai wujud kontribusi nyata dalam mendukung pembelajaran yang inovatif dan berbudaya di sekolah dasar, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Semarang (UNNES) menciptakan Panduan Video Pembelajaran Senam Kreatif Berbasis Tari: Integrasi Seni Budaya dan Penjasorkes di SD.
Karya ini disusun untuk memenuhi tugas Bakti Akademisi Mata Kuliah Pengembangan Seni Budaya SD di bawah bimbingan Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd.
Panduan ini disusun oleh tim mahasiswa yang terdiri dari Dwi Indah Kurnia Sari, Aura Laila Maghviroh, Auvia Tinanda Iyah, dan Oshinky Diva Karisma Septiara. Melalui proyek ini, mereka berupaya mengintegrasikan unsur seni tari dan olahraga dalam pembelajaran di sekolah dasar, sehingga siswa dapat belajar dengan cara yang menyenangkan, sehat, dan berbudaya.
Integrasi Seni dan Olahraga dalam Pembelajaran SD
Video pembelajaran ini menampilkan gerakan senam kreatif yang dipadukan dengan unsur tari menggunakan lagu daerah Papua "Yamko Rambe Yamko" sebagai iringan. Lagu ini dipilih karena memiliki irama dinamis yang menggugah semangat dan mencerminkan nilai persatuan bangsa.
"Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya berolahraga, tetapi juga mengenal dan mencintai budaya Nusantara," ujar Auvia Tinanda Iyah, salah satu anggota tim penyusun.
Gerakan yang ditampilkan dalam video meliputi langkah dasar, lompatan kecil, ayunan tangan, putaran tubuh, hingga pola lantai melingkar dan diagonal. Semua dirancang agar mudah diikuti oleh siswa sekolah dasar, tetapi tetap menantang kreativitas dan kerja sama mereka.
Meningkatkan Kreativitas dan Profil Pelajar Pancasila
Kegiatan senam tari ini juga menjadi sarana penguatan Profil Pelajar Pancasila, khususnya dalam aspek beriman, bergotong royong, kreatif, dan cinta budaya Indonesia.
Menurut Dr. Eka Titi Andaryani, selaku dosen pengampu, "Integrasi antara seni dan pendidikan jasmani adalah langkah strategis dalam menciptakan pembelajaran yang holistik. Anak-anak tidak hanya bergerak secara fisik, tetapi juga mengolah emosi dan nilai budaya melalui ekspresi tari."
Melalui pendekatan ini, pembelajaran Penjasorkes menjadi lebih kontekstual dan bermakna. Siswa belajar mengatur irama, mengenal pola lantai, serta bekerja sama dengan teman dalam menciptakan rangkaian gerakan yang harmonis.
Kreativitas dan Kegembiraan di Kelas
Dalam implementasinya, guru memperdengarkan lagu Yamko Rambe Yamko dan menayangkan video panduan gerakan. Siswa mengamati, menirukan, kemudian mencoba menyusun variasi gerak mereka sendiri. Kegiatan diakhiri dengan penampilan kelompok, di mana setiap siswa menampilkan hasil kreasinya dengan penuh percaya diri.
"Anak-anak terlihat antusias. Mereka bukan hanya bergerak, tapi juga tertawa, bernyanyi, dan berkreasi bersama teman-temannya," tutur salah satu guru yang mengikuti kegiatan ini.