(sumber: new media)
Media dan Teknologi baru tidak lagi mengenal batasan-batasan antar penggunanya. Apa itu media baru dan seperti apa karakteristiknya??
1.1 Media baru: apa itu media baru?
A. Studi Media
Para pengkaji media melihat bahwa saat ini telah terjadi yang namanya fragmentasi televisi, dimana batas-batas antara pemirsa dan pengguna, produsen dan konsumen sudah mulai menghilang, yakni pemirsa yang sudah beralih menjadi pengguna, serta konsumen yang kini juga beralih menjadi produsen, peristiwa tersebut dibuktikan salah satunya dengan munculnya jurnalisme warga.
B. Intensitas Perubahan
Perubahan seperti yang sudah dijelaskan di atas terkait media baru mulai muncul dan berkembang cepat pada akhir tahun 1980-an, perubahan yang terjadi juga tidak terbatas pada satu sektor dari dunia itu. Berikut adalah indikasi jenis sosial, ekonomi dan perubahan budaya yang terkait dengan media baru:
- Pergeseran dari modernitas ke postmodernitas: perubahan yang terjadi dalam struktural masyarakat, ekonomi, dan kebudayaan korelatif tahun 1690-an dan seterusnya. Media baru dilihat sebagai penanda perubahan tersebut.
- Mengintensifkan proses-proses globalisasi: batas-batas negara dan nasional di bidang perdagangan, organisasi perusahaan, kebiasaan dan budaya, keyakinan mulai dihapuskan.
- Pergantian industri manufaktur oleh 'postindustrial' era informasi (di Barat): media baru digunakan dalam pekerjaan, keterampilan, investasi dan laba dalam produksi barang-barang material untuk layanan informasi 'industri'.
- Sebuah pendirian yang mapan dan terpusat perintah geopolitik: kontrol dari pusat kolonial Barat melemah karena fasilitas dari jaringan komunikasi baru.
C. Membedakan antara jenis media baru
Media baru digunakan untuk merujuk beberapa hal berikut:
- Pengalaman tekstual baru: adanya genre baru dari bentuk tekstual, hiburan, kesenangan dan pola konsumsi media.
- Cara baru untuk mewakili dunia: yakni media menawarkan kemungkinan dan pengalaman representasional baru (lingkungan virtual imersif dan multimedia interaktif yang berbasis layar).
- Hubungan baru antara subjek (pengguna dan konsumen) dan teknologi media: adanya perubahan dalam penggunaan media komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
- Pengalaman baru tentang hubungan antara perwujudan, identitas dan komunitas: adanya pengalaman pribadi dan sosial yang bergeser terkait waktu, ruang dan tempat.
- Konsepsi baru tentang hubungan tubuh biologis dengan media teknologi: untuk menerima perbedaan antara manusia dan buatan, alam dan teknologi, yang nyata dan virtual dll.
- Pola organisasi dan produksi baru: adanya penataan yang lebih luas dalam budaya media, industry, ekonomi, akses kepemilikan, kontrol dan regulasi.
Berikut adalah hal-hal yang berkembang pesat dari produksi yang dimediasi oleh teknologi:
- Komunikasi yang dimediasi komputer: email, www, blog, jejaring sosial, telepon seluler dll.
- Cara-cara baru mendistribusikan dan mengkonsumsi teks media dicirikan oleh interaktivitas dan format hypertextual contoh: www, CD, DVD, Podcast dll.
- Realitas virtual: sebuah ruang simulasi dan ruan representasional imersif.
- Berbagai macam transformasi dan dislokasi media yang didirikan: misalnya untuk fotografi, animasi, televisi, jurnalisme dll
1.2 Karakteristik media baru: beberapa konsep yang mendefinisikan
Beberapa konsep yang akan dibahas dalam bagian ini yang dapat membantu untuk menjelaskan tentang media baru ialah:
a. Digital
b. Interaktif
c. Hipertekstual
d. Virtual
e. Jaringan
f. Simulasi
A. Digital
Mengapa media baru digambarkan sebagai sesuatu yang digital? Hal ini dikarenakan dalam proses media digital semua data input diubah menjadi angka.
- Media analog, produksi massal dan penyiaranÂ
Perkembangan media penyiaran membuat distribusi media sebagai benda fisik mulai berkurang. Media mulai merubah gambar dan suara menjadi analog yang lebih lanjut, seperti adanya konversi langsung peristiwa dan adegan menjadi analog elektronik (ada perkembangan dari analog)
- Media digital
    Adanya digitalisasi menimbulkan konsekuensi mendasar yakni adanya pergeseran dalam:
- Teks media tidak lagi dicetak berupa foto, buku, gulungan dll
- Data dapat dikompresi menjadi ruang yang kecil
- Aksesnya sangat cepat
- Dapat dikatakan jauh lebih mudah dibandingkan dengan analog
Kondisi seperti ini oleh Pierre Levy dijelaskan secara fundamental sebagai perubahan yang mapan antara penulis dan pembaca, pemain dan penonton, pencipta dan penerjemah, dimana garis pembatas antar keduanya telah kabur dan masing-masing bisa memberikan kontribusinya (Levy dalam Lister , 2009)
B. Interaktivitas
Interaktivitas merupakan sebuah istilah dimana pengguna memiliki rasa keterlibatan yang kuat dengan teks media, adanya hubungan yang independen dengan sumber pengetahuan, serta penggunaan media individual yang lebih besar (pengguna media baru dapat secara langsung campur tangan untuk mengubah teks atau gambar yang mereka akses)
- Navigasi hipetekstual
Pengguna dapat menggunakan software tertentu untuk memilih bacaan dalam database. Semakin banyak database maka semakin banyak peluang untuk membaca hal-hal menarik
- Navigasi yang imersif
Melibatkan visual sehingga kualitas bertambah.
- Interaktifitas yang bersifat administratif
Teks-teks dalam media baru memampukan penggunanya untuk menambah teks, khususnya dalam hal ini ialah kegiatan pendaftaran sederhana seperti menjawab pertanyaan dalam transaksi online, mengetik nomer kartu kredit dll.
- Komunikasi interaktif
Tidak hanya sekedar bersifat administratif atau dair satu pihak namun disini terdapat timbal balik antar peserta, seperti misalnya penggunaan email.
- Interaktivitas dan masalah interpretasi tekstual
Suatu teks akan bervariasi atau menyesuaikan dengan sifat khalayak yang menerimanya, hal ini karena produsen tidak pernah tau teks mana yang akan dibaca oleh khalayak, sehingga penting bagi produsen untuk selalu mengontrol terkait kepenulisan.
- Masalah bagi produsen
Bentuk interaksi yang beragam menimbulkan masalah bagi produsen:
1. Memungkinkan produsen untuk memasukkan konten buatan pengguna dalam proyek mereka.
2. Produser bukan sebagai penulis melainkan perancang pengalaman.
3. Audiens mengaharapkan agar produsen memanfaatkan transmedial seperti program TV yang ditayangkan juga di youtube dll.
C. Hipertekstual
Hipertekstual atau hypertextual yakni teks yang terhubung dengan teks lain yang diluar teks itu sendiri. Teknologi tersebut menawarkan gagasan bahwa lokasi data apapun mungkin memiliki sejumlah tautan atau saling terhubung yang dapat diakses langsung.
- Hipertext sebagai penulisan non-sekuensial
Fasilitas yang memberi peluang langsung mengarah ke semua jenis teks ini memungkinkan terciptanya hyperworld dimana semua tersedia tanpa adanya batasan wilayah.
D. Jaringan
Francoise Sabbah dalam Lister (2009) pada tahun 1985 mengamati adanya perubahan dalam produksi media, dimana media baru cenderung mengarah pada desentralisasi produksi, diferensiasi produk serta ada segmentasi konsumsi. Penonton memilih pesannya sendiri sehingga segmentasi menjadi lebih mendalam.
a. Konsumsi
Sejak tahun 1980-an konsumsi media juga mengalami perubahan yang ditandai dengan teks yang dapat diakses melalui berbagai cara. Penonton media juga telah terfragmentasi berdasarkan teks yang tersedia.
b. Produksi
Produksi media juga mengalami perkembangan dan tercipta fleksibilitas dan informalitas didalamnya. Perubahan ini dapat terlihat dimana pada tahun 1970-an misalnya, media hanya diproduksi melalui cetak atau fotografi, sistem penyiaran dan pers juga jauh dari kehidupan orang biasa. Namun kini, media diproduksi dengan lebih mudah melalui desktop digital, teknologi editorial yang disediakan dalam software tertentu. Produksi televisi juga lebih dekat dengan audiens salah satunya dibuktikan dengan jurnalisme warga.
c. Konsumsi memenuhi produksi
Media-media yang ada saat ini mengalami perkembangan dimana tidak hanya ditujukan untuk profesional maupun amatir secara terpisah melainkan untuk keduanya, atau dengan kata lain memungkinkan pengguna menjadi konsumen dan produsen.
Singkatnya, media baru dapat dilihat sebagai jaringan dimana kosumen dapat berpartisipasi aktif dalam produksi media.
E. Virtual
Istilah virtual menurut Shields dalam Lister (2009) diartikan sebagai identik dengan simulasi. Sedangkan filsuf Gilles Deleuze melihat bahwa virtual bukanlah kebalikan dari yang nyata melainkan itu semacam realitas dan menentang apa yang sebenarnya ‘nyata’.
F. Simulasi
Simulasi merupakan salinan yang tidak substansial atau kosong dari sesuatu yang asli. Tidak semua simulasi adalah tiruan, maka simulasi dapat dilihat sebagai representasi hal-hal. Teori simulasi terkait dengan gambar, komunikasi serta media kita yang telah merebut peran realitas serta berisi tentang bagaimana realitas memudar (Cubitt dalam Lister, 2009)
Tiga difinisi simulasi menurut Marc Prensky dalam Lister (2009) :
- Segala yang buatan atau tiruan
- Dunia buatan yang mendekati dunia nyata
- Model matematika atau alogritmik, yang dikombinasikan dengan satu set kondisi awal, yang memungkinkan prediksi dan visualisasi seiring berjalannya waktu.
Daftar Pustaka:
Lister, Martin dkk. 2009. New Media a Critical Introduction Second Edition.New York: Routledge.