Keamanan Informasi Universitas Airlangga di Era Digital

Saat ini, Indonesia sedang mengalami masa dimana teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat, menandai masuknya ke dalam era digital. Keamanan informasi menjadi semakin kompleks seiring dengan perkembangan teknologi yang cepat tersebut. Tantangan dan dinamika yang terjadi secara bersamaan mendorong instansi hingga masyarakat untuk lebih menyadari betapa pentingnya menjaga keamanan informasi.  

Begitupun dengan Universitas Airlangga. Sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, keamanan informasi menjadi prioritas utama bagi lembaga pendidikan ini. Universitas Airlangga menyadari bahwa keamanan informasi bukanlah tujuan yang dapat dicapai sekali dan untuk selamanya. 

Mereka berkomitmen untuk terus memperbaiki dan meningkatkan strategi keamanan mereka agar tetap relevan dan efektif dalam menghadapi ancaman cyber yang berkembang. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Universitas Airlangga adalah kerentanan dalam website dan aplikasi kampusnya. Portal akademik yang menyimpan data pribadi mahasiswa dan sistem manajemen belajar yang digunakan untuk mengakses materi kuliah merupakan target utama bagi para penjahat cyber.

Ancaman seperti serangan phishing, malware, dan kebocoran data menjadi risiko nyata yang harus diatasi oleh UNAIR beberapa upaya proaktif yang dilakukan untuk mengatasi serangan cyber yaitu pengadaan workshop yang membahas cara-cara untuk memperkuat website dari ancaman cybercrime dan pengoptimalan sistem yang ada di UNAIR, seperti cybercampus, eLearning Hebat, serta Teknologi Kubernetes oleh Direktorat Sistem Informasi dan Digitalisasi Universitas Airlangga (DSID UNAIR). UNAIR juga memiliki Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer atau sering disebut dengan CSIRT. 

Ini merupakan sekelompok individu atau tim yang bertanggung jawab untuk menangani dan menanggapi kejadian keamanan komputer dalam suatu organisasi atau jaringan. Peran utama CSIRT adalah untuk mendeteksi, menganalisis, dan merespons kejadian keamanan siber untuk mengurangi dampaknya dan mencegah kejadian di masa mendatang.

Selain upaya internal, UNAIR juga berkolaborasi dengan pihak eksternal, termasuk lembaga keamanan cyber dan pemerintah, untuk memperkuat pertahanan mereka terhadap serangan cyber. BSSN, yang merupakan badan ahli dalam bidang keamanan cyber, telah melakukan audit terhadap kebijakan keamanan informasi yang telah diterapkan oleh Direktorat Sistem Informasi dan Digitalisasi (DSID) Universitas Airlangga. Mereka juga mengevaluasi infrastruktur teknologi informasi yang meliputi sistem jaringan, firewall, dan sistem keamanan lainnya.

Yunus Abdul Halim, S.Si., M.Kom, selaku Direktur Sistem Informasi dan Digitalisasi Universitas Airlangga, mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada BSSN atas kerjasama dalam melaksanakan asesmen ini. Beliau menyadari betapa krusialnya keamanan siber di lingkungan pendidikan tinggi, dan berharap bahwa dengan hasil penilaian ini, mereka dapat meningkatkan keamanan dan perlindungan data yang mereka kelola. 

DSID UNAIR terus mendorong seluruh Civitas Akademika UNAIR untuk menempatkan keamanan siber sebagai prioritas utama dan mengadopsi praktik terbaik dalam melindungi data sensitif mereka. Penilaian kematangan siber seperti ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan informasi dan mendorong tindakan proaktif dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks. Mereka juga memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan standar keamanan informasi, seperti GDPR, untuk melindungi data mahasiswa dengan lebih baik.

Tentunya, komitmen dan upaya Universitas Airlangga dalam menjaga keamanan informasi di lingkungan kampus patut diapresiasi. Pentingnya untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang praktik keamanan informasi, dan saya senang melihat bahwa institusi ini memberikan perhatian khusus terhadap kesadaran pengguna melalui pelatihan reguler dan program edukasi. 

Ini akan membantu kami sebagai mahasiswa untuk menjadi lebih sadar dan bertanggung jawab dalam menjaga keamanan data selama masa studi kami di UNAIR dan juga di masa depan ketika kami terjun ke dunia kerja. Selain itu, saya juga menganggap penting adanya kolaborasi antara mahasiswa, staf, dan pihak terkait lainnya dalam menjaga keamanan informasi. Saya berharap agar UNAIR terus mendorong kerjasama lintas departemen dan disiplin ilmu untuk memperkuat pertahanan siber kampus dan melindungi data mahasiswa, staf, dan dosen dengan lebih efektif.