Mohon tunggu...
Aura Cintyaloka
Aura Cintyaloka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya yaitu membaca buku dan menonton film di waktu senggang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Aksi bagi Mahasiswa: Meretas Jalan Perubahan untuk Masa Depan yang Lebih Baik

22 Juli 2023   22:12 Diperbarui: 22 Juli 2023   22:15 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masa-masa menjadi mahasiswa seringkali dianggap sebagai periode penting dalam perkembangan pribadi dan profesional. Selain mengejar ilmu pengetahuan dan keterampilan akademis, mahasiswa juga dapat mengembangkan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan berbagai aspek lainnya yang akan membantu mereka dalam menghadapi tantangan di dunia kerja serta di kehidupan yang akan datang

Mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk masa depan masyarakat dan bangsa. Masa perkuliahan merupakan waktu yang berharga bagi para mahasiswa untuk mengembangkan diri dan menjadi bagian dari perubahan yang positif. Salah satu cara mahasiswa dapat mencapai hal ini ialah dengan melalui manajemen aksi, yaitu kemampuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah sosial, merencanakan tindakan, dan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang bersifat proaktif.

Manajemen aksi bagi mahasiswa bukan hanyalah sebuah bentuk kegiatan, tetapi juga merupakan filosofi yang menekankan pentingnya keterlibatan aktif dalam suatu perubahan sosial. Hal ini membantu mahasiswa untuk mengalami teori dalam praktik, menghadapi realita masalah di lingkungan masyarakat, dan merespon dengan tindakan konkrit atau nyata. Manajemen aksi juga dapat membantu siswa dalam melatih keterampilan kepemimpinan, pengorganisasian, dan negosiasi, yang di mana keterampilan ini sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan yang kompleks dalam lingkungan masyarakat.

Manajemen aksi memungkinkan mahasiswa untuk mengambil inisiatif dan mengubah diri mereka menjadi agen perubahan atau sering juga disebut agent of change. Melalui manajemen aksi, mahasiswa dapat belajar bagaimana cara mengidentifikasi isu-isu penting yang mempengaruhi lingkungan kampus dan masyarakat di sekitarnya. Mereka juga dapat mengidentifikasi peluang untuk memberikan solusi yang kreatif dan inovatif terhadap masalah-masalah tersebut.

Selain itu, manajemen aksi membantu mahasiswa untuk memahami arti dari kerjasama dan kolaborasi. Bekerjasama dengan mahasiswa lain, fakultas, atau komunitas luar kampus, mereka dapat memperkuat kampanye atau proyek yang mereka jalankan. Keterlibatan aktif dalam manajemen aksi juga mengembangkan keterampilan kepemimpinan, komunikasi, dan kerjasama yang penting untuk masa depan mereka, baik dalam karier maupun kehidupan pribadi.

Peran Mahasiswa dalam Perubahan Sosial 


Manajemen aksi bagi mahasiswa memberi mereka kesempatan guna berkontribusi dalam perubahan sosial yang lebih luas. Ketika mahasiswa bersatu untuk membahas isu-isu sosial seperti lingkungan, hak asasi manusia, kesetaraan gender, atau pendidikan, suara mereka menjadi lebih kuat dan dapat menciptakan tekanan pada pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan.

Peran mahasiswa dalam perubahan sosial juga terlihat melalui kampanye advokasi dan protes yang mereka koordinir. Dengan mengadakan demonstrasi yang damai dan menyuarakan tuntutan atau hak suara mereka, mahasiswa dapat menarik perhatian publik terhadap masalah yang mereka anggap penting. Dalam banyak kasus, pergerakan mahasiswa telah menjadi pemicu perubahan besar dalam catatan sejarah.

Manajemen Aksi bagi Mahasiswa dalam Lingkungan Kampus 

Manajemen aksi bagi mahasiswa tidak hanya terbatas pada isu-isu di luar lingkungan kampus saja. Di kampus, mahasiswa dapat berperan aktif dalam kegiatan mahasiswa, organisasi sosial, serta proyek-proyek kepedulian sosial. Misal, mereka dapat menyelenggarakan kampanye akan kesadaran lingkungan, aksi penggalangan dana untuk program sosial, atau program mentoring bagi mahasiswa baru. Dalam lingkungan kampus yang lebih luas, mahasiswa juga dapat berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan kampus dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan agar lebih baik.

Contoh Nyata Manajemen Aksi Mahasiswa

  • Gerakan Mahasiswa 1998 di Indonesia: Mahasiswa memainkan peran penting dalam peristiwa Reformasi 1998 di Indonesia. Mereka secara aktif terlibat dalam demonstrasi dan protes yang menghasilkan perubahan politik yang signifikan di negara tersebut.
  • Mahasiswa dalam Gerakan Anti-Apartheid di Afrika Selatan: Selama era apartheid di Afrika Selatan, mahasiswa memainkan peran penting dalam perjuangan melawan diskriminasi rasial dan segregasi. Gerakan mahasiswa memobilisasi banyak orang dan mendapat perhatian internasional terhadap isu tersebut.
  • Gerakan Mahasiswa untuk Keberlanjutan di Seluruh Dunia: Mahasiswa di berbagai negara telah aktif dalam menggalang dukungan dan menyuarakan tuntutan untuk perlindungan lingkungan hidup dan keberlanjutan. Aksi mahasiswa telah membantu menggerakkan perubahan kebijakan dan kesadaran global tentang isu-isu lingkungan.

Mengapa Mahasiwa Melakukan Aksi Demonstrasi?

Mungkin ada beberapa dari kalian bertanya mengapa mahasiswa kerap kali melakukan aksi demonstrasi. Mahasiswa melakukan aksi demo atau demonstrasi ialah sebagai salah satu bentuk tindakan protes atau ekspresi dari ketidakpuasan terhadap suatu isu atau permasalahan tertentu. Beberapa alasan yang mendasari mahasiswa untuk melakukan aksi demo antara lain:

  •  Advokasi Isu Penting: mahasiswa seringkali terlibat dalam aksi demo sebagai bentuk advokasi terhadap isu-isu sosial, politik, atau lingkungan yang mereka anggap penting dan memerlukan perhatian serius. Aksi demo adalah cara bagi mereka untuk menyuarakan pendapat dan menuntut perubahan dari pihak yang berwenang.
  • Keterlibatan Politik: mahasiswa sering menjadi agen perubahan politik dan menggunakan aksi demo sebagai sarana untuk mempengaruhi kebijakan atau tindakan pemerintah. Mereka ingin memastikan bahwa suara mereka didengar dalam proses pengambilan keputusan politik.
  • Menyuarakan Kepentingan Mahasiswa: aksi demo juga bisa dilakukan oleh mahasiswa untuk menyuarakan kepentingan dan hak-hak mahasiswa. Mereka bisa saja protes atau merasa tidak puas dengan kebijakan kampus yang dianggap tidak adil atau merugikan.
  • Solidaritas dan Kesadaran Sosial: aksi demo juga bisa menjadi bentuk ekspresi dari  solidaritas dengan kelompok atau komunitas tertentu yang sedang kesulitan dalam menghadapi masalah. Mahasiswa ingin menunjukkan dukungan mereka terhadap isu-isu sosial dan kemanusiaan yang penting.
  • Membangkitkan Kesadaran Publik: aksi demo dapat menjadi alat untuk menarik perhatian publik terhadap isu-isu yang terabaikan oleh publik atau tidak mendapat liputan media yang memadai. Dengan demikian, aksi demo membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang permasalahan yang ada.
  • Merespon Kebijakan yang Kontroversial: mahasiswa seringkali bereaksi terhadap kebijakan pemerintah atau keputusan institusi yang dianggap kontroversial atau bertentangan dengan nilai-nilai dan aspirasi mereka.

Penting untuk dicatat dan diingat bahwa aksi demo harus dilakukan dengan cara damai dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat memiliki hak untuk menyuarakan pendapatnya dan berpartisipasi dalam proses demokratis. Namun, kebebasan berpendapat juga harus diiringi dengan tanggung jawab dan penghormatan terhadap hak-hak orang lain dan keamanan umum. Aksi demo yang damai dan terorganisir dengan baik dapat menjadi sarana efektif bagi mahasiswa untuk mencapai perubahan positif dalam masyarakat dan memberikan pengaruh yang berarti dalam proses perubahan sosial.

Dalam melakukan aksi demo, tentunya kita harus melakukan perancangan alur terlebih dahulu. Merancang alur aksi demo mahasiswa perlu mempertimbangkan beberapa hal penting, yaitu seperti tujuan aksi, persiapan, tindakan selama demo, dan penutup. Berikut ini adalah alur umum yang dapat diikuti dalam merancang aksi demo mahasiswa:

Identifikasi Tujuan Aksi Demo:

Tentukan dengan jelas tujuan dari aksi demo. Apa isu atau permasalahan yang ingin disuarakan? Misalnya, advokasi untuk perubahan kebijakan kampus, isu lingkungan, hak asasi manusia, atau isu sosial tertentu.

Pengorganisasian dan Koordinasi:

  • Bentuk kelompok atau tim yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir aksi demo.
  • Identifikasi dan tentukan peran dari masing-masing anggota tim, seperti koordinator, juru bicara, atau pengelola keamanan.

Persiapan Logistik:

  • Tentukan tempat dan waktu aksi demo yang strategis untuk mencapai dampak maksimal.
  • Pastikan perizinan dan persiapan logistik lainnya, seperti penyediaan panggung atau sound system, serta koordinasi dengan pihak berwenang atau keamanan.

Kampanye dan Mobilisasi:

Gunakan media sosial dan alat komunikasi lainnya untuk mengkampanyekan aksi demo dan memobilisasi partisipasi mahasiswa.

Buat spanduk, poster, dan materi visual lainnya yang relevan dengan isu yang ingin disuarakan.

Tindakan Selama Aksi Demo:

  • Jangan lupakan etika berdoa sebelum memulai aksi. Mulailah aksi dengan sambutan atau pidato singkat yang jelas menyampaikan tujuan aksi demo.
  • Gunakan slogan-slogan atau yel-yel yang mudah diingat dan menarik perhatian.
  • Lakukan demonstrasi dengan damai, seperti berjalan kaki, berkumpul di area tertentu, atau melakukan simbolik yang sesuai dengan isu yang diadvokasi.
  • Jangan melakukan tindakan yang bersifat merusak atau melanggar hukum, karena hal tersebut dapat merusak pesan yang ingin disampaikan dan dapat menyebabkan masalah hukum.

Komunikasi dan Kepentingan Media:

  • Miliki juru bicara yang berkompeten dan mampu untuk berbicara dengan media, menjelaskan tujuan aksi, dan menjawab pertanyaan dari wartawan.
  • Gunakan media sosial untuk mengirimkan pembaruan dan melibatkan lebih banyak orang dalam dukungan aksi demo.

Penutup Aksi Demo:

  • Tutup aksi dengan sambutan singkat, ringkasan dari apa yang telah dicapai, dan ucapan terima kasih kepada semua yang telah berpartisipasi.
  • Evaluasi keberhasilan aksi demo berdasarkan tujuan yang ditetapkan.

Tindak Lanjut:

  • Setelah aksi demo selesai, pertimbangkan tindakan lanjutan untuk terus memperjuangkan isu yang sama atau menghadapi isu lainnya.
  • Buat rencana untuk melanjutkan kampanye atau kegiatan lain yang relevan.

Perangkat-Perangkat Aksi

  • Korlap: korlap atau "Koordinator Lapangan" atau "Koordinator Pelaksanaan." Istilah ini sering digunakan dalam konteks acara, demonstrasi, atau kegiatan lainnya yang melibatkan banyak orang atau kelompok. Seorang korlap adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan dan mengatur jalannya acara atau suatu kegiatan tersebut di lapangan atau lokasi tempat kegiatan tersebut berlangsung. Seorang korlap harus memiliki keterampilan kepemimpinan, komunikasi yang baik, serta kemampuan dalam mengatur waktu dan sumber daya dengan efisien dan baik. Keberhasilan suatu kegiatan seringkali tergantung pada kemampuan korlap dalam mengkoordinasikan berbagai aspek dan menjaga kelancaran jalannya kegiatan tersebut.
  • Negosiator: negosiator ialah seseorang yang ditunjuk atau dipilih guna melakukan negosiasi atau perundingan atas nama suatu pihak atau kelompok dengan pihak lain untuk mencapai kesepakatan maupun solusi dalam suatu masalah atau konflik. Tugas utama dari seorang negosiator ialah mencari titik kesepakatan atau kompromi yang menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.

Selain korlap dan negosiator, daam perangkat aksi juga terdapat humas, keamanan, dokumentasi, medis, tim kreatif, mata-mata atau intel, dan dinamislator.

Sebagai kesimpulan, manajemen aksi mahasiswa merupakan kunci demi menggerakkan perubahan yang positif dalam masyarakat. Dengan keterlibatan aktif dalam isu-isu sosial, lingkungan, politik, dan kemanusiaan, mahasiswa dapat meretas jalan menuju masa depan yang lebih baik. Melalui kampanye advokasi, aksi lingkungan, partisipasi politik, dan kegiatan kemanusiaan, mahasiswa membuktikan bahwa peran mereka sangatlah penting dan berarti dalam menciptakan perubahan sosial yang signifikan. Oleh karena itu, dukungan dan kesempatan bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam manajemen aksi perlu didorong dan dikembangkan, karena kontribusi mereka dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat dan dunia secara lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun