Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan berkolaborasi dengan Grab untuk pengembangan dan promosi wilayah salah satu destinasi wisata super prioritas, Danau Toba.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata di Kementrian Bidang Kemaritiman pada Selasa (13/8), keduanya membahas rencana pengembangan wisata Danau Toba yang dicanangkan membutuhkan investasi hingga Rp 1 triliun.
Melalui kerjasama ini, Grab akan menawarkan layanan paket wisata di Danau Toba. Tak hanya transportasi, pengguna aplikasi Grab juga bisa memesan penginapan sekaligus.
"Kami memantapkan pemanfaatan platform Grab itu untuk mempromosikan tujuan pariwisata. Seperti di Danau Toba, tour satu hari, dua hari, tiga hari, kemana saja daerahnya," ungkap Luhut.
Selain Danau Toba, Borobudur juga menjadi destinasi wisata yang akan dikembangkan melalui kerjasama Grab dan pemerintah ini. Kerjasama ini diprediksi akan selesai lebih cepat jika dibandingkan dengan Danau Toba, lantaran lebih siap dari segi infrastruktur.
"Kalau Danau Toba mungkin butuh beberapa waktu karena spot belum siap. Kalau di Borobudur, tadi menurut pak Ridzki sudah siap," katanya.
Ridzki menambahkan, kerjasama tersebut merupakan proyek percontohan bagi Grab. Pihak Grab akan menawatkan paket wisata yang terintegrasi dari sisi promosi hingga layanan transportasi.
"Kami akan dukung bukan hanya dari segi promosi tapi juga nanti booking destinasinya, serta tentu juga dukungan layanan transportasinya di sana," tuturnya, ketika ditemui dalam kesempatan yang sama.
Menurutnya, pengembangan destinasi wisata tersebut merupakan bagian dari pengembangan operasional yang sudah lama masuk dalam rencana Grab. Bahkan Grab juga telah menyiapkan investasi untuk rencana tersebut. Namun, hingga saat ini ia enggan menyebutkan besaran dari investasi yang akan dikeluarkan.
Danau Toba dan Borobudur sendiri merupakan salah satu dari empat destinasi wisata super prioritas yang tengah dikembangkan pemerintah, selain Mandalika dan Labuan Bajo. Untuk pengembangan ini sendiri, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6,4 triliun. Diperkirakan masing-masing destinasi wisata mendapat Rp 1,6 triliun untuk mengembangkan semua fasilitas dan infrastruktur untuk menarik wisatawan mancanegara.
Sumber: Berita Bisnis Terkini cnnindonesia.com