Mohon tunggu...
Lily
Lily Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - kebetulan lahir dari rahim perempuan sebagai seorang perempuan

membenamkan diri dalam kata-kata adalah caraku melarikan diri dari hiruk pikuk kehidupan yang terlalu ramai.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Ganesha

2 Maret 2021   06:25 Diperbarui: 2 Maret 2021   06:31 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

suaramu adalah ihwal yang membentuk malam,

mengukir deru angin pada jiwa yang semula gersang

yang tiupannya tak mampu lagi mencegahku tuk terus maju

berjalan menghampirimu,

atau berlari mengejarmu ketika kau mulai lupa jalan pulang

senyummu serupa candu yang lebih berbahaya dari nikotin,

aku memandanginya setiap saat bak perokok yang tak bisa berhenti

menghisap tembakau

ah, sayangnya kita adalah jarak

yang menunggu waktu tuk mendekat,

pelangi yang dengan sabar menunggu hujan berhenti,

mengusaikan rindu mengukir warna dengan langit seusai suram

Jakarta, 2 Maret 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun