Pembahasan
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar mahasiswa. Dikarenakan rs (hitung) (0,088) < rs (tabel) (0,362) dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 dengan jumlah sampel 30 . Maka, H0 diterima dan H1 ditolak. Temuan ini bertolak belakang dengan asumsi awal dalam hipotesis, yang menyatakan bahwa sarapan pagi berpengaruh positif terhadap konsentrasi belajar. Pada kenyataannya, konsentrasi belajar tidak semata-mata ditentukan oleh asupan makanan seperti sarapan pagi, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya. Faktor-faktor tersebut antara lain: motivasi belajar, minat atau ketertarikan terhadap materi, kondisi fisik dan psikis, tekanan psikologis, pengalaman belajar sebelumnya, tingkat kecerdasan, serta lingkungan belajar yang mendukung. Selain itu, kondisi emosional seperti rasa gelisah, stres, marah, cemas, dan dendam, serta suasana belajar yang tidak kondusif seperti kebisingan dan ketidakteraturan, juga dapat menjadi penghambat konsentrasi. Faktor-faktor lain seperti ketidakaktifan dalam belajar dan kurangnya penguasaan strategi belajar yang efektif juga turut memengaruhi (Hasminidiarty, 2015). Meskipun banyak sekali pendapat yang menyatakan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar, namun pada penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 30 responden dari berbagai universitas dan program studi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar. Hal ini berdasarkan hasil uji korelasi Spearman Rho yang dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel, mendapatkan nilai rs (hitung) (0,088). Dengan membandingkan nilai tersebut dengan nilai rs (tabel) (0,362) pada taraf signifikan 5% atau 0,05 untuk sampel sebanyak 30, ditemukan bahwa rs (hitung) (0,088) < rs (tabel) (0,362). Karena rs (hitung) lebih kecil daripada rs (tabel) (0,362), maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Firdaus, M.Pd. (Dosen PGSD Untirta)
Aulia Wahyu Firdaus (Mahasiswa PGSD Untirta)
Daftar Pustaka
- Virginia, A., & Sudyasih, T. (2024, October). Hubungan kebiasaan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar di SMP Muhammadiyah 1 Minggir. In Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM Universitas' Aisyiyah Yogyakarta (Vol. 2, pp. 215-219).
- Anggraini, Vira Liza. 2017. “Hubungan kebisaan sarapan pagi dengan status gizi dan prestasi beajar murid di sekolah dasar Pesanggrahan 02 Jakarta.” Universitas Sumatra Utara Medan.
- Frisca Siahaan, Riana. 2017. “Mengawal Kesehatan Keluarga Melalui Pemilihan Dan Pengolahan Pangan Yang Tepat.” Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera 15(2):57–64.
- Noviati, Ratih, Muh Misdar, and Helen Sabera Adib. 2019. “Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Tingkat Konsentrasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Man 2 Palembang.” Jurnal PAI Raden Fatah 1(1):1–20.
- Purnawinadi, I. Gede, and Christa Vike Lotulung. 2020. “Kebiasaan Sarapan Dan Konsentrasi Belajar.” Nutrix Journal 4(1):31.
- Verdiana, Lydia, and Lailatul Muniroh. 2018. “Kebiasaan Sarapan Berhubungan Dengan Konsentrasi Belajar Pada Siswa Sdn Sukoharjo I Malang.” Media Gizi Indonesia 12(1):14.
- Riinawati, R. (2022). Hubungan konsentrasi belajar siswa terhadap prestasi belajar peserta didik pada masa pandemi Covid-19 di sekolah dasar. Edukatif-Jurnal Ilmu Pendidikan.
- Mawarni, E. (2021). Hubungan sarapan pagi dengan konsentrasi siswa. Jurnal Kesehatan Tambusai, 2(4), 159-167.
- Herayeni, D. F., Hernanda, R., Wijayanto, W. P., & Setiawan, A. E. (2024). Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi Dengan Konsentrasi Belajar Pada Anak di SD Mis Sa Al-Husna Purbolinggo. Health Research Journal of Indonesia, 3(1), 20-28
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI