Diversifikasi sumber energi menjadi langkah krusial dalam mengurangi ketergantungan pada minyak. Investasi dalam energi terbarukan dan efisiensi energi dapat membantu mengurangi dampak kenaikan harga minyak terhadap ekonomi.
Pemerintah juga dapat fokus pada diversifikasi ekonomi melalui promosi ekspor non-migas. Ini dapat dilakukan dengan mendorong pertumbuhan sektor-sektor seperti manufaktur, pertanian, dan pariwisata, yang dapat menjadi sumber pendapatan yang lebih stabil dan beragam.
Pemerintah perlu meninjau kembali kebijakan subsidi energinya untuk memastikan bahwa bantuan tersebut tepat sasaran dan efisien. Subsidi yang lebih besar dapat membebani anggaran negara, sementara subsidi yang kurang tepat sasaran dapat menyia-nyiakan sumber daya yang berharga.
Berikutnya pemerintah perlu memperkuat dan atau mempertahankan cadangan devisa yang cukup untuk melindungi ekonomi dari fluktuasi harga minyak. Cadangan devisa yang kuat dapat membantu meredakan tekanan pada mata uang lokal dan memberikan fleksibilitas dalam menghadapi ketidakpastian pasar.
Kemitraan dengan negara-negara lain, tyerutama yang sekawasan, dalam upaya diversifikasi ekonomi dapat membantu mengatasi tantangan bersama. Pertukaran pengetahuan, teknologi, dan investasi dengan negara-negara yang memiliki keahlian dalam sektor-sektor tertentu dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. DIsamping itu pemerintah perlu mendorong dan mendukung penuh pengembangan teknologi sendiri dalam menghasilkan minyak alternatif yang lebih ramah lingkungan yang tersedia begitu banyak di Indonesia.
Yang tak kalah pentingnya adalah membangun kesadaran masyarakat tentang keterbatasan pasokan energi dari dalam negeri dan terutama dari luar negeri akibat perang yang terjadi. Kegiatan penyadaran ini harus bersifat masif, sehingga dapat mencapai sasaran, dan jika situasi sulit energi benar-benar datang maka masyarakat tidak panik dan bisa lebih bijak dalam menggunakan energi mereka yang tersedia sekarang.
Penutup
Ketegangan geopolitik di Timur Tengah, terutama antara Iran dan Israel, memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas pasar energi global dan ekonomi Indonesia. Untuk mengelola risiko yang terkait dengan fluktuasi harga minyak dan ketidakstabilan geopolitik, pemerintah Indonesia perlu mengadopsi strategi yang komprehensif dan proaktif. Diversifikasi sumber energi, promosi ekspor non-migas, manajemen subsidi energi yang efisien, penguatan cadangan devisa, dan kemitraan internasional adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dalam menghadapi tantangan global.