Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Olahraga Sehat pada Bulan Ramadan di Rumah dan Kantor

29 Maret 2024   07:38 Diperbarui: 29 Maret 2024   14:13 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengantar 

Bulan Ramadan merupakan bulan penuh berkah dan ampunan. Di bulan ini, umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa, di mana mereka menahan diri dari makan dan minum mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan tidak berarti harus mengabaikan kesehatan dan kebugaran tubuh.

Bagi mereka yang bekerja kantoran, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh di bulan Ramadan bisa menjadi tantangan tersendiri. Padatnya aktivitas pekerjaan dan kelelahan akibat berpuasa dapat membuat seseorang enggan untuk berolahraga.

Namun, penting untuk diingat bahwa olahraga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, baik fisik maupun mental. Olahraga dapat membantu meningkatkan stamina, menjaga kesehatan jantung, dan meningkatkan mood. Selain itu, olahraga juga dapat membantu tubuh lebih segar dan berenergi selama menjalankan ibadah puasa.

Pengalaman Berolahraga Ringan di Rumah dan Kantor

Dalam usia saya sudah 56 tahun, saya selalu berusaha untuk tetap aktif dan berolahraga secara rutin. Di bulan Ramadan ini, saya tetap berolahraga ringan di rumah dan di kantor.

Di rumah, saya biasanya melakukan pelemasan otot dan push-up setiap pagi setelah sahur. Pelemasan otot membantu tubuh saya lebih lentur dan terhindar dari cedera. Push-up membantu saya untuk menjaga kekuatan otot dada, bahu, dan trisep.


Di kantor, saya memanfaatkan waktu luang untuk melakukan peregangan ringan atau push-up dan pull-up. Hal ini membantu saya untuk meningkatkan peredaran darah, menghilangkan rasa penat dan meningkatkan fokus kerja.

Tantangan Push-Up dengan Mahasiswa

Terkadang saya menantang mahasiswa saya untuk lomba push-up setelah shalat Ashar. Saya ingin menunjukkan kepada mereka bahwa usia tidak selalu menjadi batasan dalam hal kekuatan dan ketahanan.

Biasanya saya menyerah di angka 20 dan tidak bisa melanjutkan karena tangan sudah gemetaran menahan berat badan.

Meskipun sebagian besar mahasiswa masih muda dan energik, saya berhasil mengalahkan mereka dalam lomba push-up. Hal ini tentu saja menjadi kejutan bagi mereka dan menunjukkan bahwa dengan disiplin dan latihan yang teratur, kita dapat tetap bugar dan kuat di usia berapapun.

Bagi saya ini merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk dikaji Kenapa anak muda berumur di awal 20-an tidak sanggup push up 20 kali satu kali tarikan. Apakah pendidikan dan lingkungan kita tidak mampu membuat mereka tertarik untuk berolahraga dan menjaga kesehatan.

Tips Olahraga Sehat di Bulan Ramadan

Berikut beberapa tips untuk tetap berolahraga dengan aman dan nyaman selama bulan Ramadan bagi mereka yang bekerja kantoran:

1. Pilih Waktu yang Tepat

Waktu yang tepat untuk berolahraga di bulan Ramadan adalah sebelum sahur atau setelah berbuka puasa. Hindari berolahraga di siang hari saat cuaca panas dan tubuh dalam keadaan dehidrasi.

Bagi saya berolahraga ringan dan peregangan tidak memilih waktu khusus dan setiap ada peluang Saya akan melakukan di ruangan kerja. Saya bisa memanfaatkan meja kursi kusen pintu untuk pull-up dan push-up. Lantai ruangan juga sengaja saya kasih karpet sehingga saya bisa push-up di lantai kapan saja.

2. Pilih Jenis Olahraga yang Ringan

Pilihlah jenis olahraga yang ringan dan tidak terlalu menguras tenaga, seperti jogging, bersepeda, berenang, yoga, atau senam aerobik. Hindari olahraga berat yang dapat menyebabkan dehidrasi dan kelelahan.

 Dalam pengalaman saya selama Ramadan Saya tidak memiliki jadwal khusus untuk berolahraga. Olahraga renang yang biasa saya lakoni setiap minggu juga tidak saya lakukan, khawatir terminum air sehingga bisa membatalkan puasa.

Namun beberapa kawan saya yang rutin berolahraga renang terus melakukan dengan intensitas dan waktu berenang yang dikurangi setengahnya saja. Salah satu alasan adalah diperlukan untuk terapi sakit pinggang yang dia derita.

3. Perhatikan Asupan Air dan Makanan

Pastikan minum air putih yang cukup sebelum, selama, dan setelah berolahraga. Konsumsi makanan yang bergizi seimbang untuk membantu pemulihan energi setelah berolahraga.

Minum air 2 sampai 4 liter mungkin sebuah kegiatan dan kebiasaan yang bagus selama berpuasa. Tetapi ini menjadi tantangan tersendiri karena waktu antara berbuka dan sahur lebih pendek dibandingkan antara sahur dan berbuka pada siang hari. Jadi terkadang minum 2 sampai 4 liter itu tidak mudah. Apalagi kondisinya malam hari dan tidak ada keringat sama sekali, sehingga keinginan untuk minum air putih karena.

Banyak orang setelah makan dan minum berbuka tidak melakukan perhitungan terhadap liter air yang dia minum begitu juga waktu sahur, sehingga air yang diminum tidak cukup dan kurang dari 2 liter secara total. Akibatnya baru setengah hari berpuasa sudah kehausan dan kekurangan cairan tubuh.

4. Dengarkan Tubuh Anda

Jika Anda merasa lemas, pusing, atau sakit kepala, hentikanlah berolahraga dan istirahatlah. Jangan memaksakan diri, karena dapat membahayakan kesehatan Anda.

Puasa lebih penting dijaga daripada melakukan olahraga, jadi agar puasa tidak batal atau terganggu maka kita harus mendengar tubuh kita sendiri, kita harus merasakan tidak perlu dipaksa.

Jika biasanya anda push up 100 kali sekarang hanya kuat 20 kali itu sudah bagus, atau kalau anda terbiasa lari atau jogging 10 km maka mungkin satu kilo atau 2 km sudah cukup.

Penutup

Bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk memulai kebiasaan berolahraga yang sehat dan teratur. Dengan berolahraga, Anda dapat menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, serta meningkatkan kualitas ibadah Anda di bulan Ramadan.

Pengalaman saya berolahraga ringan di rumah, di kantor, dan lomba push-up dengan mahasiswa menunjukkan bahwa usia tidak selalu menjadi batasan dalam hal kekuatan dan ketahanan. Dengan disiplin dan latihan yang teratur, kita dapat tetap bugar dan kuat di usia berapapun.

Mari jadikan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk memulai gaya hidup sehat dengan berolahraga secara rutin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun