Menciptakan peluang baru untuk menghasilkan pendapatan: Contohnya, seorang musisi dapat menggunakan platform online untuk menjual musiknya dan mendapatkan penghasilan dari streaming dan donasi.
Data dan Informasi Tambahan:
Statistik Penggunaan Media Sosial:
Generasi Z, yang lahir dalam era digital, telah menunjukkan ketergantungan yang signifikan pada media sosial. Sebuah survei menunjukkan bahwa sekitar 90% dari Gen Z menggunakan media sosial setiap hari, menandakan peran penting platform ini dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Rata-rata, mereka menghabiskan 2 jam 27 menit per hari di berbagai platform media sosial, dari YouTube hingga Instagram, yang merupakan platform favorit di kalangan generasi ini secara global.
Keterlibatan ini tidak hanya mencerminkan kebiasaan konsumsi media mereka tetapi juga bagaimana mereka berinteraksi dengan dunia. Dengan 92% Gen Z yang menggunakan media sosial, dan 70% di antaranya mengakses lebih dari sekali sehari, media sosial telah menjadi ruang utama untuk ekspresi diri, pembentukan identitas, dan pembangunan jaringan sosial.
Pentingnya Work-Life Balance bagi Gen Z:
Work-life balance telah menjadi pertimbangan utama bagi Gen Z dalam memilih pekerjaan. Sebuah studi oleh Deloitte menemukan bahwa 73% Gen Z menganggap keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi sebagai faktor penting dalam memilih pekerjaan.
Mereka cenderung mencari pekerjaan yang menawarkan fleksibilitas waktu dan tempat kerja, mencerminkan keinginan mereka untuk memiliki kontrol lebih besar atas kehidupan mereka. Fleksibilitas ini dianggap sebagai kunci untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik antara kehidupan profesional dan pribadi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik.
Gen Z juga menunjukkan kecenderungan untuk mendukung lingkungan kerja yang mempromosikan kesehatan mental dan kesejahteraan, yang semakin menegaskan pentingnya work-life balance dalam budaya kerja masa kini.