Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ceramah Malam Ke-10 di Masjid At-Taqwa, Tafsir Surat Maryam Ayat 71

20 Maret 2024   22:01 Diperbarui: 20 Maret 2024   22:21 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengantar 

Malam ini yang memberikan ceramah adalah seorang ustaz yang berjenggot, berkumis dan rambutnya sudah memutih. Umur mungkin sudah mendekati usia 60 tahun.

Setelah melakukan pembicaraan singkat beliau ternyata seumur dengan saya, 56 tahun. Namun dengan penampilan sekarang terkesan beliau lebih tua. 

Tulisan ini hanyalah berupa rangkuman dari seorang hamba yang sedang belajar dan tidak bermaksud menggurui, hanya sekedar berbagi yang dipahami saja. Kepada guru, silahkan koreksi kalau ada yang salah.

Pembukaan ceramah dari beliau adalah memperkenalkan diri dan sedikit kisah hidupnya yang luar biasa. Ada sedih dan ada suka.

Kisah hidup Ustadz Zalidin Yahya luar biasa dan inspiratif. Menjadi bungsu dari 15 bersaudara, bahkan 18 bersaudara dari dua orang ibu, dan kemudian menjadi yatim piatu di sewaktu masih kelas 6 SD merupakan ujian yang tidak mudah. Namun, beliau mampu melewati semua itu dengan tekad dan semangat yang kuat.


Pengalaman hidup beliau yang penuh dengan perjuangan dan cobaan ini tentu dapat menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang. Beliau menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita memiliki tekad dan semangat untuk maju.

Keberhasilan Ustadz Zalidin Yahya dalam menempuh pendidikan hingga menjadi pengajar di Tsanawiyah Durian Tarung juga menunjukkan bahwa pendidikan adalah kunci untuk meraih kesuksesan. Beliau tidak pernah menyerah meskipun berasal dari keluarga yang kurang mampu dan memiliki banyak keterbatasan.

Kisah hidup Ustadz Zalidin Yahya dapat menjadi contoh bagi kita semua untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi rintangan dan cobaan hidup. Beliau adalah bukti nyata bahwa dengan tekad, semangat, dan kerja keras, kita dapat mencapai apa yang kita cita-citakan.

Semoga Ustadz Zalidin Yahya selalu diberikan kesehatan dan kekuatan untuk terus berdakwah dan menyebarkan ilmu agama kepada masyarakat.

Khatib Jum'at secara berkala

Masjid At-Taqwa beruntung memiliki khatib Jumat seperti Ustadz Zalidin Yahya. Beliau tidak hanya memiliki kisah hidup yang inspiratif, tetapi juga memiliki ilmu agama yang luas dan kemampuan berdakwah yang mumpuni.

Sebagai khatib Jumat, Ustadz Zalidin Yahya tentu memiliki peran penting dalam memberikan ceramah dan nasihat kepada para jamaah. Ceramah beliau yang penuh dengan makna dan hikmah dapat membantu para jamaah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT.

Selain itu, Ustadz Zalidin Yahya juga dapat menjadi contoh dan teladan bagi para jamaah dalam kehidupan sehari-hari. Beliau adalah sosok yang pantas untuk dihormati dan ditiru.

Topik ceramah

Topik ceramah Ustadz Zalidin Yahya tentang Khabar Akhirat memang sangat penting dan perlu untuk didengarkan oleh semua umat Islam. Di tengah hiruk pikuk berita dunia yang banyak beredar, seperti berita demo hak angket atau menurunkan Jokowi, berita tentang akhirat sering kali terlupakan.

Padahal, akhirat adalah tempat di mana semua manusia akan kembali dan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya di dunia.

Seperti yang disampaikan oleh Ustadz Zalidin Yahya, manusia kelak akan dikumpulkan dalam keadaan tidak berpakaian dan tidak peduli satu sama lain.

Hal ini menunjukkan bahwa di akhirat nanti, tidak ada lagi harta, tahta, dan kedudukan yang dapat membantu manusia. Yang paling penting adalah amal perbuatan yang telah dilakukan di dunia.

Disampaikan juga oleh beliau bahwa kelak manusia akan berdiri selama 300 tahun menunggu proses pengadilan Allah SWT. Ini adalah waktu yang sangat panjang dan penuh dengan rasa penantian yang mencekam.

Bayangkan betapa beratnya rasa penantian tersebut, di mana manusia tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya.

Oleh karena itu, ceramah Ustadz Zalidin Yahya ini merupakan pengingat bagi kita semua untuk selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi akhirat. Kita harus memperbanyak amal perbuatan baik dan selalu beriman kepada Allah SWT.

Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi akhirat:

  • Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT: Ini adalah hal yang paling penting, karena di akhirat nanti, hanya iman dan amal perbuatan yang akan dihisab oleh Allah SWT.
  • Memperbanyak amal perbuatan baik: Kita harus selalu berusaha untuk melakukan amal perbuatan baik, sekecil apapun itu. Amal perbuatan baik ini akan menjadi bekal kita di akhirat nanti.
  • Selalu berdoa kepada Allah SWT: Kita harus selalu berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dalam menghadapi akhirat nanti.

Surat Maryam ayat 71

Beliau juga menyitir surat Maryam dengan tafsirnya.

Surat Maryam ayat 71:

Latin:

Wa m minkum ill wridhuh kna al rabbika atman maqiyy

Terjemahan:

Dan tidak ada seorangpun di antara kamu, melainkan akan datang (menghadap) ke neraka itu. Hal itu adalah suatu ketetapan yang pasti atas Rabbmu.

Tafsir:

Ayat ini menjelaskan bahwa setiap manusia, tanpa terkecuali, akan masuk neraka. Ini adalah ketetapan Allah SWT yang tidak dapat diubah. Namun, masuknya manusia ke neraka bukan berarti mereka akan disiksa selamanya. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan diampuni dosa-dosanya dan dimasukkan ke surga. Sedangkan orang-orang yang kafir dan beramal buruk akan disiksa di neraka selama-lamanya.

Ayat ini juga mengingatkan manusia untuk selalu berhati-hati dalam menjalani hidup ini. Kita harus selalu berusaha untuk beriman dan beramal saleh agar terhindar dari siksaan neraka.

Berikut beberapa poin penting dari ayat 71 surat Maryam:

  • Setiap manusia, tanpa terkecuali, akan masuk neraka.
  • Masuknya manusia ke neraka adalah ketetapan Allah SWT yang tidak dapat diubah.
  • Orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan diampuni dosa-dosanya dan dimasukkan ke surga.
  • Orang-orang yang kafir dan beramal buruk akan disiksa di neraka selama-lamanya.
  • Ayat ini mengingatkan manusia untuk selalu berhati-hati dalam menjalani hidup ini dan berusaha untuk beriman dan beramal saleh.

Penafsiran lain surat ayat 71

Ada beberapa penafsiran mengenai ayat 71 surat Maryam yang menyatakan bahwa semua manusia akan masuk neraka. namun bagi orang-orang yang bertaqwa, api neraka tersebut akan padam dan dingin seperti kisah Nabi Ibrahim yang dibakar. Setelah melewati neraka, mereka akan masuk ke surga.

Penafsiran ini didasarkan pada beberapa hadits Nabi Muhammad SAW, di antaranya

Hadits dari Abu Hurairah:

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada seorangpun di antara kalian yang tidak akan masuk neraka. Kemudian Allah mengeluarkan orang-orang yang beriman dari neraka seperti mengeluarkan bulu dari adonan." (HR. Muslim)

Hadits dari Ibnu Abbas:

Rasulullah SAW bersabda, "Neraka itu akan berkata, 'Ya Allah, aku telah penuh.' Allah SWT berfirman, 'Apakah kamu merasa puas jika aku memasukkan ke dalammu orang-orang yang sombong dan zalim?' Neraka menjawab, 'Ya Allah, aku merasa puas.' Maka Allah memasukkan orang-orang yang sombong dan zalim ke dalam neraka. Kemudian neraka berkata lagi, 'Ya Allah, aku telah penuh.' Allah SWT berfirman, 'Apakah kamu merasa puas jika aku memasukkan ke dalammu orang-orang yang berzina?' Neraka menjawab, 'Ya Allah, aku merasa puas.' Maka Allah memasukkan orang-orang yang berzina ke dalam neraka." (HR. Tirmidzi)

*****

Ayat 71 surat Maryam turun di Mekkah, ketika Nabi Muhammad SAW masih dalam masa dakwah awal. Pada masa itu, banyak orang kafir yang menentang dakwah Nabi Muhammad SAW dan mengingkari adanya Allah SWT. Oleh karena itu, ayat ini diturunkan sebagai peringatan bagi mereka bahwa mereka akan disiksa di neraka jika mereka tetap kafir dan tidak beriman kepada Allah SWT.

Allah SWT adalah Maha Adil dan Maha Penyayang. Oleh karena itu, tidak mungkin Allah SWT akan memasukkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam neraka.

Manusia menyeberangi jembatan siratal Mustaqim

Ada juga penafsiran yang memahami bahwa ayat 71 surat Maryam tersebut berkaitan dengan jembatan Siratal Mustaqim. Jembatan Siratal Mustaqim adalah sebuah jembatan yang dibentangkan di atas neraka yang harus dilalui oleh semua manusia pada hari kiamat.

Menurut penafsiran ini, setiap manusia akan melewati jembatan Siratal Mustaqim dengan keadaan yang berbeda-beda. Ada yang langsung jatuh ke neraka, ada yang sangat lambat sehingga terjatuh ke neraka, dan ada yang sangat cepat bagaikan kilat sehingga dapat melewati jembatan tersebut dan masuk ke surga.

Kecepatan manusia dalam melewati jembatan Siratal Mustaqim ini dikaitkan dengan amal perbuatannya di dunia. Orang-orang yang beramal saleh akan melewati jembatan tersebut dengan mudah dan cepat, sedangkan orang-orang yang beramal buruk akan mengalami kesulitan dan terjatuh ke neraka.

Berikut beberapa hal yang dikaitkan dengan kecepatan manusia dalam melewati jembatan Siratal Mustaqim:

Orang-orang yang selalu menjaga sholat berjamaah diyakini akan melewati jembatan Siratal Mustaqim dengan sangat cepat.

Amal perbuatan lainnya seperti sedekah, zakat, dan puasa juga diyakini dapat membantu manusia dalam melewati jembatan Siratal Mustaqim dengan mudah.

Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT adalah kunci utama dalam melewati jembatan Siratal Mustaqim dengan selamat.

Ustadz Zalidin Yahya juga menyampaikan bahwa bau surga tercium dari jarak 70 tahun perjalanan kaki. Hal ini berdasarkan sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya bau surga itu tercium dari jarak 70 tahun perjalanan kaki. Barangsiapa yang mencium baunya, maka ia tidak akan merasakan kesusahan dunia selamanya." (HR. Muslim)

Hadits ini menjelaskan bahwa surga memiliki aroma yang sangat harum dan dapat tercium dari jarak yang sangat jauh. Aroma ini dapat menjadi motivasi bagi orang-orang yang beriman untuk terus berusaha dan beramal saleh agar dapat mencapai surga.

Namun, perlu diingat bahwa perjalanan menuju surga tidaklah mudah. Ada banyak rintangan dan cobaan yang harus dihadapi.

Ada orang yang merasa sudah dekat dengan surga, tetapi pada akhirnya tidak dapat mencapainya karena tergoda oleh dunia dan hawa nafsu.

Oleh karena itu, kita harus selalu waspada dan tidak boleh terlena dengan kenikmatan dunia.

Kita harus terus berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta memperbanyak amal perbuatan baik agar dapat mencapai surga.

*****

Dalam beberapa hadits dan riwayat, disebutkan bahwa ada 7 kelompok manusia yang tidak akan mencium bau surga. Berikut adalah 7 kelompok tersebut:

1. Orang-orang yang sombong dan angkuh tidak akan mencium bau surga karena mereka merasa lebih tinggi dan lebih mulia daripada orang lain.

2. Orang-orang yang suka berdebat dan memperdebatkan hal-hal yang tidak penting tidak akan mencium bau surga karena mereka telah menyia-nyiakan waktu mereka.

3. Orang-orang yang suka mencela dan menjelek-jelekkan orang lain tidak akan mencium bau surga karena mereka telah menyakiti hati orang lain.

4. Orang-orang yang suka berbohong dan menipu orang lain tidak akan mencium bau surga karena mereka telah merusak kepercayaan orang lain.

5. Orang-orang yang suka mengambil keuntungan dari riba tidak akan mencium bau surga karena mereka telah memakan harta orang lain dengan cara yang haram.

6. Orang-orang yang memakan harta anak yatim piatu dengan cara yang zalim tidak akan mencium bau surga karena mereka telah menindas orang yang lemah.

7. Orang-orang yang suka meminum minuman keras dan narkobatidak akan mencium bau surga karena mereka telah merusak diri mereka sendiri dengan cara yang haram.

Pentingnya menjaga aurat

Ustadz Zalidin Yahya menyinggung tentang sekelompok wanita yang tidak akan mencium bau surga, salah satunya adalah wanita yang tidak menutup aurat. Hal ini berdasarkan beberapa hadits Nabi Muhammad SAW, di antaranya:

Hadits dari Abu Hurairah:

Rasulullah SAW bersabda, "Ada dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan cambuk tersebut. (2) Wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berlenggak-lenggok, dan rambutnya seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, meskipun baunya tercium dari jarak 70 perjalanan, "Wanita yang keluar rumah dengan memakai parfum agar dicium oleh laki-laki yang bukan suaminya, maka Allah mengharamkan surga baginya." (HR. Tirmidzi)

Hadits-hadits ini menjelaskan bahwa wanita yang tidak menutup aurat dan suka berhias diri untuk menarik perhatian laki-laki lain tidak akan mencium bau surga.

Hal ini karena mereka telah melanggar perintah Allah SWT dan telah menyakiti hati suami mereka.

Oleh karena itu, penting bagi suami atau saudara laki-laki untuk mengingatkan dan menjaga istri dan saudara perempuan mereka agar tidak keluar rumah tanpa menutup aurat. Mereka harus menjelaskan kepada mereka tentang bahaya dan konsekuensi dari tidak menutup aurat.

Namun, jika seorang suami atau saudara laki-laki sudah berusaha mengingatkan dan menjaga istri atau saudara perempuan mereka, tetapi mereka tetap tidak mau menutup aurat, maka dia berlepas diri dari perbuatan mereka. Dia tidak akan dihukum atas dosa mereka.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan oleh suami atau saudara laki-laki untuk mengingatkan dan menjaga istri atau saudara perempuan mereka agar menutup aurat:

Memberikan penjelasan tentang pentingnya menutup aurat: Jelaskan kepada mereka bahwa menutup aurat adalah perintah Allah SWT dan merupakan bagian dari kehormatan seorang wanita.

Menjadi contoh yang baik: Suami dan saudara laki-laki harus menjadi contoh yang baik dalam menutup aurat.

Memberikan nasehat dengan lemah lembut: Nasehatlah mereka dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang.

Mencari bantuan dari orang lain: Jika suami atau saudara laki-laki merasa kesulitan, mereka dapat mencari bantuan dari orang lain seperti ustadz atau ustazah.

Penutup 

Ummat Islam perlu menambah ilmu pengetahuan tentang hari akhirat lebih intens agar dapat mengimbangi informasi dunia yang begitu mudah diperoleh. Teknologi memang membaya banyak manfaat, tetapi kalau tidak menggunakan dengan bijaksana maka umat Islam akan hanyut dan hanya berislam dengan ilmu yang dangkal. Surat Maryam ayat 71 perlu menjadi renungan betapa dahsyatnya pengadilan akhirat kelak mulai dari menunggu pengadilan selama 300 tahun sampai harus menyeberangi neraka atau jembatan Mustaqim. Semoga kita menjadi Manusia yang dapat mengambil pelajaran dari setiap peristiwa dan kisah yang disampaikan oleh para ustadz.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun