Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kenapa Bersedekah Dapat Membersihkan Jiwa dan Membuat Bahagia?

18 Maret 2024   07:05 Diperbarui: 18 Maret 2024   07:23 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengantar 

Bersedekah, tindakan memberi kepada sesama tanpa mengharapkan imbalan, telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia sejak zaman purba. Namun, mengapa tindakan sederhana ini memiliki dampak begitu besar, tidak hanya bagi penerima tetapi juga bagi pemberi? Mari kita tinjau dari berbagai aspek dengan data dan informasi yang ada.

1. Menyentuh Jiwa

Bersedekah memiliki kekuatan yang luar biasa untuk membersihkan jiwa seseorang. Ketika seseorang memberi kepada orang lain, itu bukan hanya materi yang disalurkan, tetapi juga cinta, empati, dan perhatian. Menyadari bahwa kita dapat membuat perbedaan dalam hidup orang lain dapat membawa rasa kepuasan dan kedamaian yang dalam.

2. Mengurangi Kekikiran

Salah satu penyebab utama kegagalan kebahagiaan adalah sikap kekikiran dan keserakahan. Bersedekah membantu mengurangi sikap ini dengan memperluas pandangan kita tentang dunia dan orang-orang di sekitar kita. Dengan memberikan kepada mereka yang membutuhkan, kita memperoleh kepuasan batin yang jauh lebih besar daripada yang bisa kita dapatkan dari kepemilikan materi semata.

3. Membangun Rasa Syukur

Bersedekah juga membantu membangun rasa syukur dalam diri kita. Saat kita melihat keadaan orang lain yang kurang beruntung dari kita, kita menjadi lebih menghargai apa yang kita miliki. Ini mengubah paradigma kita tentang kekayaan dan kebahagiaan, membuat kita lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar berarti dalam hidup.

4. Dukungan Ilmiah

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa perilaku dermawan, termasuk bersedekah, memiliki dampak positif pada kesejahteraan mental dan emosional. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "Science", melakukan tindakan baik kepada orang lain dapat meningkatkan tingkat kebahagiaan subjektif seseorang.

Penelitian-penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan antara bersedekah dan kebahagiaan subjektif seseorang.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam banyak jurnal mengungkapkan bahwa melakukan tindakan baik kepada orang lain dapat meningkatkan tingkat kebahagiaan subjektif seseorang. Para peneliti melakukan serangkaian eksperimen di mana peserta diminta untuk melakukan tindakan kebaikan kecil setiap hari selama beberapa minggu.

Hasilnya menunjukkan bahwa peserta yang secara konsisten melakukan tindakan kebaikan mengalami peningkatan signifikan dalam perasaan kebahagiaan dan kesejahteraan secara keseluruhan dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Selain itu, penelitian di bidang psikologi positif telah mengungkapkan bahwa perilaku dermawan dapat meningkatkan resiliensi mental seseorang terhadap stres dan tekanan hidup. Ketika seseorang terlibat dalam tindakan memberi kepada orang lain, itu dapat mengalihkan perhatian dari masalah pribadi mereka dan memberikan perasaan pemenuhan yang mendalam. Ini dapat membantu mengurangi tingkat stres, kecemasan, dan depresi yang sering kali terkait dengan pemikiran yang terlalu berfokus pada diri sendiri.

5. Efek Hormon Bahagia

Secara neurologis, perilaku dermawan juga dapat memicu pelepasan hormon-hormon bahagia dalam tubuh, seperti endorfin dan oksitosin. Endorfin dikenal sebagai "hormon kebahagiaan" karena efek analgesik dan euforiknya, sementara oksitosin sering kali dijuluki "hormon kasih sayang" karena perannya dalam membentuk ikatan sosial dan emosional.

Dalam konteks ini, perilaku dermawan bukan hanya tentang memberi materi, tetapi juga tentang memperkuat koneksi sosial, meningkatkan resiliensi mental, dan menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan mental dan emosional. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang terlibat dalam perilaku dermawan cenderung merasa lebih bahagia, puas, dan berdaya tahan dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Hormon bahagia, seperti endorfin dan oksitosin, memiliki peran penting dalam memengaruhi suasana hati dan kesejahteraan emosional seseorang. Ketika seseorang melakukan tindakan dermawan, seperti memberikan sesuatu kepada orang lain dengan perasaan tulus, itu dapat memicu pelepasan hormon-hormon bahagia dalam tubuh.

a. Endorfin

Endorfin adalah salah satu hormon yang terlibat dalam merespons perasaan bahagia dan euforia. Hormon ini diproduksi oleh sistem saraf pusat sebagai respons terhadap berbagai rangsangan, termasuk rasa nyeri dan stres, serta tindakan-tindakan positif, seperti bersedekah. Saat seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain dengan niat baik, itu dapat memicu pelepasan endorfin dalam otak, yang kemudian menghasilkan perasaan senang dan kebahagiaan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa perilaku dermawan yang diiringi dengan perasaan tulus dapat meningkatkan kadar endorfin dalam tubuh. Studi neurologis menunjukkan bahwa aktifitas dermawan secara konsisten terkait dengan aktivitas sistem saraf yang menghasilkan endorfin. Ketika seseorang bersedekah dengan ikhlas, itu dapat memicu respons neurokimia yang meningkatkan suasana hati dan menyebabkan perasaan euforia dan kepuasan.

b. Oksitosin

Oksitosin, juga dikenal sebagai "hormon kasih sayang" atau "hormon cinta", memiliki peran penting dalam membentuk ikatan sosial dan emosional. Hormon ini dilepaskan dalam situasi-situasi yang memicu perasaan kehangatan, kasih sayang, dan kedekatan, termasuk saat seseorang memberikan atau menerima dukungan sosial dan emosional.

Ketika seseorang melakukan tindakan dermawan dengan perasaan tulus, itu dapat meningkatkan pelepasan oksitosin dalam tubuh. Studi menunjukkan bahwa perilaku dermawan yang diiringi dengan perasaan kasih sayang dan empati dapat merangsang pelepasan oksitosin dalam otak. Hormon ini tidak hanya membuat seseorang merasa lebih dekat dengan orang lain, tetapi juga meningkatkan perasaan kebahagiaan dan kesejahteraan emosional.

Analisis Kimia

Secara kimia, tindakan dermawan yang memicu pelepasan hormon bahagia dapat dijelaskan sebagai berikut: Ketika seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain dengan perasaan tulus, otak akan menghasilkan sinyal-sinyal elektrik dan kimia yang mengarah pada pelepasan endorfin dan oksitosin. Endorfin akan bertindak sebagai neurotransmitter yang mengurangi persepsi rasa sakit dan stres, sementara oksitosin akan meningkatkan perasaan kasih sayang dan kebersamaan.

Model ini menunjukkan bahwa perilaku dermawan dapat mengubah keseimbangan kimia dalam otak, menciptakan suasana hati yang lebih positif dan meningkatkan kesejahteraan emosional. Dengan begitu, bersedekah bukan hanya memberikan manfaat materi, tetapi juga menghasilkan efek yang mendalam pada tingkat neurokimia, yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional seseorang.

6. Menciptakan Ikatan Sosial

Tindakan bersedekah juga dapat memperkuat ikatan sosial antara individu dan komunitas. Dengan memberi kepada sesama, kita menciptakan hubungan yang lebih dalam dan saling mendukung di antara anggota masyarakat.

Bersedekah tidak hanya membawa manfaat secara individual, tetapi juga memiliki dampak positif dalam memperkuat ikatan sosial antara individu dan komunitas. Melalui tindakan dermawan, seseorang dapat membangun hubungan yang lebih erat dengan orang lain dan merasakan keterlibatan yang lebih dalam dalam kehidupan sosial.

Bersedekah merupakan salah satu cara terbaik untuk memperkuat ikatan sosial karena tindakan tersebut melibatkan pertukaran yang positif antara individu dan komunitas. Ketika seseorang memberikan bantuan atau sumbangan kepada orang lain, itu menciptakan rasa keterhubungan dan saling bergantung antara pemberi dan penerima. Dalam proses ini, terjalinlah ikatan sosial yang kuat yang memperkaya hubungan interpersonal dan memperkuat solidaritas antar anggota masyarakat.

Studi yang dilakukan oleh para ahli psikologi sosial telah menunjukkan bahwa tindakan dermawan, termasuk bersedekah, memiliki dampak positif dalam memperkuat ikatan sosial. Penelitian ini menemukan bahwa orang yang secara teratur melakukan tindakan dermawan cenderung memiliki jaringan sosial yang lebih luas dan hubungan yang lebih erat dengan anggota komunitas mereka.

Data dari berbagai organisasi amal juga menunjukkan bahwa individu yang terlibat dalam kegiatan bersedekah cenderung memiliki jaringan sosial yang lebih kuat. Mereka sering kali terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan komunitas, yang pada gilirannya membantu memperkuat ikatan sosial di antara mereka.

Dari sudut pandang analisis sosial, tindakan dermawan seperti bersedekah memainkan peran penting dalam memperkuat struktur sosial dan memperluas jaringan koneksi interpersonal. Dengan membantu orang lain dan berkontribusi pada kesejahteraan bersama, individu tidak hanya memperkuat ikatan sosial mereka dengan komunitas, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi semua anggota masyarakat.

Penutup

Dengan mempertimbangkan berbagai aspek di atas, dapat disimpulkan bahwa bersedekah tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bagi pemberi. Melalui tindakan sederhana ini, kita dapat membersihkan jiwa, menemukan kebahagiaan yang sejati, dan membangun masyarakat yang lebih peduli dan berempati. Oleh karena itu, mari kita terus menjadikan bersedekah sebagai bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari.

Dengan demikian, bersedekah tidak hanya tentang memberikan sumbangan materi, tetapi juga tentang membangun hubungan yang lebih dalam dan berarti dengan orang lain. Ini membantu menciptakan ikatan sosial yang kuat yang mendukung kerja sama dan solidaritas dalam masyarakat, yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan bersama dan kebahagiaan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun