Mohon tunggu...
Aulia Manaf
Aulia Manaf Mohon Tunggu... -

Terlahir di Pasuruan. Seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Hanya Sekedar Trend Film Hijaber

19 Januari 2015   13:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:50 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14216230102111766696

Memang benar kalau ada yang bilang bahwa pembaca buku itu, lebih banyak kaum perempuan dibanding laki-laki. Begitu juga dengan novel Best seller yang dijadikan film otomatis akan membuat penonton penasaran dengan versi layar lebarnya. Perempuan memang lebih mudah terpengaruh karena karakter dasar yang emosional (mengedepankan perasaan). Mudah terhanyut oleh kesedihan dan kebahagiaan.

Perempuan Butuh Motivasi

Coba tengok berapa banyak buku-buku dan film-film yang menyuguhkan tema motivasi ini. Mulai genre motivasi pendidikan secara umum (Laskar Pelangi, Negeri 5 Menara, Garuda di Dadaku, dan lainnya), genre Nasionalisme (Soekarno, Sang Pencerah), dan yang paling baru adalah genre drama religi yang memotivasi khususnya untuk para perempuan jilbabers.

Penulis pikir , ini adalah sebuah kepekaan para produser yang genius. Selama ini para jilbabers di Indonesia mengalami pasang surut tentang kemerdekaan memakai penutup (hijab). Dan beberapa tahun terakhir adalah sebuah tonggak bagi para perempuan muslimah untuk bebas mengekspresikan penampilannya. Mau model jilbab apa saja , bebas. Ini dibuktikan dengan berbagai ajang festival busana muslim yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Semua desainer berlomba untuk memberikan desain yang kreatif yang bisa memberikan referensi berbusana para muslimah. Gebyar retail busana pun ada di seluruh pelosok kota dan daerah. Begitu semarak dan membuat perempuan semakin dinamis dan kreatif. Dampaknya gerai busana muslim pun bak jamur di musim hujan. Begitu juga dengan ratusan gerai online yang menyuguhkan berbagai macam model busana muslim terbaru dan membuat para muslimah bingung memilih mana yang cocok untuk kepribadiannya. Semua begitu menarik mata .

Kalau selama ini trend memakai jilbab hanya berlangsung saat hari-hari besar agama saja. Seputar bulan Ramadhan , misalnya. Tapi beberapa tahun terakhir, trend tersebut sudah bergeser dengan banyaknya public figure yang mempromosikan memakai hijab. Seperti Asma Nadia (penulis buku Islami yang juga motivator), yang secara langsung atau tidak memberikan pengaruh untuk para muslimah yang lain. Bahwa memakai hijab tidak menyurutkan semangat untuk terus berkarya. Kemudian beberapa artis lain misalnya Dewi Sandra, Zaskia Sungkar, Arzetti Bilbina, Zaskia Adya Mecca, ikut andil dalam memotivasi perempuan muslin di Indonesia. Bahwa memakai hijab itu bukan kuno. Tapi sesuatu yang keren dan makin cantik penampilan. Mereka fashionable dan tetap good looking.

Trend Film Hijaber

Dilihat dari riuhnya semangat perempuan untuk berjilbab, membuat para produser semakin semangat untuk membuat film genre religi ini. Tapi bukan jenis drama yang penuh intrik dan dendam, melainkan tentang keberagaman budaya, toleransi dan cinta yang indah. Film-film genre tersebut sukses menuai penonton yang melimpah. Mulai Perempuan berkalung Sorban, 99 Cahaya di Langit Eropa, sampai yang terbaru adalah Assalamualaikum Beijing. Sebagian besar memang berawal dari Novel Best Seller yang punya karakter kuat.

Data terakhir dari twitter DapurLetter, sampai dengan 4 Januari 2015 jumlah penonton Asslamaualaikum Beijing (putar mulai 30 Desember 2014) lebih dari 250.911 sedangkan Merry Riana 470.311. Ini bukti kecil bahwa penonton kita masih haus akan motivasi kehidupan. Masih membutuhkan cambukan untuk lebih semangat lagi dalam menjalani semua aktivitas yang dijalani. Hiburan memang banyak, tapi kita membutuhkan hiburan yang sekaligus bisa memotivasi dan mendekatkan diri padaNya. Karena kita nggak bisa berkutik saat membicakan tentang segala ketentuan yang dibuatNya.

Kejar Target

Segala sesuatu yang dipaksakan kadang berbuah tidak baik. Begitu juga dengan film genre religi ini. Sama seperti booming film komedi esek-esek dan genre horror beberapa dekade lalu, lambat laun akan bergeser. Akibatnya dunia film sempat mati suri. Kebosanan akan melanda semua penikmat film. Sebabnya tak lain dan tak bukan, semua produser seolah kejar target. Aji mumpung para penonton sedang mabuk kepayang dengan genre film yang sedang trend.

Beberapa film yang sedang rilis tema Hijab juga, sebuah karya Zaskia Adya Mecca. Menceritakan tentang para hijaber stylis urban. Kemudian yang masih promo dan mencari dukungan adalah sebuah film Ketika Mas Gagah Pergi – diangkat dari Novel Best Seller juga dengan judul sama , karya Helvy Tiana Rosa. Dan kemungkinan besar, masih aka nada berderet film-film yang bergenre religi dan tema hijab.

Dukungan Sosial Media

Tak bisa dipungkiri bahwa dukungan social media sangat berpengaruh pada sebuah film. Assalamualaikum Beijing, salah satu film yang besar dari Sosial media. Baik twitter, facebook, dan blog yang aktif memberitakan mulai persiapan, proses pembuatan dan waktu rilis film tersebut. Promosi aktif memang sangat penting untuk membuat gebyar yang ditunggu-tunggu. Tak ketinggalan nobar bareng artis film yang bersangkutan membuat penonton menjadi sangat dekat dan tak berjarak dengan momen yak terlupakan. Dan orang-orang dekat, para penonton yang kritis, diharapkan akan memberikan dampak yang bagus bagi film yang sudah ditonton. Membuat review, menulis kritik sekaligus pujian untuk sebuah film di blog pribadi masing-masing. Sehingga film tersebut semakin membuat penasaran calon-calon penonton film. Tulisan yang jujur dan menarik, akan membuat pembaca lain ikut menonton film.

Semoga film Assalamualaikum Beijing dan film genre sejenis, selanjutnya bisa menjadi motivasi hijaber untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Pribadi yang lebih dewasa yang akan menuai banyak prestasi. Bukan hanya sekedar trend dan memuaskan para pemilik modal industri hiburan. Bravo film Indonesia!


Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun