Mohon tunggu...
aufa ubaidillah
aufa ubaidillah Mohon Tunggu... Wiraswasta - pecinta kuliner

hobi membaca menulis dan mengamati manusia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Betapa Enaknya Jadi Orang Jawa Timur

18 November 2016   09:06 Diperbarui: 23 November 2016   08:45 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diambil dari tribunnews.com

Menurut referensi entah berantah kecerdasan manusia terbagi menjadi 3 bagian, IQ, EQ, SQ. Sebagai makhluk sosial, kematangan dan tingkat kesempurnaan manusia sebagian besar ditentukan oleh faktor EQ, Emosional Question. Dalam dunia sandiwara, tingkat tertinggi sosok manusia dapat dilihat dari cara dia menertawakan masalah kehidupan. Teori ini tidak benar mutlak, tapi menurut saya perlu diresapi.

Dari berbagai sosok manusia di Indonesia, orang Jawa Timur dapat diklasifikasikan ber EQ tinggi. Berikut bukti ilmiah yang masih belum teruji kebenarannya..

PEMERINTAH

Pagi itu, bagi Cak Di tidak ada yang spesial, kecuali tampilan televisi yang terus menerus memberitakan tentang rencana Mega demo yang dilakukan umat Islam Atas dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok.

Cak Di adalah tukang becak, baginya keributan apapun dinegri ini tidak lebih gawat dari sepinya penumpang yang menaiki becaknya.
Pagi itu Cak Di berangkat seperti biasa, dan terus mengayuh becak hingga sore hari. Jika apes melanda, tak jarang dia pulang larut malam.

Sial bagi Cak Di, hari itu adalah hari paling sepi. Berita tentang Mega demo yang melibatkan jutaan Muslim di seluruh Indonesia terasa dampaknya. Di Surabaya jalan protokol yang menuju arah Masjid agung dan balaikota ditutup . Efeknya Cak Di sepi penumpang.

Sambil menghela nafas panjang dia pulang ke rumah dengan tangan hampa. Satu satunya hiburan dirumahnya hanya istri dan televisi.

Karena istrinya sudah tidur, dinyalakanlah tv, saat itu sedang menyiarkan pernyataan Presiden tentang aksi demo yang berlangsung.

Cak Di menyaksikan dan mendengar secara live ditelevisi bahwa presiden memuji dan mengapresiasi peran ulama, kyai, habaib yang mampu menyelenggarakan demo dengan tertib.

Tetapi aneh bagi Cak Di karena pernyataan baiknya disanggah oleh presiden sendiri "Tapi kita menyesalkan kejadian ba’da Isya yang seharusnya sudah bubar, tetapi menjadi rusuh.
Dan ini kita lihat telah ditunggangi oleh aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi"

Cak Di teriak pada istrinya " buuk, presidenmu bingung, Jancook"

KEYAKINAN

Cahyo mendapat giliran sift 3 dipabrik kerupuk, itu artinya dia memulai kerja pukul 11 malam sampai jam 5 pagi. Capek melanda sendi sendi tubuhnya yang dipaksa 12 jam berdiri. Walaupun lelah mendera, Cahyo sebagai warga asli Dukuh Kupang Surabaya selalu menyempatkan nyruput kopi di warung Giras perempatan Fly Over Dukuh Kupang.

Setiap Warkop di Surabaya hampir bisa dipastikan selalu menyediakan koran untuk menemani penikmat kopi. Cahyo tertarik dengan headline koran berjudul RENCANA MENDATANGKAN AHLI TAFSIR AL AZHAR MENJADI SAKSI AHLI. 

Dia nyeletuk kepada orang disebelahnya, "lha iya Cak, perkoro agama aja malah jadi ruwet, kayak bojoku ae seng mesti ngeluh harga gula semakin mahal, Jancook"

CEWEK

Rani adalah buruh pabrik kabel di daerah Gempol Pasuruan Jawa timur. Dikomplek kos kosan nya yang dihuni 20 kepala manusia, salah satu cewe yang mempunyai bokong semok, kulit putih, dan hidung mancung ya Rani.

Hampir bisa dipastikan setiap harinya, selalu melewati portal jalan yg dijaga beberapa pemuda karang taruna desa setempat.

Tak ayal, keberangkatan Rani selalu menarik perhatian mereka, dengan rambut panjang sedikit basah dipadu semerbak aroma shampo, berbaju abu abu putih ketat, dengan aroma parfum menyengat yang masih tercium oleh orang orang dibelakangnya ketika naik motor, menambah imajinasi pemuda setempat semakin liar dan membangkitkan hasrat menggoda. 

Ketika Rani lewat, salah satu dari mereka nyeletuk " kok bisa Yo, wong tuane nggawe arek Ayu koyok ngunu Yo, Jancook"

SAHABAT

Ahmad sudah 7 tahun lamanya meninggalkan kampung halamannya di wilayah porong Sidoarjo, untuk menimba ilmu di pondok pesantren.

Sore itu dia sangat merindukan kampung halamannya dan teman - teman masa kecilnya. Saat itu pondok sedang libur dua hari, dalam rangka perayaan Isro Miroj.

Sesampai digapura masuk desa, terdengar keras suara dari belakang, "hoii Ahmaad", segera dia memalingkan wajahnya, tampak dari raut mukanya begitu bahagia dihias sungging senyum manis.

 "Hooiii Jon, lamaa nggak ketemu, kamu tambah ngganteng ae Coook, Jancook, gimana kabarmu"!!

PENUTUP

Suatu saat, Kardi merasa bahwa hidupnya sudah tenang dan nyaman. Datang temannya sehabis pulang dari warung kopi dengan membawa berbagai macam cerita tentang kehidupannya, kerjaan, dan bahkan berita - berita Nasional yang menjadi topik panas. 

Sambil menimpali keris, Kardi berujar " Jancook, aku nggak ngurus urusan orang lain, seng penting atiku merasa tenang, Jancook "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun