Mohon tunggu...
Audy lubis
Audy lubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka menulis dan membaca untuk mengeksplor Hal baru

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Curug Rahong, Dilarang Berbohong

1 November 2022   19:37 Diperbarui: 1 November 2022   19:47 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Berwisata ke objek wisata berupa air terjun memang menyenangkan, namun tidak sedikit yang membutuhkan tenaga ekstra untuk menjangkaunya. Rahong artinya berbohong mitosnya kita tidak boleh berbohong disini. Seperti halnya Curug Rahong yang berada di kedalaman hutan di Cigudeg, Kabupaten Bogor.

Kawasan wisata alam ini populer karena menyajikan pemandangan air terjun yang unik. Namun, untuk menikmati pemandangan tersebut, wisatawan harus berbekal niat serta stamina yang kuat. 

Selain jalur trekking-nya yang cukup panjang, jalan menuju air terjun juga penuh dengan berbagai rintangan. Curug Rahong belum terkelola secara resmi dan hanya dijaga oleh warga sekitar. Pengunjung cukup membayar retribusi parkir dan tiket pada warga yang berjaga.

Harga Tiket Masuk tiket MasukRp10.000.Perjalanan menuju air terjun bisa dikategorikan sebagai sebuah petualangan yang menarik. Berada jauh dari keramaian Kota Bogor, air terjun ini berada di sebuah Kampung bernama Kedaung yang termasuk dalam Kecamatan Cigudeg.

Jika berangkat dari Kota Bogor, rute melewati kawasan tambang pasir akan menghiasi perjalanan. Pemandangan hijau akan berubah menjadi jalanan berdebu dan gersang. Kendaraan berupa truk pengangkut pasir berukuran besar lalu-lalang. 

Konsentrasi dalam menyetir jadi hal yang mutlak di sini.Setelah melewati area tambang, pemandangan akan kembali sejuk seiring dengan memasuki kawasan permukiman berupa desa yang masih asri. Dengan dominasi jalanan sempit, lahan sawah, perbukitan, serta aliran sungai yang jernih dan berbatu-batu. 

Di desa inilah Curug Rahong berada.Perjalanan dengan kendaraan harus berhenti karena rute selanjutnya hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Kendaraan bisa di parkir di halaman rumah warga dan membayar tarif pada pemilik lahan yang bersangkutan.

Dari sini, bersiaplah untuk melalui jalur trekking yang sesungguhnya. Rute melalui hutan ini mengharuskan wisatawan siap dengan alas kaki yang cocok, seperti sandal gunung atau sepatu olahraga.

Dengan mengikuti petunjuk jalan ala kadarnya buatan warga sekitar, pengunjung bisa sampai ke lokasi air terjun. Jalan setapak tanah yang dilalui akan membawa pengunjung menyusuri kawasan hutan yang masih menjadi habitat beragam hewan liar. Kemunculan hewan seperti ular sewaktu-waktu perlu di waspadai.

Jalan setapak ini juga bersisian dengan aliran sungai. Sungai ini pendang dengan sebaran bebatuan berukuran kecil hingga sedang. Setelah melewati hutan, pengunjung harus beberapa kali menyeberangi sungai ini. Perlu kehati-hatian ketika memilih batu pijakan, jadi pastikan menggunakan alas kaki yang baik agar tidak licin.

Jalur trekking ini memang bukan jalan yang mudah untuk dilalui kalangan lansia atau anak-anak. Terlebih jalur ini akan semakin rawan untuk dilewati usai hujan. Jika ingin berkunjung ke Curug Rahong, kondisi kesehatan adalah hal yang paling utama untuk diperhatikan.

Setelah melalui jalur trekking selama kurang lebih 30 menit berjalan kaki, menyusuri sungai berbatu-batu, serta hutan liar, pengunjung akan tiba di lokasi curug. Pemandangan air yang mengalir deras di atas tebing batu setinggi 15 meter akan menyambut wisatawan.

Suara deburan air dari ketinggian menjadi lagu selamat datang yang menyejukkan telinga. Curug Rahong memiliki kontur yang tidak biasa, yaitu tebing batu yang menonjol. Tidak seperti air terjun yang umumnya mengalir nyaris tegak lurus, Curug ini justru berbentuk 'cembung'.

Langsung ke kolam dengan air yang menyegarkan. Setelah bermain air, beristirahatlah di bebatuan sungai sambil berjemur menikmati hangat sinar matahari.Jika ingin menghilangkan lapar, pesan makanan di salah satu warung sambil menghilangkan lelah di saung yang tersedia. Jangan lupa untuk mengabadikan momen dengan kamera atau mengasah kemampuan fotografi di sini.

Sedikit tips jika ingin mengambil foto Curug Rahong, datanglah sebelum tengah hari. Ketika matahari sudah tinggi, akan sulit memotret air terjun karena pencahayaan yang kurang baik. Posisi air terjun yang tinggi membuatnya menimbulkan efek backlight sehingga akan sulit.

Seiring bertambahnya wisatawan, warga sekitar yang bertindak sebagai pengelola telah menambahkan sejumlah fasilitas minimum.Fasilitas tersebut yaitu toilet, kamar bilas, serta warung makan dengan bangku-bangku dan saung. 

Sayangnya, kebutuhan parkir masih terbatas pada lahan rumah warga. Jalan setapak menuju lokasi curug pun kondisinya belum terlalu layak serta minim petunjuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun