Mohon tunggu...
AUDRI APRILIA PWK UNEJ
AUDRI APRILIA PWK UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember

Mahasiswa yang sedang belajar menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Limbah Tembakau di Kabupaten Jember

21 September 2022   18:13 Diperbarui: 21 September 2022   18:14 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kabupaten Jember memiliki karakter topografi yang cukup baik. Pada bagian selatan Kabupaten Jember, merupakan dataran rendah dengan struktur tanah yang relatif subur. Sedangkan pada bagian utara Kabupaten Jember, merupakan daerah perbukitan dan pegunungan yang relatif baik bagi tanaman - tanaman keras dan tanaman - tanaman perkebunan. Pada ketinggiannya sendiri, daerah - daerah di Kabupaten Jember memiliki ketinggian yang berbeda beda. Seperti dapat dijabarkan kawasan terluas di Kabupaten Jember memiliki ketinggian antara 100 - 150mdpl (37, 68℅), dan pada kawasan tersempit berada di ketinggian lebih dari 2.000mdpl dengan persentase (0, 95℅). Tak hanya melihat dari segi topografinya, wilayah di Kabupaten Jember memiliki hidrologi yang baik dikarenakan memiliki sungai - sungai yang cukup besar. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk penunjang dalam sektor pertanian. 

Penduduk di Kabupaten Jember rata - rata bekerja sebagai petani. Penghasilan terbesar dari perekonomian masyarakat di Kabupaten Jember berasal dari sektor pertanian dan perkebunan. Pada sektor perkebunan sendiri, Kabupaten Jember tersendiri merupakan penghasil  kedelai edamame yang diekspor ke Jepang, Eropa, Australia dan Amerika Serikat.

Tak hanya menjadi pengekspor kedelai edamame, hasil perkebunan di Kabupaten Jember juga menghasilkan tembakau yang diekspor dan sangat dikenal di Jerman dan Belanda. Tembakau yang dihasilkan oleh Kabupaten Jember memiliki kualitas yang berbeda. Hal itu dapat dilihat dari tembakau yang dihasilkan tidak dipotong - potong seperti mie, tetapi digunakan sebagai pembungkus cerutu. Cerutu yang dihasilkan itu yang sangat terkenal di Jerman dan Belanda. 

Adanya produksi tembakau tentu saja menghasilkan limbah. Jika limbah tidak dimanfaatkan dengan baik, maka akan menghasilkan pencemaran. Saat ini, sudah ada inovasi dari hasil limbah tanaman tembakau yang menghasilkan nilai ekonomis dan memiliki manfaat yang baik. Pemanfaatan limbah ini digunakan sebagai insektisida nabati hamauret tanaman kelapa. Insektisida ini aman digunakan, murah, dan mudah. Hanya saja penggunaan insektisida ini belum meluas dan sementara ini cocok dan hanya digunakan oleh mitra tani kelapa rakyat di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. 

Awalnya masyarakat hanya membakar saja limbah bekas dari panen tembakau ini, hingga adanya penyuluhan, pelatihan, demplot, aplikasi di lapang, pendampingan, dan evaluasi membuat masyarakat lebih mengerti secara luas tentang pemanfaatan limbah tembakau. Dengan adanya pemanfaatan limbah tembakau sebagai insektisida ini, dapat menekan adanya pencemaran lingkungan, munculnya risestensi hama, terganggunya keseimbangan alam, dan mengganggu kesehatan manusia yang disebabkan oleh penggunaan pestisida kimia. Pemanfaatan limbah dari tembakau sebenarnya dapat menghasilkan produk - produk baru yang dapat memberikan nilai ekonomis yang tinggi. Tetapi, dalam pengaplikasiannya masih kurang pendampingan dan masih kurang inovatif. 

Setelah membahas limbah pupuk yang digunakan sebagai insektisida, ternyata masih ada beberapa pemanfaatan hasil dari limbah yang belum dikembangkan secara besar - besaran. Beberapa diantaranya yaitu dimanfaatkan dalam pembuatan asap cair dan parfum. Dimulai dari pemanfaatan asap cair yang menggunakan batang dari limbah tembakau. Pada batang tembakau sendiri memiliki kandungan senyawa keton, asam, dan beberapa senyawa aromatik. Dengan menggunakan proses kimiawi, senyawa - senyawa tersebut dapat dimanfaatkan senagi asap cair. Asap cair merupakan salah satu metode untuk pengawetan ikan. Hasil yang didapatkan dari pemanfaatan batang tembakau untuk pengawetan ikan ini sudah di coba dan mendapatkan hasil yang cukup baik. Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa lama perendaman dan konsentrasi asap cair batang tembakau berpengaruh secara signifikan terhadap aroma dan total bakteri daging ikan gurami selama penyimpanan 14 jam. Lalu hasil akhir dari penelitian ini, menurut parameter mikrobiologis menunjukkan bahwa bakteri daging ikan gurami dapat bertahan selama 7 jam 45 menit didalam suhu ruang dengan pengawetan menggunakan asap cair. Penggunaan asap cair ini merupakan umur simpan tertinggi daging ikan gurami dengan menggunakan asap cair dari batang tembakau. 

Pemanfaatan limbah tembakau tak hanya digunakan sebagai insektisida dan bahan pengawetan ikan saja, tetapi dapat bermanfaat juga bagi manusia. Salah satunya dengan pemanfaatan sebagai parfum. Inovasi ini menggunakan bahan dasar daun tembakau yang memiliki aroma khas pada setiap helainya. Pada helai daun tembakau mengandung senyawa senyawa aromatik yang mampu menguap atau disebut minyak atsiri. Minyak atsiri sendiri dapat di ekstrak dengan cara destilasi yang berwarna kuning kecoklatan dengan aroma khas yang menyengat. Setiap jenis daun dari tembakau ini sendiri, memiliki aroma yang berbeda beda. Berdasarkan hasil penelitian kandungan utama dalam minyak atsiri adalah neofitadiena dan memiliki aktivitas farmakologi. Esktrak minyak atsiri dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan parfum badan dengan campuran aroma - aroma lainnya seperti lavender, jeruk, jasmine, dan lain sebagainya. 

Hingga saat ini, sementara di Kabupaten Jember hanya mengembangkan dan memproduksi insektisida, asap cair, dan parfum saja. Tetapi hasil - hasil tersebut tidak diperjual belikan secara bebas. Bahkan mungkin masyarakat di Kabupaten Jember ini juga tidak mengetahui jika limbah tembakau dapat dimanfaatkan dan menguntungkan bagi penggunanya. Untuk kedepannya mungkin edukasi, pengarahan, dan penyuluhan lebih digencatkan lagi dalam hal pengelolaan limbah tembakau ini. Jika dikembangkan lebih lanjut mungkin saja barang - barang yang di produksi secara mikro saat ini dapat berkembang menjadi produksi makro. Dampak dari produksi yang besar dan peminat yang banyak, akan menambah nilai ekonomis dari inovasi - inovasi tersebut. Pentingnya penyuluhan bagi para petani tembakau untuk pengelolaan limbah ini selain dapat menambah nilai ekonomis setelah masa panen tiba, juga dapat mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh pembakaran limbah tembakau. 

Sebenarnya, ada pula beberapa produk yang dihasilkan dari limbah tembakau. Salah satunya adalah nikotin cair yang menjadi bahan utama pada liquid vape. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan nikotin cair ini dari sisa daun tembakau atau batang dari sisa proses perajangan yang dipasok pabrik rokok. Jika saja ide ini dimanfaatkan dengan baik, tentu saja Kabupaten Jember akan mendapatkan hasil yang banyak. Hal ini dikarenakan komoditas ekspor terbesar di Kabupaten Jember adalah tembakau, tentu jumlah petani tembakau pasti banyak di Kabupaten Jember. Dari jumlah petani itu, kita dapat memanfaatkan limbah tembakau khususnya pada sisa daun dan batang yang sudah dirajang. 

Dilihat pada era yang modern saat ini, banyak sekali inovasi - inovasi rokok elektrik atau biasa disebut vape. Dalam bahan pembakaran vape itu sendiri, dibutuhkan adanya liquid untuk menciptakan rasa - rasa pada vape itu sendiri. Tentu saja dalam liquid tersebut berisikan nikotin cair dengan persentase miligram yang berbeda - beda. Pada paragraf sebelumnya menjelaskan bahwa limbah dari tembakau dapat dimanfaatkan dengan baik dan menghasilkan inovasi yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi yaitu nikotin cair. Jika di Kabupaten Jember ini memproduksi nikotin cair, tentunya bahan baku yang dicari sangatlah mudah. Itu dikarenakan limbah pasca panen tembakau pasti sangat melimpah dan dapat dibeli dengan harga yang cukup murah. Limbah yang digunakan adalah sisa daun dan sisa barang yang sudah dirajang. Selanjutnya bahan - bahan tersebut di ekstrak melalui penyulingan. Disini, sebenarnya pemerintah juga patut berperan untuk memfasilitasi, walaupun hanya memberi mesin penyulingan sederhana seperti industri minyak nilam di Aceh. 

Peningkatan perekonomian pada perkotaan itu, bergantung pada bagaimana pemanfaatan dan inovasi pada berbagai sektor unggulan kota itu sendiri. Tentunya dibantu juga oleh pemerintahan melalui penyuluhan dengan pendampingan serta cara tata kelola yang baik dan benar. Berawal dari produksi secara mikro, selanjutnya dilanjutkan hingga produksi makro. Serta dapat memberikan dampak ekonomis yang tak hanya bagi individu saja tetapi memberikan dampak bagi perekonomian perkotaan juga. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun