Masyarakat toba pada saat ini digempur dengan perubahan perubahan pada era saat ini, globalisasi dan modernisasi membuat dampak sangat signifikan. Bagi kebanyakan anak anak muda di zaman sekarang, mungkin budaya masyarakat toba yang kebanyakan bersuku batak toba dianggap terkesan kuno ataupun ketinggalan zaman, maka dari itu kita harus menemukan apa yang membuat itu terjadi dan apa solusi tersebut.
1. Perubahan sosial
Modernisasi menimbulkan dampak yang sangat luar biasa terkhusus bagi anak-anak muda, seperti contoh masyarakat batak yang ingin melakukan upacara adat yang penting maka akan ada juru bicara atau pemimpin dalam upacara tersebut yang sering dikenal dengan parhata atau raja parhata,raja parhata ini memainkan peran sangat krusial dalam menjaga keharmonisan dan kelangsungan upacara adat batak. Sosok nya sangat dibutuhkan untuk kelangsungan upacara adat,tahun demi tahun raja parhata semakin sedikit untuk dicari dikarenakan tidak adanya regenerasi dari anak-anak muda zaman sekarang.
2. Urbanisasi
Perekonomian dan lapangan pekerjaan di sekitan Toba tergolong masih rendah, banyak masyarakat penduduk asli Toba yang memilih tinggal ke kota kota besar ataupun merantau dari Toba,hal ini memicu hilangnya jati diri dari masyarakat Toba, kesenjangan perekonomian juga sangat tinggi dibanding kota kota besar di Indonesia ini semakin membuat masyarakat toba meninggalkan kampung halamannya.
3. Kurangnya kepedulian pemerintah
Masyarakat Toba banyak beranggapan bahwa pemerintah kurang memerdulikan kebudayaan mereka. Pemerintah juga tidak banyak berkontribusi menjaga nilai-nilai tradisi tersebut. Mereka sadar bahwa pemerintah hanya lebih sibuk menjual nama budaya daripada ikut serta menjaganya. Budaya batak bukan sekadar tarian diatas panggung, budaya batak merupakan jati diri mereka, jika ini tidak dijaga maka kedepannya masyarakat Indonesia pasti kehilangan kehormatannya
Masyarakat Toba menjadi penyumbang sarjana terbanyak se Indonesia seharusnya banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian budaya tersebut, maka dari itu berikut yang dapat kita lakukan sebagai anak-anak bangsa terkhusus bangsa batak.
1. Digitalisasi Budaya
Modernisasi juga tidak bisa dianggap hanya membawa dampak negatif, bangsa Indonesia terkhusus masyarakat Toba seharusnya dapat menggunakan digitalisasi tersebut untuk membawa dampak baik bagi masyarakat Toba. Budaya bisa diakses dengan teknologi yang menarik, seperti mendokumentasikan nya ke platform terkenal, bahkan dengan menggunakan keterlibatan tokoh muda atau influencer sekaligus memperkenalkan budaya secara kreatif di plafrom digital.
2. Kerja sama masyarakat
Berat sama dipikul ringan sama dijinjing, peribahasa ini sangat relevan untuk mempersatukan budaya bangsa di tanah batak. Suku batak terkenal dengan gotong royong nya, maka dari itu dengan mempersatukan masyarakat di Toba sudah pasti budaya batak ini tidak akan pernah hilang. Warisan leluhur tersebut jangan pernah dianggap sepele semata dan harus menjadi identitas batak sendiri ditengah kuatnya arus modernisasi dan globalisasi.
3. Penguatan pendidikan budaya
Disebagian daerah di Toba kurikulum yang mengajarkan budaya batak sudah ditambahkan ke pelajaran mereka. Namun hal ini masih belum dapat dilakukan dengan efektif dan efisien, banyaknya mata pelajaran anak-anak sekarang menjadi suatu perhatian bagi pemerintah guna mempertahankan budaya tersebut. Dengan membuat pembelajaran menjadi efektif maka sudah pasti anak-anak sejak dini sudah memiliki jati diri bangsa batak di kehidupan mereka
Budaya batak tidak akan pernah punah selama ada generasi yang mau mencintai, menjaga dan meneruskannya, modernisasi dan globalisasi  bukanlah ancaman justru hal ini harus dimanfaatkan guna memperluas wawasan terkhusus yang berada di luar Toba. Maka dari itu sebagai generasi muda bangsa batak banggalah karena menjadi keturunan batak
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI