Kecemasan, depresi, serta perubahan suasana hati juga sering dilaporkan.
Faktor seperti perubahan rutinitas dan keterbatasan sosial akibat penyakit dapat memperburuk kondisi mental anak (Basaca et al., 2025).
Long COVID dapat muncul dengan berbagai gejala yang bervariasi dalam intensitas dan durasinya. Salah satu gejala yang paling umum dan melelahkan adalah kelelahan, yang dapat sangat mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kelelahan pada Long COVID seringkali digambarkan sebagai kelelahan yang luar biasa dan tidak sebanding dengan tingkat aktivitas, di mana pasien merasa kelelahan yang tidak kunjung hilang meskipun sudah beristirahat. Jenis kelelahan ini tidak hilang dengan tidur yang cukup dan dapat mengganggu fungsi sehari-hari.
Gejala lainnya termasuk kesulitan bernapas, batuk, dan nyeri dada, yang lebih sering dialami oleh individu yang memiliki gejala pernapasan saat fase akut infeksi. Gejala neurologis seperti "brain fog", sakit kepala, dan kesulitan berkonsentrasi juga sering ditemukan. Gangguan kognitif ini dapat sangat memengaruhi pekerjaan dan kehidupan sosial, sehingga menyulitkan pasien untuk melanjutkan kegiatan normal mereka. Selain itu, masalah gastrointestinal seperti diare, nyeri perut, dan mual juga dilaporkan, terutama pada anak-anak.
Gejala psikologis seperti kecemasan, depresi, dan perubahan suasana hati juga sering dilaporkan pada penderita Long COVID. Beban mental yang ditimbulkan oleh penyakit ini dapat memperburuk gejala fisik, menciptakan siklus penurunan kesehatan dan kesejahteraan. Pada anak-anak, perubahan rutinitas harian dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah dapat menambah tantangan mental, memperburuk kondisi mereka dan memperlambat pemulihan.
Perbedaan dengan Long COVID pada Orang Dewasa
Prevalensi dan Durasi Gejala
Gejala Long COVID cenderung lebih bertahan lama pada orang dewasa dibandingkan anak-anak.
Pada orang dewasa, kelelahan dan gangguan kognitif lebih sering berlanjut hingga lebih dari 6 bulan setelah infeksi (Antar & Cox, 2024).
Pengelompokan Gejala