Mohon tunggu...
D. Hasbi A.
D. Hasbi A. Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Hobby menggambar, baca novel dan komik, nonton film, menyenangi sains.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Fisika, Pelajaran Paling Dibenci di Sekolah

20 Desember 2021   20:11 Diperbarui: 26 Desember 2021   08:19 1782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pelajaran fisika | Sumber: JESHOOTS.com

Saya berpikir bahwa harus ada yang memulai untuk membenahi opini tentang Fisika yang terlanjur terbentuk di anak sekolah.

Tentang anak yang malas, mungkin kebanyakan anak memang begitu, tapi mereka anak-anak yang membutuhkan bimbingan orang dewasa. 

Dan guru pastinya sudah dewasa dan seharusnya tahu apa yang harus dilakukan, dan memang itulah tugas guru. Bukan berarti selain guru tidak memiliki kewajiban ini, namun guru adalah ujung tombaknya. 

Mungkin yang terjadi adalah banyak guru yang tidak memahami benar pelajaran yang diajarkannya, mungkin hanya sebatas memenuhi tuntutan atau kewajiban mengajar saja. Atau memenuhi “ketuntasan” yang tercantum dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan kurikulum.

Tuntutan-tuntutan yang bagaikan kitab ilmu hukum tebalnya dan melahirkan padatnya jadwal di tengah sempitnya waktu yang dimiliki guru menjadikan guru lupa untuk membaca literasi terkait pelajaran yang harus diajarkannya, guru lupa memperdalam ilmunya, guru lupa berkreasi dan berinovasi.

Menurut saya, sebaiknya kurikulum kita ini lebih menitikberatkan pada penumbuhan dan pembinaan kemampuan berpikir, bukan penumpukan materi ilmu saja. 

Saat ini banyak orang yang mampu menemukan material pengetahuan di internet. Namun sedikit bahkan langka yang mampu berpikir, tentu saja berpikir jernih, logis, ilmiah.

Ketika seseorang memiliki materi ilmu yang berlimpah namun kurang memiliki kemampuan berpikir logis maka mungkin saja limpahan materi ilmu itu akan bertabrakan, menimbulkan kebingungan, mengakibatkan multi persepsi dan konflik.

Dan bayangkan jika setiap tahunnya sekolah melahirkan jutaan manusia yang hanya mampu menelan semua informasi tanpa mampu berpikir jernih, logis, ilmiah untuk menelaahnya?

Pada akhirnya setiap kali saya mengajarkan Fisika, tahap pertama adalah bagaimana membuat mereka nyaman dengan kehadiran saya, dan saat itu saya lupakan Fisika sejenak. Kemudian saya akan berbicara dengen anak-anak tentang kehidupan mereka, tentang masalah-masalah mereka, tentang keluhan-keluhan juga keinginan-keinginan mereka dan tentu saja tentang mimpi-mimpi mereka.

"Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited, whereas imagination embraces the entire world, stimulating progress, giving birth to evolution," itulah yang dikatakan oleh Albert Einstein.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun