Mohon tunggu...
Rahmayu Attri Murni
Rahmayu Attri Murni Mohon Tunggu... Guru - belajar dan terus belajar

Jangan hanya memandang dari salah satu sisi, agar pandanganmu tidak tersempitkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bercerita di Ujung Sujud

1 Mei 2019   19:08 Diperbarui: 1 Mei 2019   19:22 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bercerita di Ujung Sujud

Hal terberat adalah menata rindu --merawat atau membinasakannya?-- tapi aku lebih suka tersiksa oleh rindu. Agar kutahu bahagianya pertemuan.

Di hitungan langkah, nafas, dan kedipan mata. Selalu aku membaca nama dan wajah. Aroma dan suara. Langkah dan lambaian. Tak mau untuk berhenti.

Di uraian waktu. Selalu ada kenangan dan keinginan. Agar esok segera terbit. Agar lusa segera datang. Agar purnama secepatnya bersinar.

Aku selalu menjumlah hari. Melipatnya dan menyimpan rapat. Lalu kutulis lagi dalam lembaran kain yang baru.

Di setiap ujung sujud. Aku bercerita. Tentang rencana yang kubangun. Tentang puisi yang kutulis. Juga doa-doa yang kuulang.

Aku. Anakmu. Melawan rindu dalam rindu.(**)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun