Mohon tunggu...
Attin Supriyen
Attin Supriyen Mohon Tunggu... Lainnya - writing

berproses sesuai tujuan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kuantitas Nutrisi pada Hidroponik, Memengaruhi Rasa Tanaman

12 Januari 2021   12:30 Diperbarui: 12 Januari 2021   12:39 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Belakangan ini, budidaya tanaman secara hidroponik booming karena pandemi yang  meradang, sehingga mengharuskan masyarakat bekerja dari rumah untuk mencegah penularan covid 19. Situasi yang demikian, membuat jenuh dan tidak tau harus melakukan kegiatan yang menghasilkan manfaat. Selain itu, pengeluaran semakin banyak sedangkan pemasukkan sangat minim yang berdampak pada pemenuhaan kebutuhan yang harus dikurangi.

Masyarakat yang melek akan teknologi pertanian, memanfaatkannya dengan berbudidaya tanaman secara hidroponik. Budidaya tanaman secara hidroponik lebih praktis daripada budidaya tanaman yang pada umumnya, karena lahan yang dibutukan tidaklah luas. 

Selain itu, produk yang dihasilkan dari budidaya tanaman secara hidroponik lebih sehat dan melakukannya tidak terlalu sulit. Lahan pertanian yang menyempit akibat maraknya pembangunan gedung dan alih fungsi lahan pertanian, serta sayur dipasaran yang dijual banyak megandung residu kimia, mendorong masyarakat untuk lebih kreatif lagi dalam memenuhi kebutuhannya. 

Hidroponik merupakan salah satu alternatif nan produktif dalam menangani permasalahan-permasalahan yang demikian.

Jika pandai melihat situasi dan pemanfaatkannya, budidaya sayuran secara hidroponik bisa dijadikan ladang bisnis dengan keuntungan yang menjanjikan. Hal ini dipicu karena sayuran hidiroponik harganya lebih mahal di pasaran dibanding harga sayuran yang ditanam secara konvensional. Selain dari segi harga, biasanya pemanenan sayuran yang ditanam dengan teknologi hidroponik juga lebih cepat. 

Sasaran pasar yang dituju dalam penjualannya adalah orang-orang dengan ekonomi menengah keatas seperti PNS, pegawai kantoran, pengusaha dan sejenisnya, karena masyarakat dengan golongan ekonomi menengah keatas lebih mempertimbangkan kualitas  daripada   mempertimbangkan harga dan kuantitas.

Kendala utama yang membuat masyarakat merasa enggan untuk melakukan budidaya tanaman secara hidroponik yaitu mahalnya biaya pembelian instalasi serta kendala dalam pemberian kadar nutrisi yang tepat pada tanaman hidroponik.

Perbedaan takaran pemberian nutrisi pada pada tanaman hidroponik bisa berpengaruh terhadap warna daun serta rasa pada sayuran  hidroponik tersebut. apakah hal yang demikian benar adanya, atau hanya bualan saja.? Sebelum kita membahas lebih lanjut, mari kita ulas dulu sejenak tentang apa itu hidroponik serta unsur-unsur yang berkaitan lainnya.

Apa itu hidroponik.?

Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman. Banyak juga yang mengartikannya bahwa budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. 

Pemberian nutrisi dalam sistem hidroponik, diatur kadarnya oleh pelaku hidroponik tesebut. Kenapa sayur hidroponik sehat sedangkan nutirinya dari bahan kimia.?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun