Mohon tunggu...
Athiah Listyowati
Athiah Listyowati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Fulltime Blogger & Public Officer

Interesting on human behavior, Islamic economic finance and books.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Thank You Alloh :)

26 Agustus 2011   10:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:27 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ramadhan ke -25 ku luar biasa, rasanya pengen bilang "wow, begini rasanya jika kita ridho dengan semua ketentuan Alloh~everythin gonna be special"

Sepanjang pagi ini Maher Zein melantunkan lagu kesukaanku,  senandung syahdu berjudul "Thank You Allah". Liriknya menceritakan sebuah kesyukuran yang mendalam karena Alloh selalu ada untuk menjaga kita, mengembalikan pada hakikat kehidupan kita, make us back home.

Kemarin sore, saat akhirnya aku mendapatkan tiket untuk bisa menjadi 100 kompasianer yang beruntung untuk hadir pada launching wahana baru Ancol, secara sengaja aku berbuat kecurangan. Mengakali peraturan kantor. Kantorku mewajibkan setiap pegawainya untuk mauk dan pulang pada jam yang telah ditentukan dan direkam dengan sebuah mesin absen. Heyy, i wanna go there`Aku mau ke Ancol. Yap, acara di sana tertulis dimulai pukul 4 sore, setengah jam sebelum aku boleh chao dari kantor. Entah kenapa, akhirnya aku memutuskan untuk kabur saja, meninggalkan amanah demi bisa nonton pertunjukan di Ancol. Wew, pegawai apakah diriku ini?

Dan woww, acara di Ancol tidak membuatku menyesal telah mencurangi harga dirku, mencurangi puasaku. Yeah, saat itu, aku sudah jeas dicap tidak adil oleh Alloh. Meninggalkan amanah demi kesenangan pribadi. Well, gak beda jauh dengan 'sewenang-wenang'. Dan, perasaan itu belum kusadari hingga akhirnya kuputuskan untuk menceritakan ini pada kalian. Ancol memberi suguha menarik, Jember Fashion carnival berhasil mempesonaku dan membuat aku berkata : tenang, kamu gak pulang sebelum waktunya, setelah acara ini beres, kita absen dulu ke kantor. Widiihh, nakal bener aku >.<

Akal-akalan ini cuma demi menyelematkan beberapa persen gaji yang tak kurelakan jika harus dipotong, padahal jelas-jelas aku melanggar aturan. Dan yeah, rencanaku berhasil. Aku kembali ke kantor setelah acara di Ancol beres, pip, yey, gajiku terselamatkan. Itu pikirku.

Sehabis absen, pergilah aku ke masjid Baitul Ihsan untuk i'tikaf. Kecapekan, sampai sana langsung tepar setelah sholat Isya dan tarawih. Jam 1 tahajud dimulai, dan aku tak tidur lagi sampai adzan subuh berkumandang.  Sampai di kos, jam yang tergantung sudah menunjukkan pukul 6, emm, sebaiknya aku tidur setengah jam. Setengah jam cukup untuk siap-siap sebelum berangkat ke kantor.

"Liliiss, kamu gak ke kantor?"

aku terbangun dan langsung berteriak "jam berapa sekarang mbaa?"

"Jam delapaan", sahut mba kosku.

Oh my God, aku telaatt ke kantor. Emm, okey tenang. Dengan bergegas aku menuju kamar mandi. Aku masih memikirkan kenapa aku bisa tak terbangun, tapi waktu itu aku berkata pada diriku sendiri "Jika kita ridho pada ketentuan Alloh, maka itulah yang terbaik".  Kupikirkan lebih dalam, kupikirkan lagi. Dan.. eureka, aku tau kenapa aku bangun pukul 8. Ini demi menebus kesalahanku kemarin yang dengan sengaja mencurangi jati diriku sebagai Muslim yang seharusnya senantiasa siaga, seperti Telkomsel. Jika kantor tidak mengetahui kecuranganku, maka sebenarnya Alloh selalu Tahu, Alloh selalu Siaga, ia tak pernah tidur, ia memperhatikan setiap hambaNya.

Seketika itu aku kembali tenang, aku tidak mengutuki keadaan. Aku mengambil hikmah dari kejadian untuk kujadikan pelajaran. Bukankah ketika kita gagal ada dua hal yang kita dapat? Learn and growth.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun