Mohon tunggu...
Attar Musharih
Attar Musharih Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Attar Musharih

Seorang pengamat bola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Karir Indah Messi, Solidaritas Timnas Argentina, dan Realistisnya Sepak Bola

12 Juli 2021   01:46 Diperbarui: 12 Juli 2021   01:57 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emiliano Martinez benar-benar brillian pada turnamen kali ini, penyelamatan brillian dan aksi heroiknya kembali dipertontonkan  pada laga final. Kiper ini memiliki segalanya dan yang paling utama adalah mental, tak ada ketakutan sedikit pun dari matanya, apalagi saat memasuki ajang penalti melawan Kolombia, beberapa orang tentunya akan menilai orang ini arogan tetapi inilah Sepakbola, semua orang bebas memilih gaya apapun, boleh arogan dan memprovokasi tapi harus menerima resiko apapun itu.

Argentina mungkin bermain tidak seindah Spanyol ataupun sedisiplin Italia, tetapi mental dan semangat para punggawa Argentina tetap yang terbaik, kekompakan dan keharmonisan ruang ganti memegang kunci penting dibalik keberhasilan Argentina ini. Mereka tak pernah menyalahkan satu sama lain, kesabaran dan berbagai kegagalan menyedihkan akhirnya terbayarkan. 

Kalah dengan tragis di final Copa America selama 2 tahun berturut-turut lewat ajang penalti, sebelum itu mereka juga dikalahkan lewat gol emas Mario Gotze bersama Jerman, belum lagi 2018-2019, mereka dipermalukan oleh anak muda Kylian Mbappe bersama Pracis di perhelatan Piala dunia, kemudian di ajang Copa America sebelumnya mereka dikalahkan secara menyedihkan oleh Brazil dengan skor 2-0, namun kesedihan itu tidak mengubur impian para generasi baru.

Generasi Messi sudah hampir selesai namun mereka berhasil menutupnya dengan indah, berbagai momen indah terjadi di pertandingan ini terutama di akhir laga, Neymar yang menangisi kesedihannya tetap menampilkan kelasnya sebagai salah satu pemain terbaik dunia. Megastar PSG itu menghampiri sahabatnya di Barca dahulu yakni Lionel Messi, tentunya dia sangat paham betapa senangnya El-Messiah berhasil mengangkat piala bersama Argentina, persahabatan yang indah dan ditutup dengan pelukan persaudaraan yang menandakan perjuangan mereka tetap berbuah hasil meskipun berbeda ending. 

Tentunya bagi Messi ini adalah kesempatan terakhir baginya, sedangkan Neymar masih punya banyak tahun dan kesempatan baginya meskpun sudah memasuki usia hampir kepala tiga, namun karir Neymar masih menunjukkan sinar terang, apalagi klub yang ia perkuat akan semakin sakti musim depan dengan hadirnya Sergio Ramos mengisi pos pertahanan, memenangkan UCL bersama PSG tentunya akan menjadi fokus utamanya saat ini tentunya Piala Dunia 2022 ia akan kembali menunjukkan permainan berkelasnya dan segera melupakan kekalahan menyakitkan, mengambil hikmah dan pelajarannya.

Di-Maria sang pahlawan benar-benar telah mengukir karir yang indah, dirinya sudah merasakan semuanya, euforia di klub dan juga timnas, berbeda dengan Neymar yang tidak hadir saat negaranya menjawarai Copa America (karena cedera), Di-Maria beruntung masih diberi kepercayaan oleh Scaloni dan megastar PSG tersebut berhasil membalasnya dengan sangat indah, gol emas di babak final akan selalu ia kenang dalam karirnya.

Inilah Sepakbola, selalu ada dua sisi, sisi pemenang dan yang kalah, pada akhirnya para pemain akan kembali berdinas ke klub masing-masing seperti yang dikatakan oleh bung Valen, Copa America meskipun sering dikritik sangat jomplang keseruannya dibandingkan dengan Euro, tetapi itu semua menurut saya terbantahkan, semuanya tergantung selera. Mungkin Sepakbola Eropa lebih menghadirkan taktik dan permainan yang rapi, tapi tetap saja Sepakbola Amerika tak bisa dipandang sebelah mata, buktinya Brazil menjawarai Piala Dunia sebanyak 5 kali diikuti Argentina dan Uruguay masing-masing 2 kali. 

Ini membuktikan bahwa klas Sepakbola Amerika dan Eropa seimbang namun hanya berbeda gaya permainan saja, dan itu semua tergantung selera. Eropa mengandalkan taktik dan permainan sedangkan benua amerika, kerja keras,skill dan kecepatan. Semuanya seimbang, mari kita nikmati keduanya tanpa membandingkan dan menjatuhkan.

Sekarang yang banyak muncul pertanyaan adalah, akankah Messi melanjutkan karirnya yang indah bersama Barcelona atau justru dirinya akan mencari tantangan baru. PSG justru menjadi tim paling depan untuk mendapatkan la-Pulga, bayangkanlah di suatu tim ada trio Messi-Neymar-Ronaldo kemudian pos pertahanan diisi oleh Ramos,PSG tampaknya serius untuk mewujudkan hal tersebut, apalagi rumor kepindahan Cristiano Ronaldo dari Juventus semakin kencang.

Layak Ditunggu musim 2021-2022 akan segera dimulai lagi, Piala Dunia 2022 tak terasa akan segera bergulir meskipun rencananya akan berlansung di bulan Desember. 

Selamat untuk Argentina, mereka sangat layak untuk mendapatkan euforia ini, rakyat yang senantiasa bersabar akhirnya terbayarkan. Messi berhasil sebagai kapten mengangkat trofi, dipersembahkan untuk Diego Armando Maradona. Dunia terutama Argentina pastinya merasakan kehilangan saat berita duka meninggalnya Diego Maradona, namun itulah kehidupan setiap generasi akan digantikan yang terpenting adalah senantiasa mengenang dan menghargai yang telah tiada, Messi tentunya akan pensiun suatu saat nanti, maka dari itu kita semua harus menghargai setiap momen indah yang ada ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun