Mohon tunggu...
Jie Laksono
Jie Laksono Mohon Tunggu... Wiraswasta - What is grief if not love perseverance?

Ketika kata lebih nyaman diungkapkan lewat tulisan ketimbang lisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Tepinya Sungai Serayu

25 Januari 2021   01:18 Diperbarui: 25 Januari 2021   02:01 1640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun Purwekerto,Sumber:https://www.ellafitria.com

"ditepinya sungai serayu

waktu fajar menyingsing

pelangi merona warnanya

nyiur melambai lambai"

Suara lagu di tepinya Sungai Serayu terdengar indah tengah malam itu di Stasiun Purwokerto. Tidak ada yang aneh, stasiun ini memang selalu menyiarkan lagu ini di setiap kedatangan kereta. Entah karena suasana sepi tengah malam itu, atau karena suasana hatinya yang sedang sendu, Mirzan begitu menyimak alunan lagu keroncong itu dengan syahdu. Matanya memandang kosong rel kereta di hadapannya.

Sebenarnya, belum sampai 24 jam ia berada di Purwekerto, kampung halamannya. Tapi ia harus sampai di Jakarta senin pagi untuk mengejar pesawat ke Singapura siangnya. Sekarang masih pukul setengah satu pagi, masih ada 10 jam sebelum waktu keberangkatan pesawatnya ke Singapura. Mudah-mudahan cukup pikir Mirzan sambil melihat jam tangannya.

"warna air sungai nan jernih

berayun berkilauan

desir angin lemah gemulai

aman tentram dan damai"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun