"ditepinya sungai serayu
waktu fajar menyingsing
pelangi merona warnanya
nyiur melambai lambai"
Suara lagu di tepinya Sungai Serayu terdengar indah tengah malam itu di Stasiun Purwokerto. Tidak ada yang aneh, stasiun ini memang selalu menyiarkan lagu ini di setiap kedatangan kereta. Entah karena suasana sepi tengah malam itu, atau karena suasana hatinya yang sedang sendu, Mirzan begitu menyimak alunan lagu keroncong itu dengan syahdu. Matanya memandang kosong rel kereta di hadapannya.
Sebenarnya, belum sampai 24 jam ia berada di Purwekerto, kampung halamannya. Tapi ia harus sampai di Jakarta senin pagi untuk mengejar pesawat ke Singapura siangnya. Sekarang masih pukul setengah satu pagi, masih ada 10 jam sebelum waktu keberangkatan pesawatnya ke Singapura. Mudah-mudahan cukup pikir Mirzan sambil melihat jam tangannya.
"warna air sungai nan jernih
berayun berkilauan
desir angin lemah gemulai
aman tentram dan damai"