Mohon tunggu...
Saiful Zahari
Saiful Zahari Mohon Tunggu... Guru - Staf Pengajar Pesantren Modern Misbahul Ulum

Pecinta literasi juga anggota Fame capter Lhokseumawe, tinggal di kota Lhokseumawe Aceh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rezeki, Ibadah, Doa, dan Sabar: Empat Rangkaian dalam Kebaikan

19 Oktober 2022   16:27 Diperbarui: 19 Oktober 2022   20:04 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rezeki telah Allah atur; dari mana di dapatkan, kapan serta sekuat apa pun seseorang berusaha mendapatkannya, Allah telah mengatur semuanya, meskipun kedalam lautan di cari, apabila bukan rezekinya disana maka tidak akan didapatkan. Adakala rezeki seorang hamba di atas hamba lain;

Rezeki si miskin ada sama si kaya, Allah persulit seseorang tapi Allah permudah yang lain, Allah ingin antara hamba-Nya saling membantu satu dengan yang lain. Firman Allah dalan surat al maidah ayat 2; *Tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan*

Kalau demikian, apa yang membuat kita gundah? Terimalah sebesar apa pun rezeki yang Allah berikan.

Siapa pun kita beribadalah, dengan ibadah Allah ridhai rezeki-Nya. Allah tetap menjamin rezeki semua makhluk-Nya, baik itu yang beribadah mau pun tidak, bagi yang beribadah Allah ridhai rekezi-Nya dan bagi yang tidak mau beribadah Allah Istijrajkan rezekinya, yaitu Allah tetap beri rezeki-Nya namun azab menanti bagi orang-orang yang telah Allah istijrajkan karena tidak mau beribadah.

Menghindari Istijraj dari Allah, setidaknya shalat ibadah yang harus kita laksanakan, karena mau tidak mau setiap manusia harus shalat, dengan kondisi apa pun shalat tidak boleh di tinggalkan, bahkan orang mati pun harus di shalatkan. Pun demikian shalat tidak membuat Allah, berkurang dan bertambah sifat ketuhanan-Nya. Karena hakikatnya shalat tersebut untuk kita sendiri, sebagai perantara hubungan kita dengan Sang Khaliq, kita yang butuh Allah bukannya Allah butuh kita sehingga shalat secara bahasa mengandung arti doa, dimana dalam shalat kita berdoa;
*ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku*
intinya Allah tidak butuh shalat hamba-Nya, kitalah yang butuh kepada Allah dengan melaksanakan shalat sebagai nilai-nilai penghambaan diri kita kepada-Nya. Agar rahmah, rahim serta ridha-Nya selalu tercurahkan kepada kita.

Namun doa-doa yang ada dalam shalat pada hakikatnya, bukanlah cara Allah tau keluhanan hamba-Nya, namun Allah sangat suka  apa bila hambanya berdoa, karena Allah tau apa malasah hamba-Nya walau pun kita tidak berdoa, firman Allah dalam surat Al Hadit ayat 57;
*Dialah Al-Awwal dan Al-Akhir, Azh-Zhahir dan Al-Bathin. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu*
Allah Maha luas ilmu-Nya, meliputi alam semesta ini. bahkan kedalam relung hati terdalam kita. Apa yang kita keluhkan, dan apa terbisik! Allah tau segalanya. Dalam kodisi apa pun, dan dengan segala musibah yang datang serta, segala cobaan yang ada mintalah pertolongan dari Allah firman-Nya dalam surat al baqarah ayat 186; *apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku*

Doa yang di panjatkan, janganlah kita mohon untuk dikabulkan, tetapi mohonlah untuk di terima. Doa yang Allah terima pasti akan Allah balas dengan segala kebaikan di dunia maupun di akhirat. Maka kesabaran adalah kuncinya dimana sabar itu tanpa batas. Yakinlah kepada Allah, kadang kala doa yang kita panjatkan di dalamnya berisi perminta yang tidak kita butuhkan dalam ilmu Allah, maka doa tersebut Allah simpan dan Pasti Allah memberi balasan, Apabila kita sabar dalam menunggu balasan doa tersebut, maka kita mempunyai dua kebaikan dalam satu ibadah. *Wallahua'lam*.(AtjeHom)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun