Mohon tunggu...
Atikha NindaDhaliah
Atikha NindaDhaliah Mohon Tunggu... IAIN Ponorogo

Saya adalah seorang mahasiswa yang tertarik dengan bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Konselor dalam Mengatasi Anak yang Kurang Bergaul

2 Mei 2025   08:44 Diperbarui: 2 Mei 2025   08:44 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam dunia pendidikan, terdapat jenjang yang ditempuh oleh siswa, salah satunya yaitu Sekolah Dasar. Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah merupakan suatu jenjang yang menjadi dasar untuk jenjang berikutnya.

Anak-anak Sekolah Dasar pada masa perkembangan menurut Jean Piaget, termasuk ke periode operasional konkrit (usia 7-11 tahun). Pada tahap ini, umumnya anak-anak telah memahami operasi logis dengan bantuan benda benda konkret. Kemampuan ini terwujud dalam memahami konsep kekekalan,
kemampuan dalam mengklasifikasikan dan serasi, dapat memandang suatu objek dari sudut pandang yang berbeda secara objektif. Anak pada tahap ini juga telah cukup matang untuk menggunakan pemikiran logika, tetapi hanya objek fisik yang ada saat ini.

Di jenjang sekolah dasar, anak-anak akan sering berinteraksi dengan teman-temannya, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat beberapa kasus dimana anak tingkat Sekolah Dasar ada yang kurang bergaul dengan teman lainnya. Selain itu juga ditemui kasus tentang anak yang tidak mendapat teman di kelas atau tidak diteman oleh teman-teman lainnya.

Seperti yang kita tau, bergaul dengan orang lain itu sangat diperlukan karena dengan bergaul kita akan mudah untuk berinteraksi, saling mengenal satu sama lain, menambah pengalaman, menciptakan kerukunan, lebih memudahkan kita dalam berdiskusi dan masih banyak lain manfaat dari bergaul dengan orang lain.

Namun apabila seorang siswa kurang bergaul dengan orang lain dan cenderung sering sendiri, hal tersebut sepatutnya perlu dicari tau alasan dari siswa tersebut. Apakah siswa tersebut memang memiliki sikap introvert atau ada masalah lain.

Dalam hal ini, konselor BK bisa melakukan suatu kerjasama dengan guru kelas untuk mengumpulkan informasi terkait dengan siswa tersebut. Konselor juga bisa menyelidiki latar belakang keluarga siswa tersebut. Setiap siswa pastinya memiliki sifat yang berbeda-beda antara satu siswa dengan siswa lainnya.

Dalam kasus siswa yang kurang bergaul dengan siswa lainnya dan cenderung lebih menyendiri, seorang konselor bisa melakukan tindakan berupa home room yang bisa dilakukan kira-kira satu bulan sekali. Dalam home room tersebut, siswa bisa menyampaikan berbagai hal.

Dengan teknik home room tersebut diharapkan dapat menjawab alasan siswa tersebut lebih cenderung menyendiri, apabila terjawab bahwa siswa tersebut ada suatu masalah, maka konselor bisa membantu siswa tersebut untuk menyelesaikan permasalahan tersebut karena BK memiliki suatu fungsi penuntasan.

Namun apabila siswa tersebut ternyata memang memiliki sikap introvert, maka konselor juga bisa membantu siswa tersebut agar memiliki pemahaman terhadap dirinya dan lingkungannya, konselor membantu siswa tersebut untuk melihat potensinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun