Mohon tunggu...
Ainnunsin
Ainnunsin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar untuk lebih baik..

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Memberikan Hampers Lebaran, Jadi Budaya?

10 April 2023   09:44 Diperbarui: 10 April 2023   09:45 2470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biasanya atasan atau rekan bisnis ataupun kolega merupakan orang penting dalam kesuksesan pekerjaan seseorang tentu harus mengirimkan kesan yang baik terhadap mereka dengan mengirimkan parcel yang sesuai.Biasanya hampers berisi kue kering atau cake dari bakery ternama dapat diberikan kepada rekan bisnis. Dan untuk atasan bisa memberikan table where dan jangan lupa untuk ditambahi dengan kartu ucapan.

  • Keluarga berikan bingkisan yang berkaitan dengan tradisi keluarga.

Dapat memberikan barang-barang yang bersifat nostalgia seperti camilan atau kue yang biasa dimakan saat bersama. Selain itu juga dapat memberikan hampers berupa hijab, scarf, tableware hingga makanan kesukaan orang yang akan kita berikan hampers

  • Sahabat atau teman dekat biasanya hadiahkan hampers dengan sentuhan personal. Mereka merupakan orang-orang yang disayangi dan kenal secara personal. Biasanya dapat memberikan hampers berupa set body care dan hal-hal yang disukai oleh sahabat dan tambahkan pula dengan kartu ucapan dan doa yang berisi doa untuk menerima.

2. Perhatikan waktu dan pengiriman hampers

Memberikan hampers lebaran bisa jadi kesempatan untuk bersilaturahim secara langsung Akan tetapi jika tidak bisa bisa dilakukan melalui jasa pengiriman. Dan ketika menggunakan jasa pengiriman pastikan jenis pengiriman yang digunakan kemudian kemasan yang aman saat di perjalanan dan waktu pengiriman barang sesuai dengan yang dijadwalkan.

Jadikan Hari Raya Idul Fitri menjadi hari yang membahagiakan dan ajang untuk terus menjalin silturahim yang baik dan hubungan yang baik serta mempererat hubungan. Dengan tujuan meraih keberkahan ramadahan dan hari raya. Terimakasih.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun