Mohon tunggu...
Atika Azzahro Hazima_116
Atika Azzahro Hazima_116 Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Hallo perkenalkan saya Atika Azzahro Hazima, biasa dipanggil Atika. Hobi saya membaca buku terlebih lagi self improvement dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Optimalisasi Budaya Islam Melalui Karakter Disiplin di MI Muhammadiyah PK Wirogunan Kartasura

13 Januari 2024   10:38 Diperbarui: 14 Januari 2024   13:41 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: atika azzahro hazima

Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah Program Khusus (PK) Wirogunan Kartasura menjadi objek penulis dalam penelitian ini. Siswa kelas 1-6 menjadi subyek penelitian penulis dan guru sebagai sumber informasi yang penulis dapatkan. Pembahasan dalam penelitian ini yaitu, penanaman budaya yang digunakan pada MI Muhammadiyah PK Wirogunan, penanaman budaya hafalan di   MI Muhammadiyah PK Wirogunan, dan penanaman budaya tertib saat sholat dhuhur di masjid.

MI Muhammadiyah PK Wirogunan dalam mengupayakan keberhasilan penanaman Islam dan penanaman kedisiplinan dilakukan dengan berbagai upaya kebijakan. Kebijakan-kebijakan yang pihak sekolah lakukan yaitu untuk mencapai pendidikan karakter Islam dan disiplin. MI Muhammadiyah PK Wirogunan dalam pengimplementasiannya menjalin kerjasama dengan semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan baik kepala sekolah, guru, karyawan, dan juga orang tua peserta didik. Kebijakan-kebijakan yang dilakukan MI Muhammadiyah PK Wirogunan adalah sebagai berikut:

Penanaman Budaya Islam di MI Muhammadiyah Program Khusus Wirogunan

Proses penanaman budaya Islam dan penanaman karakter tentunya memerlukan strategi dalam penerapannya. MI Muhammadiyah Program Khusus Wirogunan terdapat beberapa kegiatan yang menjadi program penanaman budaya Islam disekolah diantaranya adalah sebelum memulai kegiatan pembelajaran siswa melaksanakan sholat dhuha. Sholat dhuha bagi kelas laki-laki biasanya dilakukan di dalam kelas masing-masing secara berjamaah, sedangkan bagi kelas perempuan dijadikan satu jamaah. Setelah peserta didik melakukan sholat dhuha berjamaah dilanjutkan dengan berdoa dilanjutkan dengan kegiatan murojaah bersama selama 30 menit sebelum memasuki kegiatan pembelajaran.

Penanaman keIslaman di MI Muhammadiyah PK wirogunan dapat dikatakan berhasil karena guru terus mengajarkan penanaman Islam kepada peserta didik seperti hafalan juz 30 mulai dari kelas 1 (satu) dan pembiasaan membaca Al-Quran setiap pagi. Pembagian pembacaan iqra dan Al-Quran berdasarkan tingkatan dari peserta didik. Dalam hasil wawancara ke guru kelas 1 beliau menjelaskan bahwa "untuk tingkatan bacaan iqra dan Al- Quran sesuai dengan mereka, ada yang sudah lancar membaca Al-Quran karena di rumah sering diajarkan oleh orang tuanya. Tetapi juga ada siswa yang belum bisa sama sekali, jadi saya sebagai gurunya juga lebih ekstra kepada dia agar dapat menyusul teman-temannya" tutur MP selaku guru kelas 1.

Hafalan surat pendek juga terus dilakukan dengan menambah satu ayat setiap harinya. Guru biasanya menambah hafalan ketika setelah istirahat, yang mana peserta didik dirasa lebih siap dan juga berenergi untuk meningkatkan hafalan surat pendek. Guru dalam mengajarkan hafalan dengan membaca per kata lalu dilanjutkan satu ayat utuh secara berulang. Dengan teknik ulang tersebut ternyata peserta didik dengan cepat menghafalkannya. Setelah itu guru juga meminta peserta didik untuk mengulang hafalannya dari satu per satu untuk memastikan bahwa mereka telah hafal ayat tersebut.

Adapun program unggulan dari MI Muhammadiyah Program Khusus Wirogunan adalah Program Unggulan Tahfidz. Sistem program Tahfidz ini yaitu siswa menghafal 2 Juz dalam Al Qur'an, yakni Juz 30 dan dan Juz 29. Dengan dibagi menjadi banyak kelompok yang didalamnya terdiri dari siswa kelas 3 sampai dengan siswa kelas 6, siswa Murajaah dan melakukan hafalan bersama dengan Pengampu Tahfidz masing masing kelompok. Hasil akhirnya adalah siswa yang telah selesai hafalannya bisa mengikuti program Wisuda Tahfidz yang diadakan oleh sekolah. Menurut MIH selaku guru kelas 5, beliau mengatakan sebagai berikut: "Nilai religius berangkat dari kebiasaan sehari-hari sehingga kita mengawasi kegiatan mereka setiap hari ketika sholat dhuha, berdoa dan kegiatan lainnya. Yang pertama kita awasi apabila ada yang salah nanti kita bimbing lagi."

Penanaman Sikap Kedisiplinan di MI Muhammadiyah PK Wirogunan

Penanaman keIslaman pada tertib shalat dhuhur dapat dinilai berhasil. Kegiatan sebelum shalat dhuhur hingga selesai shalat dhuhur sangat tertib. Saat penelitian dilakukan hanya kelas 3 hingga 6 yang mengikuti, hal ini dikarenakan siswa kelas 1 dan 2 pulang lebih awal. Mulanya sebelum menuju masjid semua siswa sudah wudhu dan bagi siswa putri telah menggunakan mukena. Ketika akan berjalan menuju masjid semua siswa baris dengan rapi sesuai urutan kelas. Selama baris siswa menunggu adzan dan menjawab adzan. Ketika kumandang adzan sudah selesai, guru piket memilih kelas paling rapi untuk menuju masjid lebih dahulu.

Sikap disiplin yang tampak ketika doa dan dzikir bersama, bila ada siswa baik putra maupun putri ada yang tidak fokus, guru akan menegur dan siswa akan dihukum berdiri sampai doa dan dzikir selesai. Selesai rangkaian shalat dhuhur, siswa tetap mengikuti arahan dari guru, mulai dari perintah untuk siswa putri melepas mukenah hingga kelas mana saja yang boleh keluar masjid terlebih dahulu. Setelah keluar masjid tidak ada sikap kedisiplinan lain hanya siswa diperingati untuk tidak berbuat gaduh di lingkungan masjid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun