Mohon tunggu...
athiya putri miranda noor
athiya putri miranda noor Mohon Tunggu... Murid SMA

Hellooo, please dont judge:3

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Brainrot, Sebuah hiburan mendunia yang berkembang setiap tahunnya.

23 Juni 2025   22:10 Diperbarui: 23 Juni 2025   22:05 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Brainrot atau "Pembusukkan Otak" adalah slang yang digunakan untuk menunjukkan penurunan kognitif seseorang yang berkaitan dengan konsumsi konten sosial media yang berlebihan, terutama pada konten yang dianggap tidak bermutu. Kata "Brainrot" pertama kali muncul pada tahun 1854 dalam bukunya Henry David Thoreau berjudul "Walden". Penggunaan kata Brainrot mulai kembali pada tahun 2007 oleh para gamers dan pengguna Twitter, Lalu pada tahun 2010 kembali lagi digunakan oleh pengguna Discord dan pada publikasi meme. Pada tahun 2024, kata Brainrot ini sudah menjadi kata sehari-hari Generasi Alpha karena tereksposnya sosial media oleh usia yang dini.

Selain menjadi sebuah slang atau kata yang digunakan selama bertahun-tahun, Brainrot juga terdapat dalam bentuk video dan foto yang diunggah, seperti beberbentuk meme dan sejenisnya. Konten seperti meme dan video receh berkembang seiring waktu dan generasi, hal ini sangat mempengaruhi karakter dari setiap generasi melalui "Brainrot" yang didapatkannya.

Tahun 2010-2015 merupakan highlight bagi konten-konten seperti "Annoying Orange", "Doge", dan "Nyan Cat". Tahun 2016-2019 adalah tahun untuk meme "Stonk", "Deeznuts", dan "Dank Memes". Tingkat Brainrot pada tahun 2020 menaik dan ini sangat dipengaruhi oleh Covid-19 yang menyebabkan tingginya penggunaan internet dan sosial media, highlight Brainrot pada tahun ini adalah "Among us", "Coffin Dance", "Chinese Man Singing In the Snow", dan "Travis Scott Batman".

Pada tahun 2021 konten Brainrot dan memes mulai memiliki zero sense atau tidak masuk akal, seperti konten "Gigachad" dan "Bing Chilling". Lalu pada tahun 2022 terlahirlah konten seperti "Quandale Dingle", "Kumalala v.s Servesta", dan "Only in Ohio" yang merupakan awal dari puncaknya Brainrot. Pada tahun 2023 brainrot mulai menyebar seperti "Rizz (Kai Cenat)", "Grimace Shake", "Smurf Cat", dan "John Pork". Lalu pada tahun 2024 menandakan munculnya "Skibidi Toilet", "Tiktok Rizz Party", dan "Lebron James (You are my Sunshine". Yang Terakhir, Pada tahun 2025 terdapat "Chopped Chin", dan "Italian Brainrot" yang merupakan Brainrot buatan AI.

Brainrot merupakan hal yang tidak dapat kita hindari atau hilangkan, karena Brainrot merupakan hiburan yang akan terus berkembang setiap tahun. Hal ini bisa membawa dampak buruk, Oleh karena itu kita sebagai manusia harus bisa membatasi hiburan dan konsumsi konten-konten dari sosial media.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun