Ikigai memiliki akar budaya yang dalam, merangkum esensi dari pencarian makna hidup dan kepuasan pribadi. Dengan menggabungkan empat elemen kunci: apa yang kita cintai, apa yang bisa kita atasi dengan baik, apa yang dibutuhkan oleh dunia, dan apa yang bisa memberikan penghasilan, ikigai menciptakan titik sentral yang menandai tempat di mana passion, vocation, mission, dan profession saling tumpang tindih.
Ikigai bukanlah tujuan yang tetap, melainkan perjalanan menuju keseimbangan dan kepuasan dalam hidup. Ikigai mengajarkan bahwa hidup yang bermakna tidak hanya tentang mencapai tujuan, tetapi juga tentang menemukan arti dalam setiap langkah perjalanan.
Artikel ini akan membahas 10 poin terakhir dari aturan penerapan ikigai dalam kehidupan, khususnya pekerjaan kepenulisan.
21.Do just one thing at a time, without getting side-tracked.
Manusia adalah multitasker yang buruk. Itulah sebabnya, kita akan lebih cepat lelah jika mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Â Berbeda dengan orang yang fokus pada satu hal saja, mereka tidak akan mudah lelah. Jikapun lelah, mereka merasa puas dengan pekerjaannya.
Multitasking sangat tidak dianjurkan jik kita ingin menghasilkan tulisan yang bagus dan berkualitas. Karya yang bagus adalah hasil dari deep work yang terfokus.
Seseorang yang fokus mengerjakan satu hal hingga ia mengalami flow, maka sudah dipastikan hasilnya akan memuaskan.
Ingat, jika kita ingin menangkap dua angsa dalam satu waktu, maka kita justru tidak akan mendapatkan satupun!
Seandainya kita memiliki banyak target atau pekerjaan dalam menulis, tidak masalah untuk membuat antrian. Jangan dikerjakan semuanya secara langsung! Cicil satu persatu. Jangan khawatir tidak akan selesai, sebab fokus pada satu kerjaan dalam satu waktu justru akan membuatnya cepat selesai!
22.Write something personal for at least 5 minutes each day.