Jika dipikir lagi, sebenarnya kegagalan adalah prestasi juga. Fakta bahwa kegagalan hanya muncul jika kita melakukan sesuatu, maka kegagalan adalah sebuah prestasi bahwa kita mau bergerak dan berani mencoba. Jadi, kegagalan memang tidaklah seburuk yang kita pikirkan!
6. Milikilah target!
Tentukan target menulis yang spesifik. Target harian, mingguan dan bulanan. Misalnya, menulis artikel ringan sekian judul dalam sehari, menulis artikel yang agak berat seminggu dua kali, dan menyelesaikan sebuah buku 3 bulan dari sekarang.
Target menulis seperti itu subyektif masing-masing penulis. Contoh di atas untuk penulis yang tidak terlalu ambis. Untuk penulis yang menggebu-gebu mungkin frekuensi dan jumlahnya lebih banyak.
Target juga ditentukan kamu ini memilih untuk jadi penulis jenis apa. Untuk novelis, targetnya tentu berbeda dari penulis konten atau penulis kopi penjualan. Target yang terfokus dan terencana akan meningkatkan motivasi dan semangat juangmu. Target juga akan membuat kita memiliki arah yang jelas sehingga tidak mudah oleng oleh berbagai hambatan dan guncangan.
Haruki Murakami bilang ia juga punya target setiap harinya. "Saya menulis setiap hari. Tujuan saya adalah menulis satu kata lebih banyak dari hari sebelumnya."
7. Jangan berpikiran untuk menyerah.
Terakhir, yang paling penting adalah jangan pernah menyerah. Menjadi seorang penulis sukses memerlukan waktu dan usaha. Teruslah menulis, teruslah belajar, dan teruslah berjuang.
Jangan loyo saat target tidak tercapai misalnya. Itu adalah hal yang biasa terjadi pada siapa saja. Tetaplah menulis, siapa tahu nanti malah hasilnya melebihi target semula!
"Menulis adalah pekerjaan keras. Jika Anda ingin berhasil, Anda harus terus berjuang," kata Margaret Atwood.
Akhir kata..