3. Banyak baca.
Seorang penulis biasanya berasal dari seorang pembaca. Jika kamu suka menulis tapi tidak suka membaca, maka kamu adalah jenis penulis ajaib, atau seseorang yang menerima ilmu langsung dari Tuhan (laduni), sehingga tidak memerlukan pelajaran tambahan dari artefak berupa buku dan kitab.
Menurut Faiz Manshur dalam bukunya Genius Menulis, membaca bagi seorang penulis adalah sebuah usaha menjadi realistis untuk mencapai tujuan menulis. Katanya, semua prestasi yang akan kita raih sangat bergantung pada kegigihan usaha kita. Salah satu usaha yang menjadi syarat wajib bagi seorang penulis adalah banyak membaca.
Dengan banyak membaca, kita akan belajar banyak kosakata baru, cara penulisan yang baik, memperbaiki cara bertutur, dan juga belajar menilai sebuah tulisan.
George R.R. Martin menasihatkan, "Seorang penulis harus membaca. Banyak. Jika Anda tidak memiliki waktu untuk membaca, Anda tidak memiliki waktu atau alat untuk menulis."
4. Tidak anti dengan kritik.
Kritik adalah pelajaran gratis yang bermanfaat agar kita tidak berputar di situ-situ saja. Berterima kasihlah pada pemberi kritik karena ia sedang menunjukkan jalan yang benar agar kita tak tersesat.
5. Jangan takut tidak berhasil.
"Kegagalan adalah bagian dari hidup. Penulis sejati mengatasi kegagalan dan terus menulis." -- Ernest Hemingway
Semua penulis pernah mengalaminya, bahkan penulis yang sudah sukses sekalipun. Jadi tenanglah, kamu tidak sendiri. Bisa jadi, kegagalan kamu saat ini menjadi titik balik meraih banyak sukses. Bayangkan seandainya kita telah sukses di masa depan.
Saat menengok ke belakang, kita mungkin akan terkejut sendiri dengan banyaknya kegagalan. Namun di situ pula akan timbul rasa bangga betapa kuatnya kita, mampu berdiri kembali dan melewati ratusan atau bahkan ribuan kali kegagalan.