Suatu senja aku duduk bermenung di depan dia. Kami saling menatap dan sungguh sangat mendalam. Ada cinta yang terukir ketika sejuta keindahan terpancar dari senyumannya. Momen itu menjadi semakin istimewah ketika alunan lagu 'Say Something I'm Giving Upon You' terus terdengar dan seperti mengerti kata hatiku dan hatinya.
Aku sedikit malu berada di sampingnya. Dia terus berbicara dalam kebisuan. Aku ingin dia diam dan berhenti berkata. Tanpa ada pertimbangan antara hati dan pikiran aku memberanikan diri untuk mengarahkan mulutku ke telinganya dan berbisik:
Apa sih keinginanmu?
Kamu terdiam dan tak pernah berbicara.
Mengapa?
Apa yang terjadi?
Nada suara dengan sejuta tanda tanya terus ada dalam keberadaan dan keadaan kami saat itu. Sukacita seperti telah berlalu. Ya, semua mungkin telah tiada.
Keinginanku untuk bertanya tentang apa dan mengapa semakin kuat ketika lagu 'Say Something I'm Giving Upon You' terus menggugah hatiku untuk mengetahui perasaan dan sikapnya. Karena semuanya tak terungkap, aku memaksakan diri untuk mengerti apa dan mengapa di hidupnya. Kini ia telah menjadi apa untuk dirinya dan mengapa untuk diriku.
Semuanya kini berjalan searah jarum jam. Aku tak mau lagi dipaksa untuk kembali melontarkan kata apa dan mengapa untuk kesekian kalinya.
Akhirnya, kini aku hanya bisa berkata:
Sungguh Indah RencanaMu Tuhan".
Yogyakarta, 08 April 2019
