Secara spesifik saya ingin menulis banyak hal tentang masyarakat Flores Timur yang mana menjadi kewajiban bagi pribadi saya karena saya merupakan masyarakat  dari locus tersebut dan secara konstitusional saya berhak untuk berpartisipasi dalam segala aktivitas yang dilaksanakan oleh pemangku kebijakan kabupaten Flores timur.
Sudah dijelaskan diawal paragraf  dalam tulisan ini bahwa secara kodrat setiap manusia ingin senantiasa berinteraksi guna bekerjasama, kemudian dilegitimasi kan dalam konstitusi bahwa setiap warga negara berhak atas segala edukasi yang dapat meningkatkan taraf kehidupan mereka, sehingga bila mana kita bicara perubahan baik berbentuk fisik maupun non fisik dalam lingkup daerah Kabupaten Flores Timur, Maka seluruh masyarakat  Flores Timur sama-sama memiliki hak untuk di cerdaskan porsi politiknya oleh pemerintah kabupaten Flores timur.
Diketahui bahwa partisipasi aktif dalam segala kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintahan merupakan parameter sedang melek atau tidaknya masyarakat dalam suatu wilayah pemerintahan terhadap politik, Sehingga apabila semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam mendukung maupun mengkritik sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah maka mayoritas masyarakat pada wilayah tersebut dikategorikan masyarakat yang sudah melek politik, mereka paham akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Begitupun sebaliknya.
Dalam beberapa minggu ini saya membaca dan mendengar kabar langsung tentang Demonstrasi yang dilakukan oleh kalangan mahasiswa yang terhimpun dalam sebuah aliansi Mahasiswa yang berasal di Flores Timur, saya tidak perlu sebut identitas kelompok mahasiswa tersebut.
Tapi inti dari yang ingin saya sampaikan adalah ketika ada riyak-riyak kritikan kebijakan pemerintahan daerah tertentu dalam masyarakat walaupun itu diwakilkan oleh mahasiswa, ini merupakan indikator bahwa masyarakat dalam pemahaman awam menginginkan kedamaian dalam hidupnya sebagaimana definisi politik menurut Aristoteles bahwa  tujuan  politik adalah menciptakan kedamaian. terkhusus bagi mahasiswa yang sudah memperjuangkan kepentingan masyarakat, hanya ada satu kalimat buat kawan-kawan "kalian luar biasa."
Saya paham betul karakter masyarakat kita tidak semuanya mengsuport kawan-kawan mahasiswa, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kondisi pribadi setiap manusia didalam menentukan pilihan, faktor yang paling berpengaruh adalah faktor hubungan darah dan faktor kedekatan emosional.
Ambil contoh permasalahan paling sederhana jika seorang melakukan kesalahan maka dia akan meminta perlindungan kepada orang yang masih ada hubungan darah dengannya dan orang yang memiliki kedekatan emosional dengannya.
Menjadi wajar bila ada beberapa masyarakat yang tidak mendukung Demonstrasi yang kawan-kawan lakukan, karena ada masyarakat yang punya hubungan darah dengan sebagian maupun seluruhnya pemerintah kabupaten Flores timur, sewalaupun aspirasi tersebut dengan menutup telinga, menutup matapun mereka membenarkan bahwa ada masalah demikian yang ada dalam masyarakat Flores timur dan mahasiswa-mahasiswa yang berdemonstrasi itu sedang berupaya menyelesaikannya.
Realisasi pembangunan selanjutnya juga merupakan parameter dalam mengukur seberapa aktifnya masyarakat dalam mendukung kebijakan pemerintahan. keterbelakangan taraf pendidikan sampai saat ini saya tidak pernah menjadikan alasan kenapa Kabupaten Flores Timur tidak mampu bersaing dengan daerah-daerah lain dalam pembangunan disaat banyak pihak yang menjadikannya sebagai alasan.
Karena pada prinsipnya satu alasan adalah satu kelemahan, sehingga semakin banyak alasan untuk mendispensai kewajiban pembangunan fisik maupun pembangunan Sumber Daya Manusia oleh pemerintahan daerah FLOTIM maka semakin menunjukan betapa pemerintahan kita tidak pantas untuk diberikan kewenangan.
Saya percaya bahwa setiap manusia dianugerahi kemampuan yang berbeda-beda, dari nelayan, petani, pedagang, pengusaha, dan sebagainya. Sebenarnya kita punya optimisme besar memandang taraf kehidupan yang lebih baik kedepannya jika pemerintah yang bijak mau melibatkan mereka-mereka tersebut dalam kebijakannya.