Contoh pengaruh westernisasi pada generasi muda sekarang yaitu mereka lebih suka mengkomsumsi makanan cepat saji (fast food) seperti burger, fried chiken dan minuman-minuman kaleng tanpa memperdulikan sehat atau tidaknya makanan tersebut, selain itu meniru gaya berpakaian orang-orang barat, seperti pada kaum wanita hanya memakai tengtop, celana pendek, dengan alasan trendy, tidak mau dibilang katrok, modern, dan mencat warna rambut yang kepirang-pirangan seperti orang barat, dengan alasan keren, gaul dan n lain sebagainya.
 Saat ini kehidupan generasi muda di Indonesia dalam bergaul sangat memprihatinkan, sebagian besar generasi muda tergerus budaya modernisasi, kehidupan dan pergaulan mereka sudah sangat jauh menyimpang dari norma agama dan nilai budaya.Â
Penyalahgunaan obat-obat terlarang seperti narkoba dan budaya seks bebas begitu cepat menyebar, para remaja juga sudah bebas dapat bergaul dengan lawan jenis, bahkan banyak dijumpai wanita dan laki-laki yang bukan muhrim berboncengan sambil berpelukan seakan-akan tidak tabu lagi dipertontonkan disepanjang jalan.Â
Berdua-duaan dan bermesraan di cafe dan dipinggiran pantai sudah menjadi budaya baru tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal pacaran sejak awal masa remaja. Pacar bagi mereka adalah bentuk gengsi yang membanggakan, akibatnya sering terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar.
Indonesia dikenal sebagai bangsa yang luhur yang memiliki keanekaragaman seni dan budaya, yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, di setiap daerah memiliki corak dan keunikannya masing-masing. Seperti tarian, lagu, baju adat, dan bahasa daerah. Tentu kita patut bangga dengan keanekaragaman ini.
Akan tetapi, dengan perkembangan jaman, budaya dan tradisi daerah mulai luntur akan nilai dan makna. Generasi muda saat ini lebih memilih untuk mengikuti trand kekinian. Seolah-olah mereka sudah tidak berminat terhadap tarian-tarian tradisional seperti kuda lumping, mereka lebih memilih tarian modern seperti break dance.Â
Selain itu mereka lebih senang menyanyikan lagu dengan aliran pop, rock, metal, daripada lagu-lagu Indonesia seperti, campursari, dangdut dan sebagainya. Dengan alasan kuno dan tidak zaman. Itulah yang membuat budaya Indonesia semakin luntur akan nilainya. Akibatnya berbagai budaya kita di klaim oleh negara tetangga seperti angklung ,tari pendet, gamelan dan keris yang diklaim sebagai budaya Malaysia.
Sikap yang ditunjukkan sebagian besar generasi muda Indonesia tersebut, terkesan mulai menjauh dari budaya, dan adat istiadat, sikap ini tidak bisa dibiarkan begitu saja bila kita tidak ingin identitas dan karakter dari nilai-nilai budaya dan adat istiadat terkikis dari jiwa generasi muda.Â
Minimnya pengetahuan dan penghayatan terhadap nilai-nilai budaya dan adat istiadat tanpa disadari telah membuat generasi muda lupa akan adat istiadat dan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri.Â
Keanehan akan semakin terasa jika kita melihat sikap sopan santun, saling menghargai dan menghormati sudah menjadi barang langka yang jarang kita temui pada generasi muda kita. Keadaan inilah yang menyebabkan banyak oknum yang memanfaatkan sifat acuh tak acuh terhadap budayayanya sendiri.Â
Oleh karena itu kita sebagai generasi muda penerus bangsa wajib untuk mempertahankan sikap nasionalisme agar tidak selalu terkena dampak negative dari westernisasi.