Mohon tunggu...
astrinihadina
astrinihadina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen desain interior

design enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontribusi Laurie Baker pada Keberlanjutan Arsitektur Vernakular India

22 Mei 2023   15:20 Diperbarui: 22 Mei 2023   15:23 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arsitektur vernacular menjadi kian asing di era globalisasi ini. Kemudahan pengetahuan juga berpengaruh pada transformasi bentukan arsitektur yang hampir sama pada seluruh belahan dunia dengan mengesampingan bangunan yang responsive terhadap iklim. Bangunan di iklim tropis yang khas sangat memerlukan prinsip-prinsip arsitektur vernakular. 

Pada tahun 2011, PDB PPP per kapita India tercatat sebesar $3.703 (IMF), yang membuatnya menduduki peringkat 127 di dunia. Dengan demikian pemasukan ekonomi mereka tergolong ke dalam kelas menengah ke bawah. Hubungan erat antara ekonomi India dan bentuk serta kelanjutan pembangunan sebagai masyarakat pra-industri, mengakar kuat di antara arsitektur vernacular, pekerjaan keluarga dan identitas budaya. 

Hal ini tidak tercermin dalam kebijakan dan pemerintah program untuk perumahan. Baker sendiri akan mengenali ini. Pada 10 April 1984, dia menulis kepada Menteri Pekerjaan dan Perumahan, Pemerintah Negara Bagian Kerala, untuk mengungkapkannya kekhawatiran bahwa organisasi perumahan pemerintah tidak memahami perumahan yang sebenarnya kebutuhan orang awam (Bhatia, G., 1994).  

Oleh karena itu perlunya perubahan pada system pendidikan arsitektur di India terhadap relevansinya pada prinsip-prinsip Laurie Baker sebagai arsitek yang bergelut dibidang bangunan vernacular di India pada konteks iklim tropis. Lebih lanjut lagi, Misra ingin mencari jawaban dari mengapa prinsip Laurie Baker tepat digunakan pada bangunan hunian di India pada khususnya (Misra, M., 2014)

Prinsip Laurie Baker dimana arsitektur harus responsive terhadap iklim, sebagai contoh hunian dengan atap overhang di India sebagai respon iklim tropis. Prinsip Baker ini jika dikaitkan dengan Tay Kheng Soon dalam buku Bay Joo Hwa Philips  (J. W. Bay and B. L. Ong, 2006)tentang paradigma tropis Line, Edge, Shade sesuai karena karakteristik :

  • Prinsip kontrol lingkungan, cth : pembayangan
  • Ekspresi keregionalannya dalam iklim tropis yang memberikan kenyamanan

Sehingga prinsip Baker dengan paradigma tropis di buku Bay Joo Hwa Philips memiliki hubungan atau keterkaitan, karena sama-sama berbicara bangunan tropis yang perlu merespon pada iklim tropis seperti pemberian pembayangan untuk mencapai kenyamanan.

            Baker juga menerapkan “planned evolution” dimana membangun dengan kontruksi baru seperti pengisi dinding ikatan slab dengan bentuk dinding seperti perangkap tikus, untuk meningkatkan insulasi dan ketahanan sementara itu juga hemat biaya. Penerapan Baker ini juga memiliki hubungan jika dikaitkan dengan prinsip reinvigorating tradition dalam paradigma tradition based Philips di buku Tzonis dkk, 2011,  yakni paradigma tradisi menerapkan prinsip vernakular yang berasal dari traditional craft wisdom mulai dari :

  • Cara membangun (metode konstruksi)
  • Struktur bangunan
  • Penggunaan material yg cenderung otentik

Salah satu karya Baker dapat dilihat dari hunian yang ia bangun untuk tempat tinggal ia dan istrinya. Baker’s house menggunakan teralis dari kayu-kayu bekas sebagai shading device. Berbagai konfigurasi dalam pemilihan material dan detail bangunan menjadi fokus utama Baker dalam membangun. Detail bangunan seperti pemilihan lansekap yang adaptif terlepas dari finansial penghuni menjadi pertimbangan. Atap overhang filler slab terlihat nyaman dan terdapat sistem panen air hujan. Juga memiliki sistem pencahayaann alami yang baik.

Misra,2016
Misra,2016

Karya Baker lainnya yakni Chapel Loyola merupakan gereja yang dibangun Laurie Baker yang masih berada dalam kompleks CDS Baker. Karyanya ini menjadi fenomenal karena disandingkan dengan Church of Light Tadao Ando, arsitek Jepang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun