Mohon tunggu...
Astrid Chandra
Astrid Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

A content writer and love to explore more things.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Yuk! Alokasikan Keuanganmu agar Hidup Lebih Teratur

5 Agustus 2021   15:31 Diperbarui: 5 Agustus 2021   15:33 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Hidup memang penuh dengan godaan. Ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi namun kadang keinginan lebih mendominasi. Hal ini menjadi penyebab keuangan menjadi bocor dan tidak terkendali. Akibatnya banyak kebutuhan yang tidak terpenuhi, pengeluaran menjadi bertambah, dan parahnya ada cicilan yang harus segera dilunasi. Ini menjadi momok bagi banyak orang di usia produktif. 

Maka dari itu, kita perlu pintar dalam mengelola keuangan agar tidak menjadi boros dan membuat hidup lebih terencana.

Tetapi untuk menentukan atau menghitung besaran uang yang akan ditabung cukup membingungkan karena tidak adanya panduan untuk itu. Maka dari itu ada istilah alokasi budget atau keuangan yang dimaksudkan untuk memandu kita dalam memenuhi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier secara seimbang. 

Dilansir dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatur penghasilan bulanan kita, yakni sebagai berikut:

1. Membuat daftar persentase alokasi gaji

Membuat daftar persentase ini dapat membantu kita untuk mengalokasikan penghasilan dengan lebih mendetail. Persentase gaji bulanan yang masuk diibaratkan sebagai 100%. Lalu untuk kebutuhan lain-lain dapat disesuaikan misalnya kebutuhan pokok 40%, tabungan 25%, dan jajan 35%.

Persentase yang digunakan fleksibel karena mengikuti kebutuhan kita yang dapat berubah setiap harinya dan bagaimana kita ingin mengalokasikan budget itu.

2. Formula alokasi 40-30-20-10

    Sebanyak 40% dari gaji dialokasikan untuk kebutuhan pokok atau biaya hidup seperti makan, air, listrik, transportasi, dan kebutuhan primer lainnya. Untuk 30%-nya disalurkan untuk kebutuhan saran atau cicilan seperti cicilan rumah, cicilan kendaraan, dan utang (jika ada). 20 % digunakan untuk ditabung atau investasi. Tabungan ini bisa digunakan untuk kebutuhan di masa depan seperti biaya pendidikan anak. Dan 10%-nya digunakan untuk sedekah, tetapi juga bisa menjadi tabungan darurat apabila mendesak.

3. Aturan 80-20

Menyisihkan penghasilan sebanyak 20% terlebih dahulu untuk dialokasikan sebagai tabungan atau investasi. Lalu sebanyak 80% dapat digunakan untuk kebutuhan yang lain yang diinginkan seperti pemenuhan kebutuhan pokok, hiburan, jajan, dan lain sebagainya.

4. Rumus 50-30-20

Sebesar 50% dari penghasilan dialihkan untuk kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, papan, dan kebutuhan lainnya yang wajib dipenuhi untuk kelangsungan hidup. 30%-nya digunakan untuk kebutuhan sekunder seperti lifestyle, self reward, dan lain-lain. Dan 20-nya digunakan untuk investasi, menabung, atau tujuan keuangan lainnya. Selain itu bisa juga digunakan untuk membayar hutang.

5. Kebutuhan dan keinginan

Penting bagi kita untuk mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan merupakan segala sesuatu yang wajib dipenuhi dan kita tidak bisa hidup tanpanya. Sedangkan keinginan adalah sesuatu yang bisa kita penuhi dan jika tidak terpenuhi tidak menjadi masalah. 

Agar pengeluaran yang dilakukan tidak bertambah dan malah menjadi beban, maka perlu untuk memilih hal-hal yang memang penting untuk dipenuhi. 

6. Dana darurat

Melansir dari Konsultanku, dana darurat telah menjadi kebutuhan dasar yang harus ada dan sengaja disiapkan untuk mengantisipasi berbagai keadaan buruk yang mungkin terjadi. Dana darurat dapat digunakan apabila sewaktu-waktu kita membutuhkan uang secara mendadak, dan mengurangi kemungkinan kita untuk berhutang dengan orang lain apabila dana yang tersedia cukup. 

Bagi orang yang sudah bekerja, memiliki tabungan cadangan/dana darurat dikala masa darurat sangatlah penting. Kita tidak akan pernah tahu kapan musibah datang, entah itu sakit mendadak, kecelakaan, terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau bahkan pandemi seperti sekarang. 

Itulah beberapa cara untuk melakukan alokasi budget atau keuangan yang dapat dilakukan demi hidup yang lebih teratur. Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun