Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Minal Aidin Wal Faizin dan Persaudaraan

27 April 2023   17:12 Diperbarui: 27 April 2023   18:30 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siapa yang tidak tahu arti kata-kata judul diatas? Empat kata terdepan itu menutup dan menegaskan permenungan saya selama lebih sebulan tentang doa.

Doa yang saya renungkan adalah doa-doa sederhana, yang orang ucapkan keseharian spontan kadang tidak dengan kesadaran penuh tetapi hati yang pasrah.

Guru doaku Ibu dan Ayahku. Dalam suka dalam sedih "doa" mengajakku sebut 'Gusti'. Kepahaman bocah, itu Allah.  Sang Pencipta itu Bapa Pengasih penuh Kerahiman Ibu. Percayalah kata Ayah, jangan main-main, sucikan Maha kebapaan itu, karena maha besar kekuatannya. Atas KehendakNya kita semua diatur, ditata diselenggarakan.

Kepadanya kita minta, kata ibuku. Jangan rakus secukupnya saja sebab besok pun kita akan diberi. Ayahku menjelaskan: Yang penting ingat baik baik. Kita masih banyak hutang. Kita,kalian, ayah ibumu,masih belum bayar pemberianNya yang bukan main banyaknya. Tetapi kalian harus juga melupakan apa yang sudah kita berikan kepada tetangga kita. Kita berdoa saja minta panas hujan, angin malam kesejukan yang tidak mempersulit tetapi memudahkan kehidupan kita, dan lepas dari kejahatan apapun itu..  

Tertulis dalam bernasnews -- Puasa Ramadhan telah usai, kini umat Muslim masih dalam suasana gembira merayakan Idul Fitri 2023. Silaturahmi dilakukan untuk mempererat jalinan persaudaraan. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo dalam momen lebaran ini mengajak semua pihak untuk ambil bagian dalam wujudkan Sleman sebagai Rumah Bersama. Suasana Lebaran yang masih hangat masih difasilitasi Negara dengan perpanjangan Cuti , itu memang manarik perhatianku diantaranya tulisan ini, yang berjudul "Paskah - Idulfitri Wujudkan Persaudaraan Sejati"-(https://www.swaraarum.com/2023/04/paskah-idulfitri-wujudkan-persaudaraan.html ) Dalam tulisan itu diberitakan Pastur, Pimpinan Gereja di DIY itu pada berkunjung ke beberapa Ponpes diwilayah setempat. Dan juga di Kutoarjo/Jateng para biarawati ikuti acara lebaran setempat.

Hal hal itu membuatku bertanya tanya apa semua itu artinya dan atas dasar apa, maka  aku mencari tahu lebih tegas daripada sekedar memandang itu suatu budaya saja.

Dan dari beberapa bacaan (*) saya temukan kata bermakna : 'Minal Aidin' yang artinya "dari kami yang telah beribadah (puasa) kepada kamu"  dan kata 'Wal Faizin' yang berarti "semoga kamu termasuk golongan orang-orang yang menang" (sukses berpuasa, mengalahkan keakuannya) Buah dari ibadah puasa selama sebulan memberi sapaan kepada sesama disertai doa agar semua dalam kebersamaan diampuni segala dosa, termasuk dosa dan kesalahan dalam kebersamaan itu. Dan dalam posisi seperi itu orang harus saling memaafkan .

Dilengkapi oleh apa yang tampak dalam tradisi kebiasaan yang sudah lama berjalan menjadi lengkapnya makna empat kata itu memuat : Rasa syukur, rasa memafkan dan toleransi terhadap kesalahan orang lain, rasa persaudaraan antar umat beriman. Misalnya praktek Halal bihalal.  Dan apa yang para pemuka jemaah maupun pejabat NKRI kita selalu mengedepankan, pinjam istilah Bpk Bupati Sleman DIY, jadikan disini "Rumah Bersama" untuk semua yang beriman.

Hal itu membuat aku teringat pada ajaran doa ayahku perihal kesalahan yang dikatakan bagaikan hutang (moral) yang mohon dihapuskan. Ternyata memang kata kesalahan itu dalam bahasa aslinya dipakai istilah "Debita Nostra",yang sekarang ada pengertian  hutang piutang.

Merenungi kembali pengalaman batinku selama bulan April 2023 plus setengah bulan sebelumnya, tepatnya sejak Rabo Abu, awal Masa Prapaskah bagi Umat Kristiani, aku temukan tiga hal ini : Momentum, Prinsip, Kesadaran.

1/. Momentum. Agak jauh dari arti pada ilmu fisika, disini diambil artian keseharian yakni 'saat yang tepat' sekaligus 'kesempatan'. Seorang pastur Dr.G.Utomo pr. menggunakan  kata "Momentum Berkah"  dikenakan pada suatu peristiwa pada suatu saat yang bagus, kesempatan yang langka mungkin tidak terulang, dan itu merupalan keberkahan dari Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun