Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bercinta dan Bersaing Itu Hasrat Manusiawi

6 Oktober 2022   16:55 Diperbarui: 6 Oktober 2022   16:59 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka terlahirlah budaya kebijakan demi kepentingan persaingan (yang tidak jujur)yang kita kenal dengan kebijakan tebang pilih atau 'pilih kasih' lebih keren lagi kebijakan yang kurang ke 'sana', yaitu "dobel standart."

Hal yang demikian kita telusuri lebih luas, kita masuk ke dunia sosial budaya dan politik sekali, sebenarnya sama atas dasar "kondisi lingkungan dan ekonomi" kita bisa ketemu dengan fenomena korupsi.  Mau Menang Sendiri dan "mempermainkan" (baca saja: membuat permaianan) kehidupan serius secara tidak sesungguhnya.

Kesungguhan Permainan ada dalam ketidak sungguhan kata Prof Dr.N.Drijarkoro SJ. (**)  Di lapangan permainan itulah tempatnya, kata saya. Bila bermain-main diluar arena pertandingan dengan membermainkan keseriusan kehidupan, Hukum, Ethika dan Agama bisa menjadi lawannya. Agama tidak mengharamkan Semangat mau menang sebab itu manusiawi tatapi memberi signal negatip bila itu didorong oleh Ketamakan, Iri/dengki, Amarah, Kesombongan dan bahkan kemalasan hingga pada sikap dan perbuatan melawan Cinta-Kasih.

Analisa diatas sekedar melihat merunut adanya 'Kecenderungan'.berlanjut 'Komunikasi'  'komunitas' -dan akhirnya tantangan untuk "integritas pribadi". Pesannya Hati hati saja dengan "Kedekatan Eros dan Agon"  :

"Eros adalah Rasa Cinta. Rasa positip, suka, gemar, mau lekat, terlibat dalam permainan. Lihat saja orang sering lupa segalanya karena gemar, lekat dengan kebahagiaan permainan. Sedangkan untuk Agon sendiri adalah Api perjuangan. Rasa keperwiraan, semangat kesatriaan, hasrat mengalahkan perlawanan." 

Maka dengan senang hati saya kutip pesan rekan Kompasianer Arofiah Afifi diakhir tulisnya  : "Mari kalahkan diri sendiri dari rasa malas, enggan, culas dan semua sifat yang merugikan. Semoga kita mampu bersaing dengan diri sendiri dan mencapai tujuan yang mulia . Semoga kita bisa Istikomah untuk berlomba-lomba menebar kebaikan sepanjang masa."  (***)

Pembaca yang budiman, peristiwa besar hendaknya kita mampu menangkap kesan dari dalamnya. Hikmah itu sebenarnya mahal semahal jiwa keterbukaan kita sendiri. Demikian sajian saya diminggu Oktober yang juga mengenang herroiknya perjuangan kemerdekaan kita tg 5 Oktober ini.

Tolong terima salam hormat saya.

Ganjuran Oktober 05,2022. Emmanuel Astokodatu.

Bacaan referensi :

(*) (http://www.kompasiana.com/astokodatu/eros-dan-agon-dalam-persahabatan-komunitas 56dc7561b17a611267610430

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun