Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pembaca Bukan Kertas Kosong bagi Penulis

21 Maret 2022   18:27 Diperbarui: 21 Maret 2022   18:28 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Belum lama ini Rekan Tjiptadinata Efendi menulis bagus sekali tentang hubungan Penulis dan Pembaca di Kompasiana dalam persepktipnya tertentu. Dari Alinea pertama saya kutip :  "Tulisan ini merupakan gambaran sejati bahwa dalam dunia tulis menulis, hal yang paling sulit adalah menemukan titik selera pembaca." 

Dan pada penutup disampaikan nasehat reflektip (untuk di refleksi juga) menjadi Penulis harus rendah hati, tidak malu menulis kebesaran penulis lain. (Satu Artikel Mengalahkan 200 Artikel Halaman 2 - Kompasiana.com). 

Hal itu juga dikuatkan oleh dua tanggapan terhadap komentar rekan lain seperti saya kutip sebagai berikut ini : ini :  "Hahaha saya kalah jauh mbak Fatmi Sunarya Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini Salam hangat". Dan ini : "Selamat pagi pak Hendro Benar pak. Kalah telak saya hahaha. Terima kasih sudah singgah Salam hangat untuk sekeluarga ya pak"

Dari kutipan itu saya memdapat pelajaran beberapa hal sebagai berikut :

Ada Penulis , b) Pembaca dan Selera Pembaca, c) Upaya Penulis dan harapannya, d) Penulis ber karakter e).informasi dan komunikasi tentang dan untuk penulis lain.

Kompasiana memberi "ajakan" membuat tulisan sethema setiap kali ditampilkan sebuah judul pilihan dengan topik pilihan tertentu. Bila tak salah Rekan Tjiptadinata cenderung bicara sebagai penulis dan harapannya, saya belajar dan melihat penting sekali menjadi Pembaca yang benar.. Maka sebagai Pembaca umum saja sebelum nanti kembali ke Kompasiana, terlebih dahulu ambil contoh dari luar Kompasiana bacaan dibawah ini.  

Berita dan Link sumbernya  tertulis sebagai berikut : Wahai Pak Luhut, Simak Ini Pernyataan Haris Azhar Setelah Jadi Tersangka (msn.com) jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar angkat suara mengenai penetapan tersangka terhadap dirinya bersama Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti. Menurut dia, Luhut Binsar Panjaitan dan polisi bisa memproses hukum mereka dalam kasus dugaan fitnah dan pencemaran nama baik. Namun, dia meyakini Luhut tidak bisa memenjarakan kebenaran yang disuarakannya. "Badan saya, fisik saya, dan saya yakin Saudari Fatia, kami bisa dipenjara. Tetapi kebenaran yang kami bicarakan dalam video itu tidak bisa dipenjara," kata Haris.  Aktivis HAM itu menyatakan sudah siap dipenjara karena menyuarakan kebenaran di YouTube, yang merujuk pada riset sejumlah organisasi masyarakat sipil.

Membaca berita ini saya memperoleh masukan sekurang-kurangnya ini : (a) Penulis Berita tentang Berita: Jadi ada Penulis pertama, dan pembacanya, dan penulis kedua dan pembacanya, dan bila saya menulis tentang berita itu nanti ada pembaca berikutnya pula. Bagi saya terkait kutipan itu bila saya tidak menulis tak akan ada pembaca berikutnya. (b) Ada berita bersumber dari riset sejumlah organisasi masyarakat sipil. (c.)Ada YouTube. Ada pemerirsa Yutube. Materinya didalam yutub tidak saya kutip, tetapi diberita yang saya baca tercantum. Namun sebagai pembaca yang terjalin saya merasa tidak perlu menyambung pemberitaanya.(d.) Ada di berita tersebut ada perkara hukum. Mungkin bisa dipersingkat : Berita, YouTube, Hukum

Merangkum semua yang kemudian ada dibenak saya ada proses tulis menulis yang bisa tidak sederhana, tetapi menjalin tautan tautan yang masing masing ada aturan hukumnya tersendiri.

Sebut saja :  

(*)Proses Kerja : Menulis, Mencatat, Melepas Isihati/ gagasan/persepsi, Mengirim pesan, berita informasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun